Pages

Saturday, 10 December 2011

Suhu Ekstrim

Suhu Ekstrim di 2010
 
Di Rusia, untuk pertama kalinya suhu Moskow mencapai 37,8 derajat Celcius. Panas setinggi itu membakar hutan dan mengeringkan lahan gambut yang lalu mudah terbakar. Rusia dikepung kabut asap beracun. Kematian 700 jiwa per hari.Sebelumnya, tahun 2007, laporan IPCC memprediksi bahwa bencana kekeringan di Rusia akan meningkat dua kali dan kemungkinan kebakaran selama bertahun-tahun. Rusia juga disebut akan kehilangan hasil pertanian.Di Pakistan, hujan lebat terus-menerus selama 36 jam membuat sungai Indus di Pakistan meluap. Diperkirakan 14 juta rakyat Pakistan dihantam banjir. Pemerintah Pakistan menyebutnya bencana terburuk dalam sejarah bangsa itu.Padahal, di tahun 2007, IPPC sudah melaporkan bahwa akan terjadi hujan terlebat selama 40 tahun terakhir di utara Pakistan dan memprediksi banjir dahsyat akan melanda bagian selatan Asia ini.Di China, negara berpopulasi terbesar di dunia, dilanda banjir yang disebut terburuk selama satu dekade terakhir, terutama di provinsi di barat laut, Gansu. Banjir dan longsor menewaskan 1.117 orang dan melenyapkan 600 orang.Dalam laporan tahun 2007, IPPC menyatakan hujan meningkat di barat laut China 33 persen dibanding 1961. Banjir di sekujur negeri itu meningkat tujuh kali dibanding 1950. Dan banjir akan sering terjadi di abad ini.Selain banjir, China juga dilanda suhu ekstrim pada 5 Juli 2010. Menurut laman harian The Daily Mail, temperatur di Beijing bahkan sudah lebih dari 40 derajat Celcius pada hari itu. Menurut data dari Badan Meteorologi Nasional China (NMC), level itu merupakan yang tertinggi sejak 1951.Di Jepang, hawa panas yang melanda, setidaknya telah menelan korban jiwa sebanyak 66 orang dan membuat 15 ribu orang harus dirawat di rumah sakit — mereka terserang penyakit karena suhu udara yang terlalu tinggi.Wilayah Jepang terpanggang sejak musim hujan berakhir di awal Juli. Menurut badan meteorologi Jepang, seperti dikutip dari laman Straits Times, suhu udara melonjak mencapai 35 derajat Celcius.Di kawasan Arktik, sebuah bongkahan es seluas 260 kilometer persegi terlepas dan mengapung di barat laut Greenland. Bongkahan es ini adalah bongkahan terbesar sepanjang sejarah yang memisahkan diri dari Arktik. Es yang mencair itu juga menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Sebagai akibat dari ekspansi cuaca panas ke kawasan kutub, kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia mencapai 3,4 milimeter per dekade. Kenaikan ini mencapai dua kali lipat dibanding angka di abad 20.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More