Pages

Kamis, 29 Mei 2014

Wisata Religi

Mbah Ngaliman

Berdirinya sebuah negara atau daerah termasuk Nganjuk yang dikenal sebagai Bumi Anjuk Ladang, tentu tidak terlepas dari sejarah perjuangan masa lampau, para leluhur, atau nenek moyang yang telah babad alas, hingga tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini.
Pada saat para wisatawan yang akan menikmati indahnya air terjun Sedudo, di dekat pintu gerbang obyek wisata akan menjumpai lokasi makam yang disebut makam Ki Ageng Ngaliman. Bagaimana sejarhnya ?.
Berdasarkan data dan informasi yang direkam oleh Tim Penelusuran Sejarah Ngaliman yang melibatkan berbagai nara sumber baik yang berada di daerah Ngliman antara lain Mbah Iro Karto (sesepuh masyarakat), Drs. Sumarsono (Kades Ngliman)...............

Parmo (Mantan Kades Ngliman) , Suprapto (mantan Kades Sidorejo), Imam Syafi’i (Juru Kunci Makam), Sumarno (Kamituwo), Sarni (Jogoboyo) maupun nara sumber yang berada diluar daerah Ngliman antara lain Kyai Ahmad Suyuti (Ngetos), KH. Qolyubi (Keringan), KH. Moh. Huseini Ilyas (Karang Kedawang , Trowulan Mojokerto). KH. Moh. Huseini Ilyas ini merupakan salah satu keturanan Ki Ageng Ngaliman Gedong Kulon, maka tersusunlah tulisan seperti di bawah ini.
Di Desa Ngliman terdapat dua makam yang sama-sama disebut Ki Ageng Ngaliman. Akan tetapi guna membedakan kedua makam tersebut maka digunakan sebutan :
a. Makam Gedong Kulon ;
b. Makam Gedong Wetan.
Ki Ageng Ngaliman Gedong Kulon
Ki Ageng Ngaliman dimakamkan di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan + 50 Meter sebelah selatan Balai Desa Ngliman. Beliau dimakamkan bersama-sama dengan para sahabat dan pengikutnya. Dalam satu kompleks bangunan makam tersebut terdapat enam makam antara lain :
a. Ki Ageng Ngaliman ;
b. Pengeran Pati ;
c. Pangeran Kembang Sore ;
d. Pangeran Tejo Kusumo ;
e. Pangeran Blumbang Segoro ;
f. Pangeran Sumendhi.
Menurut nara sumber dari Ngliman bahwa di pintu depan Makam Ki Ageng Ngaliman terdapat gambar bintang, kinjeng, ketonggeng, burung dan bunga teratai. Gambar-gambar tersebut kemungkinan menunjukkan makna tersendiri, namun sampai saat ini penulis belum bisa mengungkapkannya.
 

Ki Ageng Ngaliman berasal dari Solo Jawa Tengah. Ketika Surakarta digempur oleh Belanda, maka oleh Nur Ngaliman yang pada waktu itu menjabat sebagai Senopati Keraton Surakarta dengan sebutan Senopati Suroyudo, Keraton Surakarta dikocor secara melingkar dengan air kendi. Akibat dari tindakan tersebut kendaraan pasukan Belanda luluh, waktu masuk keraton seperti masuk sarang angkrang, akhirnya beliau ditemui oleh Nabi Khidir agar menemui sanak saudaranya yang ada di Karang Kedawang Trowulan Mojokerto.
 

Ki Ageng Ngaliman masih keturunan Arab dan mempunyai anak sebanyak 21 orang. Keterangan ini diperoleh dari salah satu keturunan Ki Ageng Ngaliman yang bernama KH. Huseini Ilyas. Perang di Solo tersebut melibatkan kaum Cina yang dikenal dengan sebutan Perang Gianti pada sekitar tahun + 1720 M. (sumber : KH. Qolyubi).
SILSILAH KI AGENG NGALIMAN menurut KH. Huseini Ilyas adalah RONGGOWARSITO ----- NUR FATAH ----- NUR IBRAHIM ----- SYEH YASIN SURAKARTA ----- NUR NGALIMAN/ SENOPATI SUROYUDO ----- MUSYIAH ----- I L Y A S ----- KH. HUSEINI ILYAS (TROWULAN MOJOKERTO)
 

Perjalanan Hidupnya KH. Qolyubi tokoh ulama asal Kelurahan Mangundikaran itu berpendapat bahwa aktifitas yang dilakukan Ki Ageng Ngaliman adalah untuk mempersiapkan perjuangan melawan Belanda dengan diadakan pelatihan fisik dan mental yang bertempat di Padepokan yang sampai saat ini disebut Sedepok, dan di Sedudo yang letaknya di Puncak Gunung Wilis. Perjuangan tersebut ditujukan guna memerangi Pemerintah Belanda yang sedang ikut mengendalikan pemerintahan di Kasultanan Surakarta.
 

