Pages

Minggu, 03 April 2011

SANG GITARIS LEGENDA DARI PINGGIRAN KOTA LONDON

Pecinta musik rock pasti kenal donk sama yang namanya Slash. Salah satu gitaris legendaris yang tak lain adalah mantan gitaris Gun ‘n Roses. Permainan gitarnya bener bener  bikin mabuk kepayang kelepek kelepek, jari jemarinya yang bagaikan tangan dewa, dapat membuat harmoni musik yang bahkan sampai membuat malaikat surga ngerock…. Edan deh pokoknya…bener bener dech  pokoknya kagak kebayang thu jemarinya dapet dari mana hingga begithu piawai memainkannya.........

Ciri-ciri Slash yang berambut kriting gondrong, dan setiap penampilannya memakai topi dan kacamata hitam dan menyulut sebatang rokok akan datang ke Indonesia, tepatnya ke Surabaya tanggal 31 Juli 2010 minggu depan ini. Jadi ga ada salahnya kita lebih mengenal siapa sih sebenernya  Slash ini…

Slash yang terlahir dengan nama Saul Hudson dan lahir 23 Juli 1965, adalah seorang gitaris berkebangsaan Amerika-Inggris. Slash adalah mantan lead guitarist Guns N’ Roses dan sekarang sebagai lead guitarist Velvet Revolver.

Slash lahir di Hampstead, sebuah kota kecil pinggiran kota London. Ayah Slash berasal dari Inggris, sedangkan ibunya keturunan Amerika-Afrika. Ibu Slash, Ola Hudsons, adalah seorang perancang pakaian yang bekerja untuk David Bowie, dan bapaknya adalah seorang seniman yang menyumbang ansambel hidup bagi musisi terkenal termasuk Neil Young dan Joni Mitchell.

Slash dbesarkan di kota Stoke-on-Trent, Staffordshire, sampai ia berumur 11 tahun, saat orang-tuanya memindahkan keluarganya ke Los Angeles, California di pertengahan tahun 1970. Selama setahun ia menjadi Imigran di Amrik dan sejak kepindahannya itu, Slash mengalami masa trasisi yang jauh beda

Makanya, rambut panjang, jeans dan t-shirt jadi andalannya. Meskipun pada saat itu belum sesuai dengan anak seumuran dia sebagi anak baru di sekolah. Sebaliknya dia menjadi anak yang sangat seniman saat di rumahnya. Ia juga bergaul dengan teman-teman orang tuannya yang kebanyakan seniman kelas atas itu.

Sayangnya pada tahun 70-an orang tuanya bercarai dan ia pun tinggal bersama neneknya hingga ia dapat memahami apa yang terjadi di keluarganya. Saat itulah Slash kecil mulai mendalami BMX gabung bersama klub-nya sampai pernah menang di salah satu pertandingannya.

Asal mula nama diberi sebutan “SLASH” karena menurut teman-temannya Saul Hudson selalu cepat-cepat melakukan sesuatu dan pindah ke sesuatu lainnya.

Di usia 15-an sang nenek memberinya gitar yang katanya sih hanya bersenar satu! Dari situ dia mulai mendalami Led Zepplelin, Eric Clapton, Rollin Stones, Aeroshmith, Jimi Hendrix, Jeff Beck dan Neil Young. Baginya ia menganggap bahwa album Rocks-nya Aeroshmith sangat merubah hidupnya.

Akibat dari kesenangannya itu, sekolahnya menjadi berantakan sejak ia sering membolos sekolah dan main gitar seharian di luar. Slash juga mulai nge-jam dengan banyak band muda sampai akhirnya keluar dari sekolah pada saat dia masih kelas II SMU.


Kemudian Slash melanjutkan belajar gitarnya dengan sebuah band di LA. Di sana bertemu dengan Steve Adler, dan membentuk Road Crew dan kemudian mereka berdua mencari penyanyi yang bagus. Kemudian mereka berdua berdua bertemu dengan Izzi Stradlin yang memutarkan rekaman suara W.Axl Rose sudah merasa klop, ditambah Duff McKagan yang menjadi bassist. Maka.. Jreenggg ….. terbentuklah Guns N’ Roses. Dan mereka menjadi legenda sampai dengan saat ini..............

Gun ‘n Roses pernah sempat vakum beberapa saat karena kekurangan personil. Slash yang tidak bisa diam saja dengan hanya menunggu dan menunggu, yang akhirnya dia memutuskan untuk mebuat sebuah band baru. Bersama Matt Sorum, Gilby Clarke, Mike Inex, Eric Dover membentuk SLASH’s Snakepit dan merekam album perdana It’s Five O’ Clock Somewhere. Band itupun melanjutkan hidup dengan melakukan tour-tour kecil dan bermain di night club. Bahkan album perdananya juga sempat dapat platinum................

Kembali lagi ke Gun ‘n Roses, karena diskusinya dengan Axl tentang kelanjutan band GNR itu tidak ada titik temunya juga, akhirnya Oktober 1996 Slash menundurkan diri dari GNR. Sedangkan Axl berkuasa penuh terhadap kepemilikan GN’R. Namun sempat Slash mengatakan bahwa dia akan bersedia ngeband bersama GN’R lagi asal tetap bermusik cadas..............

Karena apa ? Karena Slash ingin mempertahankan GN’R dengan rock band sedangkan Axl ingin mengarah musik tecno/industrial dengan GN’R. Ya jelas saja ga bakalan nyambung.

Selepas dari GNR, Slash tetap bermain dengan SLASH’s Snakepit-nya dengan merilis Ain’t Life Grand.

10 JEMBATAN TERPANJANG DI DUNIA

10. Seven-mile bridge, 
Panjang 10.887 M menghubungkan antara Teluk Meksiko dengan daratan di Florida Amerika Serikat


9. San Mateo - Bridge Hayoard,
Panjang 11.265 M, melintasi teluk California, San Franscisco Amerika.


8. Union Bridge, 
Panjang 12.900 M, menghubungkan antara pulau Prince Edward dengan dataran New Brunswick di Kanada.


7. Rio Bridge - Niteroi, 
Panjang 13.290 M, Menghubungkan kota Rio de Janeiro di Brazil dan Niteroi.


6. Penang Bridge, 
Panjang 13.500 M, menghubungkan antara Pulau Penang dan daratan Malaysia.


5. Vasco da Gama bridge,
Panjang 17.200 M, jembatan terpanjang di daratan Eropa yang melintasi sungai-sungai di kota Lisbon Purtugal


4. Chesapeake Bay Bridge, 
Panjang 24.140 M, melintasi teluk Chesepake di Maryland Amerika.


3. King Fahd Causeway, 
Panjang M, melintasi bendungan yang menghubungkan antara Saudi Arabia dan Bahrain.


2. Bridge donghai, 
Panjang 32.500 M, Jembatan terpanjang di Asia dan juga jembatan terpanjang yang melintasi lautan, terletak di Shanghai China.


1. Lake pontchartrain, 
Panjang 38.420 M terdapat di Lousiana New Orleans, Amerika.


Pariwisata ( Kalimantan Selatan )

Inilah Nama nama  wisata di kalimantan selatan :
Museum Lambung Mangkurat
 
Museum Lambung Mangkurat diresmikan penggunaannya pada tahun 1979. Bangunan museum ini berarsitektur Rumah tradisional Banjar, Rumah Bubungan Tinggi, yang dipoles dengan gaya modern. Barang koleksi Museum terdiri dari peninggalan Kesultanan Banjar, Candi agung, dan Candi laras, perkakas dari batu, ukiran kayu Ulin, perkakas pertanian dan perabot rumah tangga, alat musik tradisional dan sebagainya.

