Pages

JALMA MARA , JALMA MATI

Jagat iki ana, ana kang jaga !” aku isih eling marang kandhamu, tatkalane lemah dadi kawahing antarane suroboyo medion banjur krasa ana kang gosong ing batin batin panguripku, ngegirisi marang daya lantipkukaya gosonge areng klapa kang wus ilang wawakaya jasad kang limpad kelangan nyawa... .

KU INGIN BERSAMAMU

Aku ingin bersamamu tiap pagi meskipun aku tak pernah tahu dimana kamu Aku ingin bersamamu hingga senja datang meskipun ternyata malam telah larut.. Untuk bersamamu aku ingin kan semua.. Kepingan demi kepingan hati yang kau bawa serta bersamamu

Aku ingin pulang

Aku ingin pulang bersama kehidupan bersama bidadari surgawi berparas segar lalu menyaksikan lagi burung-burung dengan guraunya merangkai sarang bagi rumah aku ingin pulang ke rumah hatiku sebab seruan hidup di pintunya dimana pagarnya kembang lihatlah kupu-kupunya

PENANTIANKU

Sepoi angin menembus badan menyusup disela-sela rambut hitamku deru ombak berhantam menerka seakan tau isi hatiku yang gundah Mengapa kau pergi jauh ke sana meninggalkan untaian kenangan manis membiarkan diriku terselimut sepi hampa sendiri tanpa bayangmu lagi Mengapa ini semua terjadi kau biarkan linangan air mataku terjatuh menangisi dirimu yang berkelana pergi menilnggalkanku seorang diri

LELAYARAN ING KATRESNAN

kamangka sliramu wis ngentirake gegayuhanku mbaka sithik tumekaning gisiklelayaran ing katresnan nyabrangi reribed sadhengah wayah wani nglangkahi telenging pepeteng tanpa maelu sakabehing gubrahyagene praumu durung miwiti anggone nglari nakodaning ati sawise kelakon nggayuh sunare pituduh madhangi katresnan iki tumekaning subuh .

Friday 23 December 2011

Status Facebook ( Mario Teguh)

Engkau yang hanya hidup untuk dirimu sendiri, akan mudah merasa kesepian dan gelisah dalam perasaan tidak berguna.

Maka bebaskanlah hatimu dari kekhawatiran yang selama ini belum pernah terbukti, tapi yang telah pasti melambankan hidupmu.


Libatkanlah dirimu esok dalam pergaulan dan pekerjaan yang baik, yang berupaya memperbaiki perasaan sesamamu, … lalu perhatikan bagaimana lapangnya hatimu dan renyahnya tawamu.


Ingatkah kau akan waktu di mana engkau dulu sangat mudah tertawa tentang hal-hal yang sederhana, ceria bersegera melakukan yang harus kau lalukan, tertawa saat engkau bangkit dari jatuh, dan mengabaikan cibiran orang lain karena engkau lebih tertarik untuk kembali kepada keluarga dan sahabatmu yang tulus dan menguatkanmu?


Kesibukan untuk menggembirakan sesamamu, akan mendamaikanmu dalam perasaan cukup tanpa perlu ditambah apa pun.


Dan engkau tak akan merasa kekurangan, walau pun tak memiliki yang dibanggakan oleh orang lain.


Mudah-mudahan dengannya, Tuhan menjadikanmu damai dengan dirimu sendiri, yang rendah hati dan penuh syukur dengan semakin dibaikkannya rezekimu.


Dan semoga Tuhan mengutuhkan kebahagiaanmu dalam usia yang panjang dan penuh berkah.


Aamiin

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More