Pages

JALMA MARA , JALMA MATI

Jagat iki ana, ana kang jaga !” aku isih eling marang kandhamu, tatkalane lemah dadi kawahing antarane suroboyo medion banjur krasa ana kang gosong ing batin batin panguripku, ngegirisi marang daya lantipkukaya gosonge areng klapa kang wus ilang wawakaya jasad kang limpad kelangan nyawa... .

KU INGIN BERSAMAMU

Aku ingin bersamamu tiap pagi meskipun aku tak pernah tahu dimana kamu Aku ingin bersamamu hingga senja datang meskipun ternyata malam telah larut.. Untuk bersamamu aku ingin kan semua.. Kepingan demi kepingan hati yang kau bawa serta bersamamu

Aku ingin pulang

Aku ingin pulang bersama kehidupan bersama bidadari surgawi berparas segar lalu menyaksikan lagi burung-burung dengan guraunya merangkai sarang bagi rumah aku ingin pulang ke rumah hatiku sebab seruan hidup di pintunya dimana pagarnya kembang lihatlah kupu-kupunya

PENANTIANKU

Sepoi angin menembus badan menyusup disela-sela rambut hitamku deru ombak berhantam menerka seakan tau isi hatiku yang gundah Mengapa kau pergi jauh ke sana meninggalkan untaian kenangan manis membiarkan diriku terselimut sepi hampa sendiri tanpa bayangmu lagi Mengapa ini semua terjadi kau biarkan linangan air mataku terjatuh menangisi dirimu yang berkelana pergi menilnggalkanku seorang diri

LELAYARAN ING KATRESNAN

kamangka sliramu wis ngentirake gegayuhanku mbaka sithik tumekaning gisiklelayaran ing katresnan nyabrangi reribed sadhengah wayah wani nglangkahi telenging pepeteng tanpa maelu sakabehing gubrahyagene praumu durung miwiti anggone nglari nakodaning ati sawise kelakon nggayuh sunare pituduh madhangi katresnan iki tumekaning subuh .

Tuesday, 24 April 2012

Lonceng Kematian

Hari ini...
Ketika gemuruh bersambut gemercik hujan, Menyapaku dalam sepi.
Kadang hening. Rusuh…
Kala terjaga diantara angan dan penantian.
 
Kau..
Kau yang telah meninggalkan satu luka lara sanubari,
Dimana kata maaf tercampakan, ternoda oleh murka.
Begitu terhempas, membelai setiap sudut gundah, resah.
Membuai dalam hampa, menapaki lorong waktu yang kosong dan hina.

Sementara ruang dan waktu menggelepar,

berlari mengejar benci.
Diasatu sisi kehidupan yang berkelana penat,
Hingga benang merah tak sanggup mengikat pahit kehidupan.
Terhanyut dalam lembah kerapuhan,
Terkubur diantara harapan tercabik.

Hari ini...

Bersama detik-detik yang membunuh,
Kau bawa aku pada lonceng kematian.

Hari ini...

Bilakah waktu berhenti sejenak,
seiring penantian ini.
Dari penantianku yang tak pasti. .. 

By : Prabu Lm

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More