... Tuhanku Yang Maha Membuka Hati....
Terima kasih atas pengertian yang indah di pagi ini, yang mengharuskanku memohon maaf dariMu, bahwa dalam keseharianku - aku belum berlaku sebaik yang kuyakini.
Aku meyakini bahwa tiada yang memberiku rezeki selain Engkau, tapi aku marah kepada orang yang tidak adil kepadaku, seolah aku berharap rezeki darinya.
Aku merendahkan penghormatan kepada diriku sendiri, untuk berpalsu-palsu menyenangkan orang yang kurahapkan akan membayarku tinggi, padahal Engkau Yang Maha Pemberi rezeki - sangat menghormatiku.
Aku mudah sekali mengomentari ketidak-setiaan orang kepada keyakinan mereka, tapi aku sendiri masih pantas disebut palsu dalam kesendirianku.
Tuhanku, aku mengerti bahwa Engkau sedang menanti kepatuhanku kepadaMu, dengan meniadakan jarak antara yang kuyakini dengan yang kukerjakan.
Engkau belum sepenuhnya memudahkan hidupku, sebagai caramu yang anggun untuk memaksaku menundukkan hati dan wajah di hadapanMu, untuk memohon sepenuh kesedihan hatiku, agar aku mengerti bahwa aku tak boleh berharap kepada selainMu, Tuhanku Yang Maha Pemurah.
Maka aku mohon Engkau merestui proyek pribadiku hari ini, untuk meniadakan jarak antara yang kuyakini dan yang kukerjakan.
Jadikanlah aku pribadi yang melakukan yang kukatakan, dan mengatakan yang kulakukan.
Semoga dengannya, Engkau mengeluarkanku dan keluargaku dari kelemahan, dan membahagiakan kami dalam kehidupan yang kuat, yang mendamaikan hati, yang melapangkan nafas, yang menceriakan wajah, dan yang merenyahkan tawa.
Tuhan, bahagiakanlah kami.
Aamiin
( Mario Teguh )