Dasar pemikiran yang melatarbelakangi hijrahnya Ki Ageng Ngaliman dari Solo ke Nganjuk adalah karena Nganjuk merupakan wilayah Kasultanan Mataram sehingga juga berguna untuk menghindari kecurigaan maka Ki Ageng Ngaliman melatih prajuritnya menetap di daerah Nganjuk yang merupakan wilayah kasultanan Mataram. Sehingga terjadilah kepercayaan bahwa siapa saja yang menyebut nama Kyai Ageng Ngaliman akan mati dimakan binatang buas sebab memang beliau dirahasiakan namanya agar supaya tidak diketahui oleh Kasultanan Solo.
 

Dalam perjalanan waktu menurut cerita bahwa desa Kuncir asal usulnya dari murid Ki Ageng Ngaliman yang meninggal dalam perjalanan di tempat tersebut, dia adalah seorang cina yang waktu itu cina memakai rambut yang dikuncir/dikepang sehingga tempat meninggalnya murid Ki Ageng Ngaliman tersebut di sebut Desa Kuncir.
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ki Ageng Ngaliman merupakan seorang 


Kyai yang mempunyai keahlian nggembleng ulah kanuragan keprajuritan. Bagi masyarakat Ngliman, karomah yang dirasakan sampai saat ini adanya ketentraman dan kedamaian dalam kehidupannya.
 

Mengingat Ki Ageng Ngaliman yang mempunyai keahlian neggembleng ulah kanuragan keprajuritan maka banyak pusaka yang ditinggalkannya. Ki Ageng Ngaliman masih mempunyai peninggalan berupa tanah di depan Masjid Ngaliman sehingga oleh perangkat dusun waktu itu tanah tersebut dibangun sebuah tempat yang disebut dengan Gedong Pusaka dan peninggalan pusakanya Ki Ageng Ngaliman di tempatkan di Gedong pusaka tersebut. Sebenarnya pusaka Ki Ageng Ngaliman cukup banyak tetapi ada yang dicuri orang sehingga yang ada di Gedong Pusaka saat ini hanya ada beberapa pusaka.
 

Berdasarkan nara sumber dari Ngliman bahwa yang berada dan disimpan digedong pusoko antara lain :
a. Kyai Srabat ; (Hilang tahun 1976)
b. Nyai Endel ; (Hilang tahun 1976)
c. Kyai Berjonggopati; (Hilang tahun 1949 saat klas Belanda kedua)
d. Kyai Trisula ; (Hilang tahun 1949 saat klas Belanda kedua)
e. Kyai Kembar
f. Dalam bentuk Wayang antara lain : Eyang Bondan, Eyang Bethik, Eyang Jokotruno, Kyai Panji, dan Nyai Dukun
g. Kamar 1 buah
h. Kotak Wayang Kayu 1 buah
i. Terbang
j. Almari tempat pusaka 2 buah
k. Tempat Plandean Tumbak
 

Pada bulan Suro diadakan jamasan pusaka Ki Ageng Ngaliman dan dikirap mengelilingi Desa Ngliman.
 

Air terjun yang ada di Ngliman sebenarnya banyak sekali antara lain : Sedudo, Segenting, Banyu Iber, Banyu Cagak, Banyu Selawe, Toyo Merto, Tirto Binayat, Banyu Pahit, Selanjar dan Singokromo.
 

Sedangkan yang mudah dan bisa dikunjungi adalah Sedudo dan Singokromo. Sedangkan yang lainnya seperti Banyu Cagak, Banyu Selawe, Banyu Iber hanya bisa dikunjungi dengan jalan setapak. 
Adapun air yang paling besar adalah Air terjun Banyu Cagak. Menurut pendapat dari Bapak Sarni (Jogoboyo Ngliman) bahwa untuk pengembangan Wisata perlu dibangun kolam renang di Ganter dan dibuatkan perkemahan.
Ki Ageng Ngaliman Gedong Wetan
 

Makam Ki Ageng Ngaliman Gedong Wetan terletak di Desa Ngliman + 100 M ke arah timur dari Kantor Desa Ngliman.
 

Mbah Iro Karto maupun KH. Qolyubi berpendapat bahwa Ki Ageng Ngaliman Gedong Wetan adalah keturunan dari Gresik. Menurut sejarah telah disepakati bahwa setiap pengangkatan Sultan yang dinobatkan terutama dari keturunan Demak harus mendapat restu dari keturunan Giri Gresik. Hal ini disebabkan karena sewaktu kerajaan Majapahit runtuh, oleh wali 9 yang diangkat menjadi Sultan adalah Kanjeng Sunan Giri. Setelah 100 hari setengah riwayatnya 40 hari, kesultanan dihadiahkan kepada Raden Patah.
 