Museum Lambung Mangkurat, terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdiri dari tiga ruang pameran (display), yaitu satu ruang pameran terbuka dan dua ruang pameran tertutup. Di ruang pameran terbuka, para pengunjung dapat melihat tiga alat transportasi sungai masyarakat Banjar yaitu: jukung sudur, perahu pandan liris, dan jukung tambangan. Selain ketiga jenis kapal tersebut, pengunjung juga dapat melihat beragam fosil fauna laut, seperti kerangka ikan paus (Rhineodon Typus Cotaceae). Sedangkan di kedua ruang pameran tertutup, pengunjung akan dibawa masuk ke zaman nan jauh sebelum kita lahir. Di salah satu ruangan tertutup ini, pengunjung dapat menyaksikan peralatan yang digunakan pada masa prasejarah, seperti: beliung, kapak bahu, pahat kapak lonjong, tuangan kapak perunggu dan benda-benda lainnya. Sedangkan di ruang pamer tertutup yang lain, pengunjung akan menyaksikan beragam peninggalan Kerajaan Banjar.

Pada lantai kedua, para pengunjung akan menyaksikan lukisan foto etnis dan peta persebaran suku bangsa yang berdiam di wilayah Kalsel. Di tempat ini, para pengunjung dapat menyaksikan berbagai bentuk rumah tradisional Banjar seperti: Bubungan Tinggi, Gajah Manyusu, dan lain sebagainya. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan etalase lengkap daur hidup masyarakat Banjar, dari fase kelahiran, anak-anak, menjelang dewasa, menikah, melahirkan hingga meninggal dunia. Fase-fase tersebut, dideskripsikan dalam bentuk upacara-upacara yang dekat dengan perkembangan Islam seperti tradisi Baayun Anak, Basunat, Baantar Jujuran, Batamat Al Quran, Bakawinan, dan lain sebagainya.

B. Keistimewaan

Dengan memasuki museum Lambung Mangkurat, para pengunjung dibawa kemasa lalu, yaitu masa sebelum Kalimantan Selatan berubah menjadi sebuah provinsi. Museum ini dapat memberikan pemahaman kepada pengunjung tentang perkembangan masyarakat Banjar dari zaman purba, yakni ketika masih menggunakan perkakas dari batu, hingga perkembangan kerajaan-kerajaan yang pernah ada dan berpengaruh di Kalimantan Selatan. Dengan melihat Genta Kencana (tempat raja beristirahat), misalnya, pengunjung akan mengetahui bagaimana peradaban yang dibangun masyarakat Banjar saat itu.

Pantai Batakan
 
Bila anda berkunjung ke Provinsi Kalimantan Selatan, sempatkanlah bertamasya ke tempat-tempat wisata yang terdapat di Kabupaten Tanah Laut. Kabupaten yang beribukota di Pelaihari ini terkenal dengan rekreasi pantainya yang memesona. Pantai Batakan salah satunya.

Pantai Batakan terletak di sebelah selatan Kota Pelaihari, dan telah ditetapkan sebagai tempat wisata pada tahun 1982 oleh H. Muhammad Said, Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan kala itu. Meskipun terbilang baru, pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama pada akhir pekan dan hari-hari libur lainnya. Sebagai salah satu tempat obyek wisata andalan, pemerintah daerah setempat telah mengelola pantai yang menghadap ke Laut Jawa ini secara serius. Hal ini terbukti dengan telah dibangunnya berbagai fasilitas pendukung di kawasan pantai ini


Pantai Pagatan
Di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat satu kabupaten yang namanya cukup unik, yaitu Kabupaten Tanah Bumbu yang resmi berdiri sejak tahun 2003 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003. Dinamakan Tanah Bumbu, karena pada zaman dahulu daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil pala dan rempah-rempah di Indonesia. Konon, pusatnya waktu itu adalah daerah di sekitar Batulicin dan Pagatan. Dewasa ini, kabupaten yang persis terletak di ujung tenggara Pulau Kalimantan ini terkenal dengan hasil tambangnya, terutama batu bara.

Namun, sesungguhnya terdapat satu asosiasi lagi bila orang menyebut Tanah Bumbu, yaitu tempat wisata pantai yang eksotik karena di kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kotabaru ini memiliki garis pantai sekitar 200 kilometer. Pada umumnya, pantai-pantai di Kabupaten Tanah Bumbu berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kusam Hilir. Pantai Pagatan, Pantai Tanjung Petang, Pantai Pulau Salak, dan Pantai Rindu Alam adalah di antara obyek wisata alam yang terkenal di kabupaten ini. Maka, bagi Anda yang berkunjung ke Kabupaten Tanah Bumbu, tidak ada salahnya bila meluangkan waktu untuk menikmati keindahan panorama pantainya. Salah satunya adalah bertamasya ke Pantai Pagatan yang populer dengan hamparan pasir putihnya itu. 




Dan masih banyak lagie tempat tempat wisata di kalimantan ini yang perlu anda kunjungi......

MENGENANG KEMBALI BUNG HATTA

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Dari ibunya, Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik pada pergerakan. Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan-perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa. dan Jong Ambon. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, ia menyadari pentingnya arti keuangan bagi hidupnya perkumpulan. Tetapi sumber keuangan baik dari iuran anggota maupun dari sumbangan luar hanya mungkin lancar kalau para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin. Rasa tanggung jawab dan disiplin selanjutnya menjadi ciri khas sifat-sifat Mohammad Hatta. Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.


Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan pidato inaugurasi yang berjudul "Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen"--Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan kekuasaan. Dia mencoba menganalisis struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk landasan kebijaksanaan non-kooperatif.

Sejak tahun 1926 sampai 1930, berturut-turut Hatta dipilih menjadi Ketua PI. Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang dari perkumpulan mahasiswa biasa menjadi organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat di Indonesia. Sehingga akhirnya diakui oleh Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) PI sebagai pos depan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. PI melakukan propaganda aktif di luar negeri Belanda. Hampir setiap kongres intemasional di Eropa dimasukinya, dan menerima perkumpulan ini. Selama itu, hampir selalu Hatta sendiri yang memimpin delegasi. Pada tahun 1926, dengan tujuan memperkenalkan nama "Indonesia", Hatta memimpin delegasi ke Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di Bierville, Prancis. Tanpa banyak oposisi, "Indonesia" secara resmi diakui oleh kongres. Nama "Indonesia" untuk menyebutkan wilayah Hindia Belanda ketika itu telah benar-benar dikenal kalangan organisasi-organisasi internasional.

Hatta dan pergerakan nasional Indonesia mendapat pengalaman penting di Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial, suatu kongres internasional yang diadakan di Brussels tanggal 10-15 Pebruari 1927. Di kongres ini Hatta berkenalan dengan pemimpin-pemimpin pergerakan buruh seperti G. Ledebour dan Edo Fimmen, serta tokoh-tokoh yang kemudian menjadi negarawan-negarawan di Asia dan Afrika seperti Jawaharlal Nehru (India), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), dan Senghor (Afrika). Persahabatan pribadinya dengan Nehru mulai dirintis sejak saat itu. Pada tahun 1927 itu pula, Hatta dan Nehru diundang untuk memberikan ceramah bagi "Liga Wanita Internasional untuk Perdamaian dan Kebebasan" di Gland, Swiss. Judul ceramah Hatta L 'Indonesie et son Probleme de I' Independence (Indonesia dan Persoalan Kemerdekaan).

Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Ra�jat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932.


Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di Jakarta. Antara akhir tahun 1932 dan 1933, kesibukan utama Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi untuk Daulat Rakjat dan melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip non-kooperasi selalu ditekankan kepada kader-kadernya. Reaksi Hatta yang keras terhadap sikap Soekarno sehubungan dengan penahannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda, yang berakhir dengan pembuangan Soekarno ke Ende, Flores, terlihat pada tulisan-tulisannya di Daulat Rakjat, yang berjudul "Soekarno Ditahan" (10 Agustus 1933), "Tragedi Soekarno" (30 Nopember 1933), dan "Sikap Pemimpin" (10 Desember 1933).

