Pages

Tuesday, 1 November 2011

==== PERANGKAP ====

Aku tak bisa lagi tinggal dalam kumuh rumahku
di mana setiap sudutnya penuh dengan sarang laba-laba
yang memasang perangkap untuk calon mangsanya

Aku tak pernah takut jika airmata ini harus mengalir kembali

karena basahnya tidak mungkin menebar ketakutan yang berlebihan

yang aku takutkan adalah perangkap dan menjadi mangsanya

yang akhirnya membuyarkan bayangan akan masa depanku

Aku pernah berkata tentang KELICIKAN dan KEMUNAFIKAN

aku sering singgung tentang EGOISME dan ANGKARA
semua itu mendasar pada perangkap yang telah memangsaku

Tidakkah kita sadari akan keadaan yang sesungguhnya

di mana hati berbicara dengan bahasa tulusnya
tanpa diiringi bayang ketakutan akan masa lalu
yang pada akhirnya menggoda kita untuk saling curiga

Prahara yang berhembus

kerap membuat gusar dan menguasai jiwa kita
meniupkan sangkakala peperangan dalam bathin
membuat resah dan gelisah akan sebuah kebenaran

Aku berkata demikian

bukan karena aku merasa suci atas segalanya
bukan sebuah alasan yang membenarkan atau menyalahkan
tapi sebuah kesadaran yang timbul dari relung terdalam

Ingatlah saja

perjalanan panjang dan liku takkan pernah berakhir
hanya tekad dan kemauan yang dapat menjadi bekal
untuk meraih kebersamaan dalam genggaman

Hingga mencapai PUNCAK KEMEGAHAN CINTA yang diinginkan


 
( Seberkas Cinta Tersisa )

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More