Hal ini untuk menghindari citra bahwa Raden Patah merebut kekuasaan dari ayahnya sendiri. Dengan demikian setiap pergantian Sultan Demak yang menobatkan adalah keturunan Kanjeng Sunan Giri. Setelah kasultanan Pajang runtuh, Sultan Hadiwijoyo pindah ke Mataram. Dengan kejadian ini terjadi silang pendapat didalam keluarga Giri. Diantara keluarga yang tidak setuju dan kalah suara menyingkir ke Ngliman dan menyebarkan agama Islam di Ngliman yang kemudian dimakamkan di Ngliman Gedong Wetan, Karena beliau lebih cenderung pada keturunan Demak Asli.
 

Kemudian kepergian beliau ditelusuri oleh orang Demak asli bernama Dewi Kalimah yang kemudian meninggal dan dimakamkan di Kebon Agung. Rentang waktu antara Ngaliman Gedong Wetan dengan Ngaliman Gedong Kulon terpaut waktu antara + 200 tahunan. Lebih tua Gedong Wetan. Setelah Ngaliman Gedong Wetan meninggal, keluarganya diboyong ke Kudus.
Demikian hasil penelusuran sumber sejarah mengenai riwayat Ki Ageng Ngaliman yang dihimpun dari berbagai nara sumber mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pengembangan obyek wisata religius. Dasar pemikiran yang sangat sederhana ini mudah-mudahan ada gayung bersambut dari pihak-pihak terkait guna pengkajian yang lebih mendalam.


Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Beliau yang dimakamkan di Ngaliman Gedong Kuolon berasal dari Solo Jawa Tengah dan masih keturunan Arab dan merupakan Senopati Perang Keraton Solo yang bernama Senopati Suroyudo. Perpindahan tersebut terjadi pada saat pergolakan Perang Gianti sekitar abad 17.
2. Ki Ageng Ngaliman Gedong Kulon adalah Kyai yang ahli dalam hal penggemblengan ilmu kanuragan. Ini bisa di buktikan bahwa di Desa Ngaliman tidak ada Pondok Pesantren namun yang ada tempat peninggalan untuk latih keprajuritan dan beberapa pusaka.
3. Beliau yang dimakamkan di Gedong Wetan berasal dari Gresik Jawa Timur sekitar abad 15 saat terjadi silang pendapat tentang penentuan orang yang menjabat sebagai raja di kerajaan Demak
Kirab Pusoko
 

Tempat atraksi wisata budaya berupa Kirab Pusoko dipusatkan di Gedung Pusoko Desa Ngliman Kecamatan Sawahan. Acara Kirab Pusoko digelar setiap bulan Maulud (dikaitkan dengan Bulan Kelahiran Nabi Muhamad, SAW), pada acara Kirab Pusoko ini selain acara yang sudah bersifat pakem, diisi pula pemeran produk unggulan penunjang dunia kepariwisataan. Dengan demikian nampak lebih semarak.
 

Kirab pusaka biasanya dimulai sekitar pukul 09.00 itu berawal dari Dukuhan Bruno berjalan berarak-arakan menuju Gedung Pusoko berjarak sekitar 2,5 km. Saat itu pula warga di masing-masing pedukuhan mengadakan selamatan, dengan suguhan jajanan pala kependem. Yaitu seperti ketela, ubi, garut, kacang tanah dan lain-lainnya.
Pusoko yang dikirab berjumlah enam buah, sebagian banyak berupa wayang kayu. Kecuali Kyai 


Kembar yang berbentuk Cundrik Lar Bangao. Keenam pusaka itu ialah Kyai Bondan, Kyai Djoko Truno, Kyai Bethik, Kyai Kembar, dan Eyang Dukun serta Eyang Pandji. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa pusaka-pusaka itu banyak membawa tuah diantaranya untuk keberhasilan dunia pertanian dan juga berkah kesehatan. Sebab, seperti dituturkan oleh Sang Juru Kunci Gedung Pusoko Ngalimin (65), konon ceritanya dulu kala ketika Desa Ngliman diserang wabah penyakit termasuk tanaman pertaniannya, Kyai Bondan dan Kyai Djoko Truno keliling desa dengan ditandai bunyi klintingan. “ Karenanya, di daerah Ngliman dan sekitarnya, walaupun bayi dilarang mengenakan klinting” tambah mBah Ngalimin.
 

Acara ini tidak ada kaitannya dengan agama., Bahkan, acara seperti itu bisa saling melengkapi kasanah budaya khususnya budaya jawa. Oleh karenanya, kedepan acara serupa bisa dikemas sebagai sebuah atraksi wisata budaya yang layak jual.
 
Sumber : http://putra-wilis.blogspot.com

Senin, 26 Mei 2014

Wisata Propinsi Sulawesi Barat

Sulawesi Barat, adalah propinsi pemekaran Sulawesi Selatan, berdasarkan UU No 26 Thn 2004, dengan ibukota Mamuju, wilayahnya meliputi, 5 kabupaten yaitu, kabupaten Mamuju, kabupaten Majene, kabupaten Polewali Mandar, kabupaten Mamasa dan kabupaten Mamuju Utara, letak geografisnya berada pada posisi silang antara Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah, dan berhadapan langsung dengan Selat Makassar sebagai jalur pelayaran Nasional dan International. Kondisi Topografinya terdiri atas laut, dataran rendah serta dataran tinggi dengan tingkat kesuburan yang tinggi beriklim tropis .