Pada bulan Pebruari 1934, setelah Soekarno dibuang ke Ende, Pemerintah Kolonial Belanda mengalihkan perhatiannya kepada Partai Pendidikan Nasional Indonesia. Para pimpinan Partai Pendidikan Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven Digoel. Seluruhnya berjumlah tujuh orang. Dari kantor Jakarta adalah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Bondan. Dari kantor Bandung: Maskun Sumadiredja, Burhanuddin, Soeka, dan Murwoto. Sebelum ke Digoel, mereka dipenjara selama hampir setahun di penjara Glodok dan Cipinang, Jakarta. Di penjara Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.

Pada bulan Januari 1935, Hatta dan kawan-kawannya tiba di Tanah Merah, Boven Digoel (Papua). Kepala pemerintahan di sana, Kapten van Langen, menawarkan dua pilihan: bekerja untuk pemerintahan kolonial dengan upah 40 sen sehari dengan harapan nanti akan dikirim pulang ke daerah asal, atau menjadi buangan dengan menerima bahan makanan in natura, dengan tiada harapan akan dipulangkan ke daerah asal. Hatta menjawab, bila dia mau bekerja untuk pemerintah kolonial waktu dia masih di Jakarta, pasti telah menjadi orang besar dengan gaji besar pula. Maka tak perlulah dia ke Tanah Merah untuk menjadi kuli dengan gaji 40 sen sehari.

Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Honorariumnya cukup untuk biaya hidup di Tanah Merah dan dia dapat pula membantu kawan-kawannya. Rumahnya di Digoel dipenuhi oleh buku-bukunya yang khusus dibawa dari Jakarta sebanyak 16 peti. Dengan demikian, Hatta mempunyai cukup banyak bahan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya di pembuangan mengenai ilmu ekonomi, sejarah, dan filsafat. Kumpulan bahan-bahan pelajaran itu di kemudian hari dibukukan dengan judul-judul antara lain, "Pengantar ke Jalan llmu dan Pengetahuan" dan "Alam Pikiran Yunani." (empat jilid).

Pada bulan Desember 1935, Kapten Wiarda, pengganti van Langen, memberitahukan bahwa tempat pembuangan Hatta dan Sjahrir dipindah ke Bandaneira. Pada Januari 1936 keduanya berangkat ke Bandaneira. Mereka bertemu Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Di Bandaneira, Hatta dan Sjahrir dapat bergaul bebas dengan penduduk setempat dan memberi pelajaran kepada anak-anak setempat dalam bidang sejarah, tatabuku, politik, dan lain-Iain. Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah. Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.

Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, �Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."

Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya. Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menanti.


Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh. Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dari usaha Pemerintah Belanda yang ingin menjajah kembali. Pemerintah Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Dua kali perundingan dengan Belanda menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Reville, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan akibat kecurangan pihak Belanda. Untuk mencari dukungan luar negeri, pada Juli I947, Bung Hatta pergi ke India menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi. dengan menyamar sebagai kopilot bernama Abdullah (Pilot pesawat adalah Biju Patnaik yang kemudian menjadi Menteri Baja India di masa Pemerintah Perdana Menteri Morarji Desai). Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan protes dan resolusi kepada PBB agar Belanda dihukum.

Kesukaran dan ancaman yang dihadapi silih berganti. September 1948 PKI melakukan pemberontakan. 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi kedua. Presiden dan Wapres ditawan dan diasingkan ke Bangka. Namun perjuangan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan terus berkobar di mana-mana. Panglima Besar Soediman melanjutkan memimpin perjuangan bersenjata.Pada tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag, Bung Hatta yang mengetuai Delegasi Indonesia dalam Konperensi Meja Bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.


Bung Hatta juga menjadi Perdana Menteri waktu Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Selanjutnya setelah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bung Hatta kembali menjadi Wakil Presiden. Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besamya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Pada tahun 1955, Bung Hatta mengumumkan bahwa apabila parlemen dan konsituante pilihan rakyat sudah terbentuk, ia akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Niatnya untuk mengundurkan diri itu diberitahukannya melalui sepucuk surat kepada ketua Perlemen, Mr. Sartono. Tembusan surat dikirimkan kepada Presiden Soekarno. Setelah Konstituante dibuka secara resmi oleh Presiden, Wakil Presiden Hatta mengemukakan kepada Ketua Parlemen bahwa pada tanggal l Desember 1956 ia akan meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI. Presiden Soekarno berusaha mencegahnya, tetapi Bung Hatta tetap pada pendiriannya.

Pada tangal 27 Nopember 1956, ia memperoleh gelar kehormatan akademis yaitu Doctor Honoris Causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gajah Mada di Yoyakarta. Pada kesempatan itu, Bung Hatta mengucapkan pidato pengukuhan yang berjudul �Lampau dan Datang�. Sesudah Bung Hatta meletakkan jabatannya sebagai Wakil Presiden RI, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ilmu hukum. Pidato pengukuhan Bung Hatta berjudul �Menuju Negara Hukum�.

Pada tahun 1960 Bung Hatta menulis "Demokrasi Kita" dalam majalah Pandji Masyarakat. Sebuah tulisan yang terkenal karena menonjolkan pandangan dan pikiran Bung Hatta mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia waktu itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Bung Hatta lebih merupakan negarawan sesepuh bagi bangsanya daripada seorang politikus. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal l8 Nopember 1945 di desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga orang putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Dua orang putrinya yang tertua telah menikah. Yang pertama dengan Dr. Sri-Edi Swasono dan yang kedua dengan Drs. Mohammad Chalil Baridjambek. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.


Dan atas jasa2mu kami segenap Orang indonesia akan selalu mengenangmu......
Yang kan selalu mengingatmu lewat lagu Bang Iwan Fals......

BUNG HATTA
Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Proklamator tercinta…

Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia…
Reff :
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi…
Berjuta kepala tertunduk haru

Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu…
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas… jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkapal doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu…........

OASE TERINDAH DI DUNIA

Ubari Oasis Libya
Oase ini terletak di Barat Daya Libya, tepatnya di lembah Targa. Berlokasi di antara dataran tinggi Messak Sattafat dan gurun Idhan Ubari, mengelilingi 2 desa yaitu Germa, dan In Garran. Air di oase ini sangat asin seperti Laut Mati, tapi sayang Anda tidak mungkin berenang di dalamnya karena sangat kotor.


Oase Huacachina (Peru)
Terletak tepat di bawah gurun Peruvian, gurun ini menawarkanpemandangan menakjubkan, sebuah kilauan cahaya bila dilihat dari kejauhan. Sebuah komplek penginapan telah didirikan di tempat ini elngkap dengan hiasan pohon palem dan sebuah kolam renang yang unik.


Oasis Ein Gedi (Israel)
En Gedi merupakan Oase terbesar sepanjang pantai Laut Mati. Daerah ini didiami suku Judah dan telah terkenal sejak zaman kerajaan Nabi Sulaiman.


Oase Chebika (Tunisia)
Chebika merupakan salah satu oase paling menakjubkan di dunia yang terletak di pegunungan utara Tunisia. Selain terkenal, Chebika menawarkan pemandangan yang indah serta peristiwa alam yang mungkin hanya dapat Anda temukan di sini. Hampir tiap tahun oase ini menampung sinar matahari sehingga disebut sebagai Qasr el-Shams, Istana Matahari.


Oase Timia (Niger)
oase Timia, terletak di Pegunungan Aïr di Nigeria utara. Terkenal karena pemandangan oase yang dipercantik dengan hadirnya pohon paleem di setiap sisinya. Selain itu Anda bisa menjumpai kebun-kebun dari beranekaragam buah-buahan,termasuk jeruk Nigeria yang lezat.


Oase Gaberoun (Libya)
Gaberoun adalah sebuah oase yang luas terletak di wilayah Sabha di gurun Sahara. Di sini pernah dibangun pemukiman bangsa Barat namun sekarang telah hancur. Di tempat ini banyak terdapat kamp-kamp perkemahan bagi para turis yang sengaja datang ke Gaberoun. Danau di sini sangat asin namun Anda masih dapat berenang di danau ini. Tetapi Anda akan diganggu oleh kedatangan nyamuk berjumlah besar saat musim panas datang.


