Malam sudah menelan senja
Lembayungku bertabur rinai hujan
Perlahan lahan gelap
Lembayungku bertabur rinai hujan
Perlahan lahan gelap
Yang nampak lentera dibilik bilik
Usai sudah bakhti hari ini
lelah dari ladang imbas dari ikrar suci
Kembali keberanda untuk pemujaan
Kusapa hening kuil, kapel, surau, pura
Tenggelam dalam kesunyian
Merangkul keimanan dlm sebuah ketenangan
Meluruskan ini hari dengan perenungan
Memahami kembali ginaris takdir tertuang
Kekayaan tak berlaku disini
Miskin pun tidak dihina atau dinistakan
Doa doa sebagai dupa dan wangi bunga
Kembalilah dalam sang kalam dengan kerinduan
Gusti,..torehlah kami
hamba yang kurang bersyukur
hamba yang kurang bersujud
hamba yang kurang tafakur..
Gusti,..torehlah kami sekali lagi...gusti
dipalung hati kami, kupendam dalam dalam
yang mampu membawaku tetap bertahan
menyimpan kerinduanku padaMU tak pernah putus
Usai sudah bakhti hari ini
lelah dari ladang imbas dari ikrar suci
Kembali keberanda untuk pemujaan
Kusapa hening kuil, kapel, surau, pura
Tenggelam dalam kesunyian
Merangkul keimanan dlm sebuah ketenangan
Meluruskan ini hari dengan perenungan
Memahami kembali ginaris takdir tertuang
Kekayaan tak berlaku disini
Miskin pun tidak dihina atau dinistakan
Doa doa sebagai dupa dan wangi bunga
Kembalilah dalam sang kalam dengan kerinduan
Gusti,..torehlah kami
hamba yang kurang bersyukur
hamba yang kurang bersujud
hamba yang kurang tafakur..
Gusti,..torehlah kami sekali lagi...gusti
dipalung hati kami, kupendam dalam dalam
yang mampu membawaku tetap bertahan
menyimpan kerinduanku padaMU tak pernah putus
( Pejalan Biasa )
0 comments:
Post a Comment