Masyarakat Pesisir Sulawesi Barat terkenal sebagai pelaut ulung dengan perahu sandeq mereka menjelajah ke seluruh wilayah nusantara hingga ke Malaysia dan Australia sedangkan masyarakat yang berdiam di kawasan pegunungan memiliki kemiripan budaya dengan etnis Toraja seperti pada bentuk rumah, bahasa, pakaian serta upacara adat.

Sulawesi Barat memiliki daya tarik wisata alam yang fantastic dengan keasrian panorama pegunungan yang masih asli, keunikan budaya masyarakat serta sajian beragam jenis wisata minat khusus yang tersebar diberbagai wilayah pantai dan pegunungan yang memerlukan keahlian tersendiri untuk menaklukannya.

Beberapa destinasi wisata yang ada di Sulawesi Barat

AIR TERJUN TAMASAPI MAMUJU

ALAT TENUN IKAT TRADISIONAL SEKOMANDI

BAJU PRIMITIF (BABU)

BENDA-BENDA TRADISIONAL MANDAR

CENRAMATA

GUA LIDA PULAU KARAMPUANG

INDUSTRI KAIN TENUN MAMASA

KAIN SUTRA MANDAR

KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL SEKOMANDI

KALUMPANG MAMUJU

KERAJINAN TRADISIONAL

KOMPLEX RUMAH ADAT MAMUJU

KUBURAN GUA BATU DI KALUMPANG

LESUNG BATU DI KALUMPANG

LOMBA DAYUNG PERAHU TRADISIONAL KULUBELANG

MINIATUR RUMAH ADAT MAMASA


MUMMI

OBYEK WISATA ALAM POLMAN

OBYEK WISATA BAHARI (BAGANG)

OBYEK WISATA TAMBAK MAMUJU

PASSAYANG SAYANG

PATUNG2 KAYU

Penenun Tradisional Sutra mandar

Kabupaten Mamuju

BENDI ( DOKAR ) HIAS

BUSANA ADAT KALUMPANG MAMUJU

Pulau Karampuang

Obyek daya tarik wisata bahari yang telah memiliki sarana pariwisata, berpasir putih, disekitar pulau ini terdapat terumbu karang yang masih alami.
Pantai Toangsang

Pantai dengan pesona hamparan pasir putih dan sangat menarik melepas sunset di senja hari.
Gunung Paken

Merupakan gugusan kepulauan dengan pemandangan lautnya yang menawan sangat cocok untuk ditempati berekreasi keluarga.
Air terjun Tamasapi

Dilokasi air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 70 m, di tempat ini wisatawan dapat menikmati udara segar pegunungan dengan air yang jernih dan alami.
Pureh

Obyek wisata keagamaan berupa bangunan bersejarah ini berpungsi sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Hindu.
Monumen Ahmad Kirang

Dibangun untuk mengenang jasa seorang putra Manakarra yang gugur dalam peristiwa pembajakan Pesawat Garuda Indonesia Airways di Kolombo.
Banoa Sibatang

Rumah tradisional khas Kalumpang yang memiliki kontruksi dan bentuk spesifik sehingga mempunyai ciri khas tersendiri yang cukup menarik.
Rumah Adat Mamuju Rumah adat ini terdiri dari beberapa massa bangunan, yaitu : Salassa (rumah Raja) sebagai rumah induk, bandara raja, pengawal raja, lumbung pangan, pandai besi, pandai emas, kandang kuda dan kandang rusa.

Kabupaten Majene

Perayaan maulid

Pemandian air panas Limboro


Lokasinya berada di atas puncak pegunungan Limboro dengan udara sejuk, pemandangan alam indah dengan tanaman kemiri dan kakao.
Sandeq

Perahu layar tercepat di dunia, perahu ini memiliki keunikan tersendiri selain digunakan untuk menangkap ikan juga diperlombakan setiap tahunnya untuk menggiatkan wisata bahari. Perahu ini menjadi aset nasional dan menjadi bagian dari pengembangan pariwisata nusantara.

— Pantai Pasir Putih Rangas

Pantai ini menjorok ke laut tempat pembuatan perahu tradisional sandeq. Pantai ini terletak di kelurahan Totoli, + 5 km dari ibu kota kabupaten Majene.

— Pantai Dato

Pantai dengan panorama laut yang sangat menarik, disekeliling pantai ini terdapat tebing yang dapat digunakan sebagai tempat climbing.

— Museum Mandar

Sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah.