Oase Herðubreiðarlindir (Eslandia)
Di atas gunung Herðubreið, persis di dataran tinggi of Eslandiain oase ini emnghiasi gurun Ódáðahraun. Tercipta dari gempa vulkanik yang disebabkan letusan gunung Trölladyngja. Di sini pun terdapat banyak kamp perkemahan dan juga area pendakian bagi para turis. Dulu daerah ini dijadikan tempat pembuangan para napi kelas kakap dari Eslandia.

EMPAT HAL YANG BISA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OTAK

Otak secara alami akan kehilangan sel-selnya ketika mencapai usia 30 tahun. Akibatnya, daya tangkap akan terganggu, mudah lupa dan sulit mengingat informasi baru. Namun, jangan khawatir ada trik untuk menjaga kemampuan otak agar terus
bekerja secara baik.


Teh Hijau

Kandungan teh hijau yang mengandung anti oksidan tinggi, akan memerangi radikal bebas yang dapat menyerang saraf otak. Teh hijau telah terbukti bisa menghambat enzim yang menyebabkan Alzheimer. Selain itu teh hijau juga membuat kemampuan otak lebih tajam.

Mengunyah

Kegiatan menguyah dapat meningkatkan aliran darah ke otak yang mengontrol memori. Anda bisa membaca buku sambil mengunyah permen karet sebagai aktivitas harian Anda.

Memainkan alat musik

Latihan alat musik dapat meningkatkan ketajaman berpikir. Melakukan latihan musik rutin selama setahun membantu daya pikir dan daya ingat menjadi lebih baik.

Mencium wangi bunga


Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa, orang yang sering mencium wangi bunga bisa berpikir 17 persen lebih cepat. Aroma bunga dipercaya bisa menghilangkan stress dan menjadikan pikiran lebih tajam. Tempatkan bunga di rumah maupun meja kerja Anda.

GUNUNG VESUVIUS PEMUSNAH PERADABAN POMPEII

Hari ini hampir 2000 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 24 Agustus tahun 79, terjadi letusan dahsyat gunung Vesuvius tak jauh dari ujung selatan Italia. Konon letusan itu adalah yang pertama setelah gunung api tersebut tertidur lelap selama berabad-abad.

Letak Vesuvius, dari http://volcano.und.nodak.edu

Gunung Vesuvius yang menurut legenda berarti “Putra Ves/Zeus” alias Hercules, terletak di kawasan Campagnia dekat Teluk Napoli, tak jauh dari kota industri dan perdagangan Pompeii yang ketika itu berpenduduk lebih dari 20 ribu jiwa. Tak jauh dari sana juga terdapat kota peristirahatan musim panas, Herculaneum, yang dipenuhi villa, pemandian ala Romawi, dan tak lupa perjudian. Di sekitarnya dapat dijumpai perkebunan anggur yang luas, juga beberapa kota kecil seperti Stabiae.

Letusan pada tahun 79 ini diawali oleh sebuah gempa besar pada tahun 62. Tetapi bangsa Romawi pada masa itu tidak menghubungkan gempa dengan aktivitas gunung berapi. Mungkin ini karena mereka, terutama di Campagnia, sudah terbiasa dengan banyaknya getaran dan goncangan bumi, kecil dan besar.

dari WikipediaMenjelang tengah hari tanggal 24 Agustus,

Vesuvius meledak, menghamburkan gumpalan abu tebal yang bisa digambarkan menyerupai jamur atau pohon cemara. Seperti digambarkan Pliny The Younger, filsuf yang sedang berada di Teluk Napoli pada saat letusan terjadi, dalam suratnya kepada Tacitus, abu terlempar jauh tinggi ke atas seperti batang, lalu melebar dan akhirnya berhamburan ke bumi. Tinggi semburan ini diduga mencapai 30 kilometer, dan selama hampir 12 jam kemudian, Pompeii seperti dilapisi abu dan kerikil vulkanis setebal beberapa sentimeter.

Penduduk Pompeii panik dan mulai mengungsi ke luar kota, menyisakan 2000 orang yang masih bertahan dalam lubang-lubang persembunyian menanti letusan gunung berakhir. Tapi selambat-lambatnya pada keesokan harinya, mereka tewas karena keracunan setelah menghirup gas dan abu vulkanis.

Korban Vesuvius, dari http://www.bbc.co.uk/history

Sementara Herculaneum sementara masih terselamatkan pada fase awal karena angin bertiup dari arah Barat. Tetapi penduduk Herculaneum yang sesungguhnya terletak lebih dekat dengan Vesuvius, tak sempat lega terlalu lama. Gumpalan abu dan gas diikuti oleh letusan lava dan bebatuan menenggelamkan kota itu hingga lebih dari 20 meter. Suhu yang mencapai 400 derajat Celcius membuat benda organik seperti tubuh manusia menghangus, atau bahkan meledak.



Letusan berlangsung selama hampir 24 jam, di mana Vesuvius melepaskan 4 kilometer kubik kandungannya, terutama abu dan bebatuan. Kawasan yang menderita kerusakan paling parah adalah kawasan di selatan dan tenggara gunung itu. Jumlah keseluruhan korban yang meninggal dunia mencapai 10 ribu orang.


Pompeii dan Herculaneum ternyata tak pernah dibangun kembali oleh para -bekas- penduduknya yang selamat, hingga secara kebetulan ditemukan kembali pada abad ke-18. Tetapi Vesuvius kini masih berdiri tegak. Ia masih sempat meletus puluhan kali hingga terakhir kalinya pada tahun 1944. Walaupun tinggi puncaknya saat ini hanya 1281 meter dari permukaan laut, satu-satunya gunung berapi benua Eropa yang masih aktif ini akan selalu mengingatkan akan ganasnya alam yang dapat memusnahkan sebuah kota.


Dan kita, penduduk Indonesia, sewajarnya juga mengingat bahwa gunung-gunung berapi di sekitar kita harus selalu diwaspadai aktivitasnya. Terlebih lagi, karena Indonesia masih memegang rekor jumlah korban tewas terbanyak akibat letusan gunung berapi, yaitu letusan Gunung Tambora (Sumbawa, April 1815) yang mengambil 92 ribu jiwa.

Jumat, 01 April 2011

KITAB WEJANGAN MAHA PRANA JATI

BAB : SASTRATJETA (2)
Sejatine aksara Jawa iku saka penemune Pujangga Jawa ing jaman kuna. Aksara jawa iku ora mung perlu kanggo nulis utawa nyateti kedadian-kedadian kang wigati bae, nanging uga yimpen kawruh rupa-rupa. Mengkono ugo bab anane gamelan sarta wajang purwa, iku kang ngarang
suwargi Kanjeng Sunan Kalijaga ing desa Kadilangu Demak, iku uga ngandut kawruh batin lan lahir. Terange kaya kang kasebut ing ngisor iki :

Gamelan kang diweruhi dening wong akeh (masyarakat) iku isine mung bab kesenian, gending lan lagu utawa irama. Nanging kajaba iku salugune uga isi kawruh bab kawuksman, ilmu jiwaning manungsa.

Wayang Purwa, kang lumrah mung isi lelakoning manungsa ing jaman kuna, nanging saklugune uga isi kawruh bab duduk selehe utawa dununge jiwaning manungsa.

Kacarita ing Negara Ngalengka, kang dadi aran Prabu Dosomuka, duwe sadulur nunggal rama itu telu, sing loro lanang, sijine wadon aran :

1. Kumbakarna.
2. Wibisana.
3. Ayu Sarpakanaka.

Iki salugune dadi simbul utara plambange wadining kawruh kebatinan, kang ngenani wataking manungsa, terange mangkene :

1. Dosomuka iku dadi sanepane napsu amarah.

2. Kumbakarna iku dadi sanepane napsu aluamah.

3. Wibisana iku dadi sanepane napsu mutmainah.

4. Sarpakanaka iku dadi sanepane napsu supiyah.

Mangkono plambang kang sumingit ana ing wayang Purwa, ngemut pituduh bab kawruh lahir lan batin. Mangkono uga wadine kang sumimpen ana ing dalam aksara Jawa (Carakan) malah luwih wigati maneh.

