Hujan tengah malam
gemericiknya mengusik sunyimu
kamu terjaga. Merapat ke dalam wajahku
“Aku ingin terpejam dalam tatapanmu
yang teduh hangat,” lirih bisikmu mengulang.
Dan hujan bukanlah mimpi
menghadirkan gemuruh hatimu dalam pelukan
membiarkanku menyeka basah
embun di wajahmu.
Aku terbuai imajinasi
senyum bidadari.
Kuredakan hujan dengan dekapan
kuubah desau anginnya jadi bisikan gemas
tinggal kerdip rahasiamu di celah kerlingan
yang selalu kutafsirkan rembulan malam limabelas.
Hujan berhenti tidak untuk sembunyi, sayang
ingin mendengarkan bisikbisik kita tentang
malam indah yang panjang.
gemericiknya mengusik sunyimu
kamu terjaga. Merapat ke dalam wajahku
“Aku ingin terpejam dalam tatapanmu
yang teduh hangat,” lirih bisikmu mengulang.
Dan hujan bukanlah mimpi
menghadirkan gemuruh hatimu dalam pelukan
membiarkanku menyeka basah
embun di wajahmu.
Aku terbuai imajinasi
senyum bidadari.
Kuredakan hujan dengan dekapan
kuubah desau anginnya jadi bisikan gemas
tinggal kerdip rahasiamu di celah kerlingan
yang selalu kutafsirkan rembulan malam limabelas.
Hujan berhenti tidak untuk sembunyi, sayang
ingin mendengarkan bisikbisik kita tentang
malam indah yang panjang.
0 comments:
Post a Comment