— Kompleks Makam Raja dan Anggota Adat

Berada pada ketinggian + 50 meter dari permukaan laut. Para wisatawan dapat menyaksikan keindahan kota Majene dari ketinggian ini.
Makam Syech Abdul Mannam

Syekh Abdul Mannan dikenal sebagai penyiar agama Islam pertama di Kabupaten Majene.

Kabupaten Polewali Mandar
Pantai Palippis

Obyek wisata bahari dengan panorama alam yang indah dan menarik sebagai hasil perpaduan pasir putih, perbukitan , tebing dan goa alam.
Pulau Gusung Toraya

Pulau ini seluas 1,5 Ha, memiliki panorama pantai yang indah, hamparan pasir putih yang menawan, cocok untuk berjemur , berenang, memancing, dan rekreasi.
Wisata alam Kunyi.

Berupa obyek wisata air terjun bertingkat tiga setinggi 30 m dengan airnya yang jernih , bersih dan sejuk , dikelilingi pepohonan langsat , durian, rambutan dan kopi sebagai lokasi wisata argo.
Wisata Agro Kanang

Merupakan perkebunan rakyat berupa durian , langsat dan rambutan , seluas 400 Ha yang di dalamnya terdapat sungai-sungai.
Bendungan Pengairan Sekka-Sekka

Disamping dimanfaatkan untuk pengairan persawahan juga menjadi obyek wisata tirta yang memiliki panorama alam indah, cocok untuk tempat pemandian , olah raga air, memancing dan rekreasi, dikelilingi perbukitan yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata buru.
Makam Imanyambungi (Todilaling)

Imanyambungi yang bergelar Todilaling adalah Raja pertama di Kerajaan Balanipa Mandar pada tahun 1520 M.
Makam Syech Al-Ma’ruf

Syech Al-Ma’ruf adalah penyiar agama Islam pada abad ke 16 di kerajaan Balanipa Mandar, diberi gelar Tosalama (orang yang dikeramatkan).

Kabupaten Mamasa

PANORAMA ALAM MAMASA

AIR TERJUN SOLLOKAN MAMASA
Air Terjun Liawan

Terletak di lokasi hutan yang ditunjang dengan tempat perkemahan. Di sini juga terdapat bangunan-bangunan tempat bersantai dan memasak serta membakar ikan.
Air terjun Sallokan dan Air Panas Malimbong

Terletak di gerbang wisata Kabupaten Mamasa dari arah selatan , objek wisata ini juga sangat cocok untuk tujuan wisata petualang.
Air Terjun Sambabo

Air terjun bertingkat tiga dengan ketinggian 300 m.
Pemandian Air Panas Kole

Ditempat ini terdapat beberapa kolam air panas alami, air panas ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit serta menyegarkan tubuh.
Gunung Mambulilling

Gunung setinggi 2.741 m dari permukaan laut merupakan tujuan ideal bagi pendaki gunung memiliki panorama pegunungan yang sangat attraktif untuk melakukan treeking di gunung ini.
Panorama Mussa Ballapeu

Disepanjang perjalanan menuju obyek wisata berketinggian 1.600 m ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam pegunungan yang sanagt indah, beberapa bangunan bersejarah, serta perkampungan rumah adat tradisional Mamasa.
Sesena Padang Merupakan tempat ideal untuk wisata jalan kaki, sambil mengunjungi sejumlah perkampungan tradisional

Sumber : http://southcelebes.wordpress.com

10 Tempat Wisata di Sulawesi Utara

10 Tempat Wisata di Sulawesi Utara

Inilah beberapa Tempat wisata menarik di Sulawesi Utara yang mungkin akan menjadi tujuan wisata anda .................

1. Pulau Bunaken.
Harus diakui inilah tujuan wisata yang wajib anda kunjungi jika sedang berada di Sulawesi Utara. Tak klop rasanya jika berada di Manado Sulawesi Utara jika tidak mengunjungi pulau bunaken. Pulau bunaken sendiri memiliki luas 8,08 km² dan terletak di teluk Manad. Keindahan taman laut bunaken sudah tidak bisa disangsikan lagi, banyak pelancong yang berkunjung ke pulau bunaken yang terkesima dengan keindahan taman laut bunaken. Untuk mencapai pulau ini hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat) dari Manado. Taman laut Bunaken sendiri memiliki sekitar 20 titik penyelaman dengan kedalaman yang bervariasi hingga 1.344 meter. Dari sekitar 20 titik penyelaman, 12 titik di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken


2. Pulau Siladen.
Pulau ini berada disebelah timur laut pulau bunaken dan mempunyai luas 31,25 ha. Pulau ini dikelilingi pantai pasir putih dan lautnya terdapat terumbu karang dengan biota laut yang beraneka bentuk dan warna sehingga membentuk suatu taaman laut yang cukup indah. Anda bisa menikamati keindahan laut di pulau ini sambil berkeliling, naik perahu berkaca (katamaran), melakukan snorkling , diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut) dan tentunya berjemur di pantai dengan hamparan pasir putih.