Aksara Jawa iku jumlahe mung ana 20 iji, yaiku :

1. Ha 11. Pa
2. Na 12. Da
3. Ca 13. Dja
4. Ra 14. Ja
5. Ka 15. Nya
6. Da 16. Ma
7. Ta 17. Ga
8. Sa 18. Ba
9. Wa 19. Ta
10. La 20. Nga

Carakan iki ora mung kanggo nulis laying bae, nanging duwe wadi kang kang tumuju marang kawruh kebatinan, terange mangkane :

Aksara kang sepisan aran Ha, dene pungkasane aran Nga, dadi kang 18 iji liyane iku minengku dening aksara Ha lan Nga, tegese Ha lan Nga iku “Hangen-hangen” utawa “Hangin”. Uripe manungsa era bisa pisah kalawan Hangen-hangen lan Hangin, yen sak karone iku ora ana,
manungsa mau aran tilar donya. Dadi nyata yen carakan mono nyimpen wewedining uripe manungsa.

Kajaba aksara 20 warna mau, ana tambahane aksara silihan limang rupa, yakui A.I.U.O.E. limang aksara iki aran aksara “suwara”, terange mangkane, ora dumunung ana ing jaba lan ing njerone badaning manungsa wondening aksara 20 iji mau, dibagi dadi rong golongan :


GOLONGAN KANG SAPISAN
20 iji dipecah dadi telung bagian, yaiku :

1. Ha lan Nga
2. Na, Tha, Ra, Ka, Dha, Ta, Sa, Wa, La
3. Pa, Da, Dja, Ja, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha

Tegese :

Ha lan Nga, iku angen-angen utawa angin, Na, Tja, Ra, Ka, Dha, Ta, Sa, Wa, La, iku babahan hawa sasange lahir.

Pa, Da, Dja, Ja, Nja, Ma, Ga, Ba, Tha, iku babahan hawa sasanga batin.

GOLONGAN KANG KAPINDO
20 iji mau dipecah dadi patang bagian:

1. Ha, Na, Ca, Ra, Ka
2. Dha, Ta, Sa, Wa, La
3. Pa, Da, Dja, Ja, Nya
4. Ma, Ga, Ba, Tha, Nga

Tegese :

Ha, Na, Ca, Ra, Ka = ana utusan.

Dha, Ta, Sa, Wa, La = pada salawa = tukaran.

Pa, Da, Dja, Ya, Nya = pada sektine.

Ma, Ga, Ba, Tha, Nga = pada mati kabeh.

Keterangan kang luwih ceta maneh mangkene :

* Ha na ca ra ka, karepe wis ana utusaning Allah, yen ing saat iku wis mlebu ing petung kurang 20 dino bakal tilar donya.

* Dha ta sa wa la , ing wektu iki kahanane lahir lan batin wis ora cocok, mratandani yen patine wis kurang 15 dino maneh.

* Pa da ja ya nya, ing wektu iku kahanane lahir lan batin dadi gumolong tetap teguh, ora ana rasa owah gingsir, ilang was sumelang, iki tegese nompa sasmita yen patine wis kurang 7 dina maneh.

* Ma ga ba tha nga, ing wektu iku rasaning lahir lan batin wis ora duwe karep apa apa, iku mratandani wis tumeka ing janjine urip ninggal donya.

Wondene aksara suwara A I U O E, iku melindungi jasate manungsa ana ing alam donya lan akerat. Supaya tambah gamlang maneh, diterangke sarana nganggo gambar kaya kang kasebut ing gambar iki :

Keterangan :
No. 1 tumeka No. 8 iku tegese badaning manungsa,
No. 1 tumeka III iku tegese alaming manungsa, alam wadag, jaga melek.
Wondene bunderan kang ora ana nomere iku, tegese panguwasane Gusti Allah.

SASMITANING PATI
Mungguh kang dadi tonda tandaning sasmitaning pati iku mangkene :

Ing sakawit yen sira tangi turu, duwe pangrasa rasaning pikir lan atimu, ora tetep seneng, duwe pangrasa kang during tau ngalami serta rasaning lakuning napas ora kaya adat saben, tegese wis kurang lancar. Yaiku tanda yen wis ana utusan saka Pangeran bakal mati kurang 20 dina. Iku nyatane sastratjeta tjarakan mau.

Ing kono sira wayahe masrahake jiwa lan raga marang Gusti Allah, mantrane mangkene : Ingsun masrahake kang dadi panguwasaning Pangeran wolung prakara, yaiku Roh, Napas, Budi, Iman, Pangrasa, Pamiarsa, Paningal lan Panggonda. Muga pada muliha marang asalika saka kodrat
Ingsun.

Yen wis masrahake mangkono wajib sira ngurangi kareping wolung prakara iku, kaya kang kasebu ing ngisor iki :

1. Roh, napase roh kudu disirnakake, umpama maune sadurunge tompa sasmita karem banget ngumpuli marang wanita, sakiki banjur ora ngumpuli wanita maneh.

2. Napas, napsuning napas kudu disirnakake, tegese umpama kepetuk mungsuh ora kena sengit, ora kena napsu marang sapa bae, atine kudu digawe sabar, pulatan kudu sumeh, yen rumongsa duwe dosa marang sapa bar, inggal jaluk panggapura, rasane sing nganti kandas ing lahir batin.

3. Budi, ilangana krentenging budi kang ora iklas-lila sanajan duwe bonda mayuta juta regane, anak bojo kang kinasih kabeh iku lilakna = iklasna, paribasane samendang pinara sewu wis ora bakal dieman neh.

4. Iman, sampurnakna imanmu, tegese kabeh tindak lakumu kang sarwa pasrah lan sabar mung gumolong meleng sawiji tumuju marang sediyamu kang sejati, bali marang asal mula mulanira.

5. Pangrasa, golongan tekatmu, aja duwe pangrasa kang ora becik, sanajan sira krungu wong omong kang ora tata, umpamane sira dipisuhi, iku tampanen kanti pangrasa kang becik, aja nganti obah atimu, duwe pangira marang liya kang ora becik, iku uga ora kena. Cekake kabeh kedaden ing alam donya iki becik kabeh, dadi pangrasamu mung nrima ( nompo kabeh kahanan kang ala lan becik digawe pada ).

6. Pamiarsa, napsuning pangrungu kudu disirnakake, tegese aja ngrasakake suwara kang sarwa nikmat lan nyenengake utawa gawe bungahing atimu. Dadi karepe aja nganti trima marang sakwernaning suwara kang ana ing alam donya.

7. Paningal, sirnakna napsuning paningal, tegese aja nganti duwe (weruh) marang rerupan apa bae kang asal saka alam donya.

8. Panggonda , pangambu sirnakna, tegese aja nganti kena panggandaning pangambu, gonad sedep arum wangi aha nganti manjing ing sanubarimu,kang kudu diesti mung gandane diri pribadi.

Kang kapindo : yen wis ngrasa bisa nguwasani lahir lan batin, tegese wis bisa kasembadan apa kang dadi sediyane, hananging ing kono isih apa rasa bungah lan susah. Manawa bungah rasane luwih bungah banget, yen susah uga mangkono rasane nganti kandas ing batin. Paribasane nganti ora kena diukur susahe.uga banjur krungu suwara kang selawase durung tau krungu, lan ora katon sapa kang nyuwara mau lan uga mambu gonda kang durung nate gonda, kaya mambu gandane bayi kang nembe lahir saka biyunge. Yen weruh rerupan ya rupa kang sarwa elok ya iku tanda yen utusan mau lagi poncakara (perang) iku tegese wis kurang 15 dina maneh bakal tilar donya. Ya iki buktine : Dha, ta, sa, wa, la.

