Berkatalah untuk bibirku yang mau pecah
di tengah malam ini
sebab kurekam perubahan di sekitar
seperti suara angin runtuh
dan aku mencari dan bermimpi dalam rumah hatiku
seperti sebatang lilin yang mengekal dalam lenggok sunyinya
berkali-kali aku menyerumu dalam gemuruh badai
Berkatalah untuk bibirku yang gila meneriakkan namamu
setelah lari dari hidup siang yang mengeras
kembali berteman bulan serta bintang-bintang
dan aku menari dan bermimpi
hari-hari hanyalah cerita ulang dari kerinduan dan kecemasan
bintang-bintang luruh bagai kapas berpendar
lalu lepas, sedangkan tubuhku semakin demam
berkatalah untuk bibirku yang pecah ini
dan kembali kurusak susunan malam
dan kususun sebagai bulan yang cahayanya dipijarkan matahari
berkatalah lewat luruhan bintang
seperti erangan kecil di ranjang malam
di situ aku terus menari sunyi
dengan tubuh sebagai lilin membakar diri pelan-pelan
melelehkan derita dan air mata
sebelum habis malamku
madiun 15 02 2011
Rengga Bizmasaputra
0 comments:
Post a Comment