3. Bukit Kasih Kanonang.
Bukit kasih yang terletak di Kecamatan Kawangkoan kabupaten Minahasa merupakan tempat wisata yang melambangkan simbol kerukunan antar umat bergama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Di tempat ini terdapat semua tempat ibadah umat bergama. Untuk mencapai tempat ini diperlukan waktu sekitar 90 menit dari manado.


4. Bukit Doa Tomohon.
Selain bukit kasih kanonang, di Sulawesi Utara juga terdapat bukit doa yang menyuguhkan pemandangan alam yang begitu memanjakan mata bagi siapa saja yang datang berkunjung ke tempat ini. Hamparan pemandangan alam yang begitu hijau seolah-olah memanjakan mata bagi siapa saja yang datang berkunjung ke tempat ini. Karena keindahannya, bukit doa tomohon sering kali dijadikan tempat foto preweding. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan waktu 30 menit perjalanan dari Manado ibukota provinsi Sulawesi Utara


5. Danau Linow.
Masih sedikit yang mengetahui akan keberadaan tempat ini, padahal danau linow merupakan salah satu tempat wisata menarik yang ada di Sulawesi Utara. Untuk menuju ke danau linow membutuhkan waktu tempuh sekitar 50 menit dari Manado. Danau Linow dan Bukit Doa Tomohon merupakan tempat wisata yang dikelolah oleh pihak swasta (orang yang sama). Yang menarik dari danau ini adalah warna air dari danau ini yang sering berubah warna.


6. Pulau Lihaga.
Pulau kecil tak berpenghuni yang terletak di Likupang Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu pulau yang sangat indah dengan pemandangan pasir putih yang sangat halus dan air laut yang sangat jernih. Dari Manado dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan hingga ke pelabuhan terdekat dan dilanjutkan dengan perjalanan dengan kapal yang bisa disewa dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.


7. Waruga.
Di Minahasa terdapat beberapa waruga akan tetapi yang menjadi rekomendasi adalah waruga di desa sawangan kecamatan Airmadidi kabupaten Minahasa Utara. Waruga merupakan makam jaman purbakala yang terbuat dari bebatuan. Uniknya, posisi jenazah yang di kuburkan di waruga layaknya janin di dalam rahim.


8. Pantai Lakban.
Pantai lakban terletak di Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Untuk melihat keindahan pantai lakban anda akan menempuh perjalanan yang cukup lama (3 jam) dari Manado yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara. Namun perjalanan yang lama untuk mencapai tempat ini akan terbayarkan begitu anda tiba di pantai lakban. Ditempat ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang seperti arena bermain bagi anak-anak, lapangan folly ball dan lapangan sepak bola pantai


9. Gunung berapi bawah laut mahangetang.
Gunung api Mahangetang berada di perairan pulau Mahangetang Kec. Tatoareng Kabupaten Sangihe. Gunung berapi bawah laut ini masih aktif dan terdapat di perairan yang dangkal sehingga untuk melihatnya dapat dilakukan dengan melakukan penyelaman. Masyarakat setempat sering menyebut tempat ini dengan sebutan “Banua Wuhu


10. Taman Nasional Tangkoko.

Taman Nasional Tangkoko terletak di Batu Putih Bitung Utara, Kota Bitung Sulawesi Utara. Taman nasional tangkoko merupakan kawasan konservasi yang tempat tinggal beberapa satwa khas Sulawesi Utara yang tidak bisa ditemukan di daerah lain seperti tarsius (primata terkecil dunia), monyet hitam (Macaca niagra) dan burung rangkong. Lokasi ini berjarak sekitar 60 km dari kota Manado dan 20 Km dari kota Bitung....
 
Itulah 10 tempat wisata di sulawesi utara yang sayang kalau tidak didatangi. Selain itu masih banyak tempat wisata menarik yang berada di Sulawesi Utara seperti Kelenteng Ban Hin Kiong, Batu Pinabetengan, Vulcano Area di Tomohon, pantai surabaya dan berbagai tempat wisata menarik lainnya yang sayang kalau dilewatkan...
 
Sumber: http://infounikunik.blogspot.com

Sabtu, 03 Mei 2014

MACAM MACAM JENIS BATIK DI INDONESIA

MACAM MACAM JENIS BATIK DI INDONESIA

Jika anda sering menggunakan batik, anda tentu bisa membedakan berbagai jenis batik yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki macam-macam batik yang sangat indah dan menarik. Semua batik yang dihasilkan oleh pengrajin di berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Batik bukan hanya menjadi kebudayaan namun sekarang batik telah menjadi salah satu pakaian semua orang. Anda yang sering menggunakan baju batik, tentu juga menginginkan batik yang berkwalitas dan beragam. Batik memang menjadi salah satu daya tarik bangsa Indonesia. Macam-macam batik yang dijual saat ini adalah inovasi dari batik terdahulu yang banyak mengambil motif bebas. Jika anda membeli sebuah baju batik dan anda membedakan motif batik dulu dengan batik sekarang, maka sangat berbeda keduannya. Pembuatan batik sekarang lebih modern dan motif yang digunakan juga berbeda-beda.