Yen wis ana tanda mangkono, ya iku wis tutuk wayahe masrahake gawa kang asal saka Bapa lang Biyung, mantrane mangkene :

Ingsun masrahake kang dadi panguwasane Bapa lan Biyung wolung bab, yaiku : kang asal saka Bapa, getih, daging, kulit, uteg, dene kang saka Biyung : balung, sungsum, urat, jeroan, pada muliha marang asal ira saka kodrat Ingsun.

Yen wis masrahake mangkone iki, sira tumuli semadi kaya wulangan bab semadi kang sapisan ing ngarep. Manawa tata carane semadi mau wis dilakoni kabeh, sira mujia mangkene : “Ashadu tibaning rasa Allah, patemone Rasullulla, sampurnane iya Rasullullah”.

Puji iki di ucapke yen wayah arep turu lang tangi turu. Nanging yen arep turu kudu moca uncine mangkene : “Niat Ingsun turu, badan gumuling atiku eling, roh madep imanku tetep”. Dene yen tangi turu wacane mangkene : “Sirrullah kang mati, dattullah kang urip.”


KANG KATELU
Manawa pikiran wis krasa ora ajeg, tegese nggrambyang utawa cat eling cat lali, lan ambuning napas uga wis beda karo adat sabene, iku tetepi sasmita mratandani kurang 7 dina maneh tumeka ing pati, yaiku nyatane Pa, da, dja, ya, nya.

Ing kono wektune neguhake utawa golongake pikiran, was sumelang kudu disirnakake, aja kuwatir apa apa, mung kang esti rasa lila legawa. Lila marang kabeh donya branane, wis wancine didumake marang ahliwarise, yen duwe kawruh (ilmu) apa bae uga wajib lang inggal di tampakake (diwejangake) marang sapa bae kang pantes lan bisa nompa.

Legwa masrahake jiwa ragane marang Gusti Allah, rasaning ati nganti lega (iklas) wus ora ana barang sawiji kang den akoni. Ing kono kari rasa sucining batin kang ana. Yen duwe welas (welingan marang anak putu apa sadulur lan liyane, inggal tuturana (kahirna) perlune supaya yen wis tumeka wancine muling ing alam baka, wis ora ragu ragu apa mandek tumulih dadi bisa gawe padang dalane dewe.


KANG KAPING PAPATManawa sira wis krasa arep turu bae, (tansah ngantuk) iku pratanda yen kekuwataning paningal wis kumpul ana ing uteg, iku tegese wis mlebu wayah tinggal donya yaiku Ma ga ba tha nga.

Ing kono sira kudu ngatur lan jaga, aja nganti ana rasa owah gingsir, sanajan mung samendang pinara sewu. Kang ana mung awas lan eling marang isi sarine kawruh kang wis sira rungkebi, kumpul gumolong dadi siji ana ing agen agenmu tumuju marang kang sira sediya.

Yaiku retine Ha lan Nga kang hamengku lan murbawasesa kabeh kang dumadi.

oooooo0000000ooooooo

AUM AWIGNAM NASTU NAMAS SIDDAN

Tegese
RAHAYUWA SAGUNG KANG DUMADI


Ing kono yen sira mambu gonda amis, kaya ambune getih nalika lahire jabang bayi, iki mertandani yen isih eling marang bab kadonyan kayata : eling marang donya branane, eling marang kekasihe lsp, iki gawe peteng dalan kang tumuju marang kasampurnan sejati.

Yen mambu batin iki tegese isih eling marang anak putune utawa para sadulure lan mitrane, iki anggawe binggunge dalan mring kasidan jati yaiku godane ari ari (bing-bing).

Yen mambu wangur, yaiku godaning kawah yen kena pangaruhe goda wangur iki tegese isih emut marang pengertine (ilmu) iki gawe ragu raguning pangerti kang tumuju marang sampurnaning pati.

Yen gonda wangi, iku ambune bungkuse bayi, yen kena pengaruhe gonda wangi iki martandani isih eling marang Allah, iki gawe salah panganggep ing tujuane kasampurnan.

Yen mambu sedep kaya ambune bayi kang wis resik, iku tanda yen isih eling lan ngakoni dadi makluk (kawula) iki kang gawe sampurnane dumadi, mulih marang mula mulanira. Iki nyatane aksara suwara A.I.U.O.E tegese : A = Aku, I = Iki, U = Urip, O = Oleh (nompa), E = Eklas, rahmat.

Dadi aksara suwara iku kang hamengkoni ing badaning manungsa ana ing alam donya nganti tumeka ing watesing alam akerat.

Ana ing wektu iki kang den arani sa’at “sakratil mauti”, wancine ngaleh enggon, waktu pisahe jiwa lan raga. Yen patrap anggonmu nata badan patitis, kaya kang jinarwa ing wulangan Semadi, kayata : sumelehing badan, lakune napas, pamelanging cipta lan sapiturute bener inggal lakuning rasa lan pangrasa ora gumyur, ing kono wayahe wahyunira wis katon ngegla tanpa warana banjur ngucapa mantram mangkene :

