Pages

JALMA MARA , JALMA MATI

Jagat iki ana, ana kang jaga !” aku isih eling marang kandhamu, tatkalane lemah dadi kawahing antarane suroboyo medion banjur krasa ana kang gosong ing batin batin panguripku, ngegirisi marang daya lantipkukaya gosonge areng klapa kang wus ilang wawakaya jasad kang limpad kelangan nyawa... .

KU INGIN BERSAMAMU

Aku ingin bersamamu tiap pagi meskipun aku tak pernah tahu dimana kamu Aku ingin bersamamu hingga senja datang meskipun ternyata malam telah larut.. Untuk bersamamu aku ingin kan semua.. Kepingan demi kepingan hati yang kau bawa serta bersamamu

Aku ingin pulang

Aku ingin pulang bersama kehidupan bersama bidadari surgawi berparas segar lalu menyaksikan lagi burung-burung dengan guraunya merangkai sarang bagi rumah aku ingin pulang ke rumah hatiku sebab seruan hidup di pintunya dimana pagarnya kembang lihatlah kupu-kupunya

PENANTIANKU

Sepoi angin menembus badan menyusup disela-sela rambut hitamku deru ombak berhantam menerka seakan tau isi hatiku yang gundah Mengapa kau pergi jauh ke sana meninggalkan untaian kenangan manis membiarkan diriku terselimut sepi hampa sendiri tanpa bayangmu lagi Mengapa ini semua terjadi kau biarkan linangan air mataku terjatuh menangisi dirimu yang berkelana pergi menilnggalkanku seorang diri

LELAYARAN ING KATRESNAN

kamangka sliramu wis ngentirake gegayuhanku mbaka sithik tumekaning gisiklelayaran ing katresnan nyabrangi reribed sadhengah wayah wani nglangkahi telenging pepeteng tanpa maelu sakabehing gubrahyagene praumu durung miwiti anggone nglari nakodaning ati sawise kelakon nggayuh sunare pituduh madhangi katresnan iki tumekaning subuh .

Thursday 10 February 2011

GURAT TERSEDIH DALAM HIDUPKU



Mereka yang dekat denganku tak tahu
bahwa kau lebih dekat denganku daripada mereka
Mereka yang bicara denganku tak tahu
bahwa hatiku penuh dengan kata-kata yang tak kau ucapkan
Mereka yang memenuhi jalanku tak tahu
bahwa aku tengah berjalan bersamamu saja
Mereka yang mencintaiku tak tahu
bahwa cinta mereka membawamu ke dalam hatiku

Ada sebuah tembok yang kuat di sekelilingku yang melindungiku
Dibangun dari kata-kata yang telah kau ucapkan padaku
Ada pedang-pedang di sekitarku agar aku senantiasa aman

Di hadapanku terbentang tabir yang menjagaku dari bahaya
Itulah bayangan lengan-lenganmu di antara aku dan bahaya itu
Semua harapan dalam benakku mengenal namamu
Dan hasrat-hasrat putih di hatiku
Mereka akrab denganmu
Jeritan tubuhku ingin bersatu
Itulah seruanku kepadamu
Darahku memompakan namamu untukku
Tak kenal henti tak kenal lelah
Namamu…..namamu

Adalah jemarimu dingin malam yang
menyentuh kulit tulangku
Angin dan sepi menjaga kantukku
Masih abadi kekosongan
Sebab angin tiada menghapus masa lampau,
duka dan kematian hidupku
Setelah mengembara jauh dari jiwa
Kembali aku pada keramaian
Ada suara membisikkan di telingaku :
Cinta itu masih ada


Madiun 10 02 2011

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More