Batik yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan batik asli yang dibuat oleh pengrajinnya langsung. Macam-macam batik Indonesia tersebut memiliki ciri yang berbeda sehingga masing-masing daerah yang membuatnya selalu menawarkan harga yang berbeda. Misalnya saja anda ingin membeli batik Madura dan batik Pekalongan pada suatu toko, maka anda tidak bisa menyamakan harga yang dibandrol antara keduanya. Macam-macam batik tersebut memiliki harga yang berbeda dan juga motif yang berbeda yang membedakan keduanya.

Beberapa inovasi memang dilakukan oleh pengrajin batik saat ini. Inovasi tersebut terlihat dari corak warna yang lebih berani, motif yang bervariasi bahkan hampir terdapat ribuan motif batik yang dijual di pasaran. Berbagai macam batik laku dipasaran karena sebagian besar batik dibuat pakaian yang lebih modern dan trendy. Karena beberapa inovasi dalam fashion tahun ini maka perkembangan batik menjadi lebih maju dan pengrajin batik mendapatkan banyak keuntungan dari bisnis baju batik yang mulai menjamur.

Berikut beberapa macam-macam batik yang ada di Indonesia dan di jual di pasaran :

1. Batik Pekalongan

Batik dari daerah Pekalongan ini memiliki motif yang indah dan bebas. Warna yang dihasilkan dari malam bisa mengubah kain putih menjadi batik yang berkwalitas internasional. Para pengrajin batik Pekalongan ini memiliki inovasi yang tinggi dengan pembuatan batik yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Sampai sekarang pun batik dari kota Pekalongan ini selalu mengedepankan motif yang berbeda dan sesuai dengan trend mode terbaru.

2. Batik Madura

Batik ini di buat oleh pengrajin yang kebanyakan dari kota Pamekasan. Ragam batik Madura lebih kreatif dengan ribuan motif yang berani. Warna dari batik yang dihasilkan sangat beragam dan warna yang dipilih kebanyakan warna yang cerah. Jika dibandingkan dengan batik lainnya, batik Madura lebih kaya akan ragam motifnya dan kebebasan adalah ciri dari batik Madura ini.

3. Batik Keris

Batik yang dihasilkan oleh perusahaan batik Keris di Surakarta satu ini sangat inovatif dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan batik yang sudah memiliki nama tersendiri di hati masyarakat ini sekarang telah berkembangan menjadi beberapa model baju yang khas. Batik Keris juga memproduksi baju batik khusus untuk anak-anak.

4. Batik Cirebon

Kain batik asal Cirebon ini sangat bagus dan unik. Batik tulis Cirebon sering digunakan untuk souvenier dan busana wanita maupun pria.

5. Batik Purbalingga

Batik ini berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, batik ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik di daerah lain.
6. Batik Kraton

Batik ini memiliki motif yang unik dan mengandung makna tersendiri. Batik satu ini dibuat oleh pengrajin yang berada di kraton dan juga oleh putri kraton sehingga hanya orang tertentu saja yang memakaianya. Motif dari batik ini diantaranya Parang Rusak dan Parang Barong.

7. Batik Petani

Batik ini memiliki ciri yang sedikit kasar dibandingkan dengan batik lainnya. Batik jenis ini dibuat oleh pengrajin batik yang sebagian besar adalah petani terutama adalah ibu rumah tangga di waktu luang saat mereka tidak di sawah.

Macam-macam batik di atas saat ini banyak di jual di pasaran dengan harga yang berbeda-beda. Anda bisa mendapatkan berbagai jenis batik tanpa harus pergi ke daerah asalnya.

sumber : batikindonesia.com

BATIK KAWUNG

BATIK KAWUNG 

Mungkin sudah tidak asing bagi telinga kita, sebab motif batik ini termasuk salah satu motif batik tertua. Jika diperhatikan, motif batik kawung memiliki irama dalam repetisi pola lingkaran geometris yang saling beririsan.


Dalam falsafah Jawa tempat berkembangnya tradisi batik, motif kawung memiliki nilai filosofis tersendiri berikut etika-etika penggunaannya. Motif ini juga muncul dalam seni sungging wayang, dan menjadi ornamen busana dalam pementasan kesenian tradisional seperti wayang wong maupun ketoprak.

Dewasa ini, motif kawung dikembangkan menjadi motif dasar yang digabungkan dengan motif lain untuk mencapai inovasi keindahan baru. Motif kawung dengan mudah ditemukan dalam corak batik populer, namun sangat sulit menemukan kain batik yang benar-benar murni bermotif kawung.