Ashadu kahanan Ingsun, iloha rupan Ingsun, Allah pangeran Ingsun, iya Ingsun kang nuhokake marga kang padang urip tan kena lali, lara tan kena ing pati, dhatles tan ana krasa.


~~~~~~~~~~~~00000000~~~~~~~~~~~~~

Ing ngisor iki katerangan bab sandangane aksara Jawa, mangkene :

Wiwit saka pangkon, (paten) iki tegese panggonan Roh, karepe sampurnaning urip, manungsa sakwise tilar donya , nyatane wis ilang sipate, nanging isih ninggal asma.

Roh iku dumunung ana ing uteg, mongka uteg iku ana ing njero sirah, iku dadi sandangan wulu (hulu), tegese sirah ya iku pokok dumadine badan wiwit saka sirah.

Sandangan “Suku” (sukon), tegese dadi cagake badan wadag.

Taling iku tegese “kuping” pamiarsa, pangrungu ana ing kuping.

Taling tarung, Irung dumunge pangambu.

Pepet, tegese ketutup, dununge ana ing napas, mangon ing jantung, yaiku kang nglakokake getih, dadi jantung iku kaya dene lawang dalaning getih mlebu metune mratani ing badan sakojur.

Jantung iki piranti pokok ing badaning manungsa, ya dadi dalane Prana kang kawasa hanjalari marang urip.

Cedak dumunung ona ing sanubari;

Lajar dumunung ana ing Iman = relung hati.

Wigjan dumunung ana ing Pangrasa weteng = waduk

Telung sandangan iki kang aran “Panjigek suwara” sebab dadi wakile engetan lan kapinteran lahir sarta batin. Wondene sandangane cokra, ana ing mripat, ing teleng aran manik. Keret iku irenge mripat, teleng = kang kapanggonan manik.

Pingkal, putihe mripat. Kabeh iki sinebat aran “Wijanyana” sebab dadi wakile aksara kang bisa muni bebarengan.

Kajaba kuwi ana maneh tembung kang aran :

Na, Sa, Dha, Tha iki aran “Murdanio” banjur ana maneh , Nya, Sa, Tja, Dja iki aran Talwio , tegese kabeh aran Triloka yaiku alaming manungsa, kaya kang diterangake ing wulangan sapisan.

Dene tembung “Tataprunggu” yaiku aksara kang didadekake ongka (nomer) kaya kang kasebut ing ngisor iki
:

Ga :ongka siji dadi perlambange kawitan sampurnane manungsa.

Ngalelet ngka loro, dadi perlambange lakuning manungsa mesti pinaringan timbangan dening Pangeran, kayata anane wong lanang lan wadon, Awan lan bengi, lara lan waras, beja lan cilaka, urip lan mati, Kawula lan Gusti.

Ngapingkal ngka telu , tegese netepake keyakinaning manungsa pinasti kudu nompa lang nglakoni lelakon pangawane dewe salawase ana ing alam donya, supaya aka nganti ngeluh ngresah, sebab pepastining urip wajibe kudu ngambah ing alam telung rupa yaiku :
1. Alam jaga (melek),
2. Turu,
3. Tilar donya (mati) jalaran iki wis ora bisa diuncati maneh.

Mamiring ngka papat iku tegese nyatane Allah dadi sesembahane kabeh mahluk, ora wujud ora arah ora panggonan lan ora katon, uga ora kena kinaya ngapa. Lan uga dadi plambange asal kedadiane badan wadaging manungsa saka anasir patang rupa, yaiku :

Bumi, 2. Geni, 3. Angin, 4. Banyu. Mangkono uga anane klebating manungsa iku ana papat.

1. Wetan, yaiku lambange nalika Bapa lan Biyung pada sapatemon,

2. Kidul, yaiku plambange nalika Bapa lan Biyung kumpul,

3. Kulon, iku plambange nalika Bapa lan Biyung nganakake Dhat nanging mung darma dadi lantaran bae,

4. Lor, iku plambange nalika lahire jabang bayi.

Makurung ngka lima, iki maksude panguwasane Gusti Allah, nalika wiji isih ana ing guwa garbaning Bapa lan Biyung, Bapa iku mung saderma dadi lantaran dumadining jabang bayi. Makurung tegese dadi kalima pancer, lan jumenenge ana ing satengahe keblad.

E : dadi angka nem, maksude Eklas terange Eklas iku ana nem warna yaiku :
1. Rila,
2. lali,
3. lulus,
4. eling,
5. langgeng,
6. sumarah (pasrah).

KETERANGAN :
1. RILA, tegese kelangan apa bae wis ora getun,

2. LALI tegese lali marang dhat sipate, maksude lali ing badan lan jiwane ditinggal ana ing alam donya.

3. LULUS , nglulusake selawase urip kanti nikmat lan manfaat,

4. ELING, eling marang angale lan eling marang mula mulanira,

5. LANGGENG, ora bakal owah ngingsir maneh, terus langgeng asmane,

6. SUMARAH yaiku masrahake jiwa ragane katur marang Pangeran.

La :dadi ongka pitu, iki tegese tetepe lakuning wayah (jam) kang ora tau blinjani, kayata lakune srengege, mesti wayahe tetep, mula para Pandita iku pada nganggo watak pitu.

Pa palya :dadi ongka wolu, iki karepe nuduhake lakuning semadi kang tumuju marang Suksma Kawekas, ana wolung bab, aran “Hasta Brata” keterangane kaya kang kacetak ana ing wulangan ngarep.

Ja :ongka sanga, tegese anane babahan hawa sasanga.

Das = nul :tegese dadi tanda marang ajining angka, jen das mau dumunung ana ing sangarepe ongka, tegese ajine(regane) ongka mau dadi suda, aran winengku, dikuwasani. Nanging yen das ana ing burining ongka iku tegese regane angka mau banjur dadi mundak duwur, aran hamengku nguwasani (tulada Rp. 00.1 lan Rp. 1,00).

Kajaba iku ana maneh karepe, yen wujud mung das tok iku tegese ora duwe pangadji (ora duwe rega)utawa suwung dadi karepe badan wadage manungsa iku yen wis di unjadi ing suksma, wis ora ana gunane jalaran wis suwung lan wis ninggal sipate, kang kari mung asmane.

Ana maneh candake sasmita sandi kang wujud tembung ( ukara) siji nanging mengku karep rong rupa, yaiku :

Ka ta pa ga ba iki aran Alpa Prana.

Ka ta pa ga ba iki aran Maha Prana.

Tegese “Alpa Prana” iku kawula) dadi anane kawula.

Tegese ”Maha Prana” iku Gusti ) lan Gusti.

Keterangane mangkene :

Kawula (titah = mahluk) iku kadunungan apes lan lali, sebab titah iku bisane dadi luhur kudu nglakoni (duwe laku), mula dikaya ngapa pintere manungsa ora bakal bisa madani kalawan panguwasane Pangeran. Sebab manungsa tansah binuntel ing kamarkaning alam donya. Mula biasane kelakon sediyane iku mung gumantung marang lila legawane anggone masrahake jiwa ragane marang Pangeran.

Wondene Gusti Allah mula sinebut ora makan ora jaman, lan tan kena kinaya ngapa, sebab Panjenangane kang nglimputi sumarambah ing sakabehe kang para dumadi, kang bisa diweruhi dening manungsa kodrate panguwasane.

Tingkah patrape Semadi wis diterangke ana ing ngarep, dadi yen manungsa wis bisa netepi ing pituduh mau banjur ngeremake mripat kang alon-alon lan dedasar ati sabar. Ing kono sira bakal manjing ana ing alam kang peteng dedet lelimangan wis ora kena diumpamakake maneh. Ing kahanan iku ana kang nyebut aran “Tapel Adam”. Yen wis mangkono inggal ngucapa mangkene ”

Pangrasa Suksma Luput, iya pangrasane Nyawa kang mulya, iya pangrasane Suksma. Suksma ilang tan kena ing pati.

Yen wis mangkono sira bakal weruh/meruhi papan padang nerawang handelahi tanpa wewayangan, jembar tanpa tepi ora ana keblate, ora ana ngisor lan duwur, kang katon mung suwung sepi lan rasa kang tentrem ayem. Kedadian iki saya panguwasaning Roh = uteg. Mulane roh uteg bisa duwe panguwasane kang mangkono mau, jalaran dek nalikane isih ana ing alam donya babadan wadag, dayane tanpa nganggo wates ukuran. Sebab badan sakojur iki dikuwasani dening uteg (kawruh) lan pinteram/ kapinteran mula aran Yang Maha Luhur.

Yen kena panguwasaning kaluhurane Suksma, banjur ora duwe karep apa apa, iya iku kang sinebut aran Mangeran Suwug, tegese ora ana barang kang sinediyam Manawa kerem kandeg ana ing kono, bakal dadi Ratuning jin lan peri.

Yen cahya padang mau banjur ilang, sira bakal pirsa cahya kang blerengi kaya sunare srengege, iki kedadian saka napas. Mula kaya mangkono awit dek isih ana ing alam donya nganggo badan wadag. Napas iku maweh cahya ing badan sakojur. Ing kono aran Yang Maha Mulya.

Yen kena pangaruhe kamulyane Suksma, yaiku kang sinebut Mangeran wujud, sebab ing kono duwe karep arep nganakake warna rupa, tegese duwe sediya nitis, manjelma maneh, yen kliru sediyane banjur dadi retuning danyang dan prayangan.

Yen cahya kuning, iku kedadian saka Budi, sebab nalika isih ana ing alam donya, Budi iku gawe sucining badan sakojur, ing kono aran Yang Maha Suci. Yen kena pengaruhe kasuciane Suksma, agawe sucining Jiwa, kang aran Mangeran konta (gambaran kang ora ana wujude). Mula banjur gawe ragu raguning (gojak gajek) lan yen kandeg ana ing kono, bakal dadi retuning setan.

Yen cahya kuning banjur musna, banjur weruh cahya ireng, yaiku kedadian saka Iman, sebab nalika isih ana ing alam donya Iman iku nguwasani badan sakojur, ing kono aran Yang Maha Kawasa, yen kena pangaruhe kuwasaning Suksma, banjur duwe karep nindakake penguwasaning Jiwa, yaiku kang aran Mangeran ana (wujud), tegese deweke ngakoni diri pribadi yen klelep ing kono bakal dadi retuning Bekasakan nunggal bangsa lan setan, nanging luwih kasar.

Yen cahya ireng mau banjur ilang, ganti dadi cahya putih iku kadadian saya pangrasa, sebab nalika isih ana ing alam donya, pangrasa mau ngebeki ing badan sakojur mula aran Yang Maha Agung, yen kena pengaruhe Aguning Suksma, bakal nitis dadi bangsane manuk.

Yen cahya putih mau musna, bakal/banjur weruh cahya abang iki kedadian saka pangrungu (pamiarsa) awit pamiarsa mau dek nalika isih ana ing alam donya masesa ing badan sakojur, mula aran Yang Maha Wasesa, yen kena pengaruhe wasesane suksma, bakal nitis dadi kewan galak.

Yen cahya abang wis ilang, bakal pirsa cahya kang wening (bening) iki kedadian saka paningal, awit maune dek isih ana ing alam donya paningal iku gawe purbaning badan sakojur, mula aran Yang Maha Purba, yen kena daya pengaruhe purbaning suksma, bakal nitis dadi kewan kang urip ana ing banyu.

Yen cahya wening musna, banjur pirsa cahya kang monca warna, yaiku ireng, abang, putih, kuning lsp, iki kedadian saka pangambu, nalika isih ana ing alam donya hanyamati ing badan sakojur, mula aran Yang Maha Manon, tegese meruhi samubarang kalir kang bakal tumeka sinebut Soca Batara, wondene asale cahya monca warna mau kedadian saka anasir patang prakara, yaiku Bumi, Geni, Angin, lan Banyu.

Keterangane Mangkene :

1. Cahya Abang : Asal seko geni, dumunung ana ing jantung, dadi napsu amarah, mula kena pengaruhe cahya abang bakal nitis dadi manungsa kang sugih nepsu (murka).

2. Cahya Ireng : Asal saka bumi, manggon ana ing waduk (weteng) dadi pangrasa, watake ngongsa utawa kesusu mula yen lena pengaruhe cahya ireng, nitis dadi manungsa kang sugih pangerten lahir.

3. Cahya Putih : Kedadian saka angin, manggon ana ing sanubari dadi sabar, yen kena pengaruhe iki bakal nitis dadi manungsa kang sugih kawruh kebatinan.

4. Cahya Kuning : Asal saka banyu, dumunung ana ing uteg, dadi kawruh lahir lan batin, dayane bisa weruh (nimbang) kedadian ala lan becik, bener lan luput, iki bakal nitis dadi manungsa wicaksana, ahli budi, yen tembung Indonesia aran Budiman lan Gunawan.

Kabeh mau salugune mung gumantung marang karsane Gusti Allah, mula sing perlu tumrap para manungsa sumujude marang Pangeran kang Maha gesang.

ooooooooo000ooooooooo

GAMBLANGE :
Bumi, Geni, Angin lan Banyu jalaran iku kang dadi pokok anasiring urip, yen kurang pangertine kang dadi asal usule, handadekake kurang sampurnaning kawruhe ing bab kebatinan. Wondene katerangane mangkene :

Yen sira wis ngerti marang asal usule uga kudu ngerti marang tegese (karepe) awit yen ora mangkono bisa gawe kliruning panganggep (panggangone) sebab yen ora mangkono bisa gawe kurang percayane (ngandele).

Yen wis ngerti dununge kudu ngerti kanggone, sebab yen ora ngerti kanggone bisa ndadekake binggunge ing pangertene. Yen wis ngerti kanggone kudu ngerti marang kedadiane, sebab yen ora ngerti kedadiane bakal gawe gojak gajekge kawruhe.

Yen wis ngerti marang kadadiane kudu ngerti buktine sebab yen ora weruh buktine ora ana gunane tumrap ing pangertene.

Sebab sakabehing ilmu iku yen mung apal sesebutane bae ora kanti dilakoni babar pisan tanpa gawe prasasat kaja manuk bejo, bisa omong nanging ora ngerti tegese. Luwih luwih bab ilmu kebatinan, iki yen ora dilakoni dinyatakake malah nambahi dosa, sebab banjur dadi ahli umuk
durung tau weruh nyatane, omonge kaya kang wis pada weruh buktine, dadi aran batin lahir goroh. Sebab sapa iku sing ngerti temenan (apal) tumuli dilakoni, supaya sira ora dosa lahir lan batin ana ing donya tumeka ing akerat.

GAMBLANGE MANEH MANGKENE :
Bab badan iku sakbenere raga kang wis ora kanggo (mati) wondene rasaning pati iku ana patang bab yaiku :

1. Rasaning jantung, lakuning napas,
2. Rasaning weteng (waduk) lakuning pangrasa,
3. Rasaning sanubari lakuning budi,
4. Rasaning uteg lakuning Roh.

Mula patang bab iki diarani badan, jalaran asale saka bumi.

BAB ANGGOTA RAGA
Iku uga kedadian saka patang bab, yaiku :

1. Roh, kang nglakokake engetan,

2. Pangambu, kang nompa kabeh sawernane panggoda,

3. Napas, kang nglakokake getih lan rahsa,

4. Pangrasa, kang nglakokake sari sarining daging, kulit lsp, kang dadi dasaring urip.

BAB NYAWA
Kang aran nyawa iku kedadian saka telung bab, kang isih kena diowahi lan
kena gingsir yaiku :

1. Iman , manggon ana ing pulung ati,

2. Pamiarsa (pangrungu) dumunung ana ing kuping,

3. Paningal, dumunung ana ing mripat.

Mula telung bab iki diarani nyawa, sebab asale saka banyu, mongka banyu iku bisa owah gingsir, ora bisa tetep ajeg panggonane. Dadi kuwajibane uga ora tetep.

SUKMA
Kang aran Suksma iku kedadian saka limang bab, kang ora bisa owah gingsir yaiku :

1. Roh , dumunung ana ing uteg,

2. Napas, dumunung ana ing jantung,

3. Budi, dumunung ana ing sanubari,
    
4. Pangrasa, dumunung ana ing waduk (weteng),

5. Pangambu, dumunung ana ing irung.

Limang bab iki diarani Suksma, jalaran asale saka angin. Nyatane angin iku kahanane kang tetep ora tau owah gingsir. Jagad iki sakisine kabeh wiwit sakdurunge dumadi wis kebekan dening angin. Mula suksma iku uga ora bisa owah lan ora bisa gingsir sebab asal saka angin.

Anane manungsa nganggo badan, anggota, nyawa, suksma jalaran deweke kanggonan pirantining urip wolung bab, yaiku : Roh, Napas, Budi, Iman, Pangrasa, Pangambu, Paningal lan Pangrungu.

Dene liyane iku klebu ing golongan kang kasar, yaiku kulit, daging, balung lsp, yaiku kang asal saka Bapa Biyung, mula diarani badan kasar (wadag) sebab katon wujude.

Yen kang asal saka Pangeran yaiku wolung bab mau, sanajan ora katon ing mripat wadag nanging ana buktine, dumunung ana ing badan (raga) nyawa lan suksma.

Dene salugune badan, nyawa lan suksma mau ora bisa lumaku, yen ora sarana obahing keteg, dene obahing keteg iku jalaran kena daya lakuning bumi, geni, banyu lan angin. Patang bab iki anggone bisa tumindak, sebab saka kenadayane Swasana, kaya kang diterangake mau, bab jagad kebekan dening angin, ya swasana kang ngebeki cakrawala iki, mula diparibasakake alus tan kena jinumput, gede ngebaki jagad.

Dadi ceta lan terang, dumadining manungsa iku kang pokok saka dayane swasana, dene swasana iki kang dadi lantaran dumadining manungsa iku dibagi dadi rong bab yaiku: swasana kang tumuju ing jaba badan, lan swasana tegese hawa kang kumpul, Swa tegese panggonan. Dadi terange tembung kumpuling hawa.

Dadi swasana kang tumuju ana ing jero badan, Swa tegese umur, Sana tegese panggonan, wutuhing tembung panggonan umur, dene umur iku dumunung ana ing Napas. Dadi uriping manungsa iku sebab nganggo Swasana kang dununge ana rong panggonan, yaiku ana ing jaba lan ana ing jero badan. Dadi ora bisa nganggo saperangan bae, kudu jaba lan jero. Yen mung nganggo sebagian bae mesti ora bisa urip banjur aran mati.


Oleh : Bp. R.S KOESOEMOWARDOJO