Filosofi Kawung
Dinamakan batik kawung karena motif yang dipakai merupakan stilasi dari penampang buah aren (kawung.) Bentuk dasarnya berupa empat lingkaran oval yang hampir menyentuh satu sama lain dengan simetris, yang jika diperhatikan lebih saksama menimbulkan ilusi optik dengan munculnya bentuk bunga empat kelopak. Masing-masing kelopak berbentuk runcing ramping.

Aren sebagai penghasil gula yang menyimbolkan rasa manis, memiliki filosofi keagungan dan kebijaksanaan. Pohonnya yang lurus tanpa cabang melambangkan keadilan. Karena itu, motif batik kawung memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi tentang kekuasaan yang adil dan bijaksana.

Bunga empat kelopak dianggap representasi dari lotus (bunga teratai). Bunga ini dalam falsafah Jawa Kuno mengandung makna kesucian. Sementara stilasi bunga dan buah secara umum memiliki makna kesuburan dan harapan.

Batik kawung mengandung falsafah kehidupan yang sangat dalam dan suci tentang asal muasal penciptaan manusia, umur panjang yang dimaknai sebagai perjalanan menuju kehidupan abadi. Karena itulah maka dalam beberapa tradisi Jawa, batik kawung biasa digunakan untuk menyelimuti jenazah sebagai perlambang perjalanan panjang menuju keabadian yang sedang ditempuh oleh roh.

Empat unsur bunga kawung yang saling beririsan secara simetris dengan menyisakan ruang kosong di titik pusat, dimaknai juga sebagai kiblat papat lima pancer, falsafah adiluhung Jawa yang bermakna: memandang dari empat perspektif mata angin untuk mendapatkan cahaya (pancer) kebijaksanaan.


Ragam Motif Kawung
Dengan berbagai makna filosofi yang terkandung di dalamnya, batik kawung di masa awal adalah batik khusus untuk busana keluarga keraton. Dalam seni pewayangan, motif kawung merupakan busana punakawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Punakawan ini meskipun berderajat abdi dalem, namun kedudukannya dalam spiritual Jawa sangat tinggi, merupakan lambang kejujuran dan kebijaksanaan.

Banyak motif kawung yang bisa dijumpai, misalnya kawung picis, kawung bribil, dan kawung sen. Motif kawung juga banyak divariasikan dengan berbagai motif lain sehingga menghasilkan motif baru yang tak kalah indah, seperti kawung ceplok, truntum, dan sidomukti.


Beberapa ornamen batik yang menyertai kawung biasanya berupa:

1. Garuda, jenis burung dalam mitologi Jawa yang melambangkan alam atas atau kehidupan roh. Garuda juga melambangkan keperkasaan dan kekuatan. Jarang ditemukan motif garuda utuh, biasanya hanya mengambil dari unsur sayap, bulu, cakar, atau ekornya.
 

2. Meru, atau gunung, yang secara geometris berbentuk segitiga. Gunung menyimbolkan tempat persemayangan dewa dan perlindungan bagi binatang maupun tumbuhan.
 

3. Cemukiran atau modang, yang merupakan ornamen lidah api. Ornamen ini melambangkan kemauan yang kuat, semangat, dan usaha yang tidak pernah mengenal menyerah.

Kawung adalah motif batik bergambar kembang kolang-kaling (bunga pohon aren). Pohon aren, dari akar, batang, buah, dan daunnya semua bisa dimanfaatkan. Mengingatkan kita sebagai manusia untuk melihat lagi apa yang ada dalam diri kita, dan setiap senti yang kita miliki hendaknya kita pikirkan bagaimana kebermanfaatannya untuk sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita pikirkan setiap senti potensi yang kita miliki bagaimana memaksimalkannya untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Manusia terkadang terjebak merendahkan potensi yang dimilikinya dan meng-iri kan potensi yang dimiliki orang lain. coba perhatikan lagi kemampuan kita berpikir, bicara, menulis, menggambar, membuat puisi, fotografi, menghitung, ilmu yang pernah kita pelajari di bangku kuliah, dll….semuanya dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Kawung juga mengingatkan kita bahwa setinggi-tingginya manusia meraih sesuatu di dunia ini, pada akhirnya kita semua akan kembali ke alam Sawung (alam akhirat). Itu kenapa batik ‘kawung lawasan’ kadang dipakai sebagai jarik penutup orang mati. Apa jadi menakutkan ? kalau buat saya tidak. Saya malah berterimakasih kalau ada yang mengingatkan bahwa dunia ini tidak selamanya, hanya semacam panggung tempat kita sebagai aktor memainkan peran yang Tuhan tetapkan untuk kita mainkan. Jadi saya sebagai manusia selalu ingat untuk semeleh menjalani hidup, tidak ‘kadonyan-donyan’ (menggilai dunia). Usaha maksimal dengan setiap potensi yang dititipkan pada kita itu wajib. Untuk memakmurkan dunia, sebagai khalifah kita musti berbuat yang terbaik dengan yang kita miliki, tapi mengenai hasil dan apa yang kita peroleh, itu bukan urusan kita. Belajar dari motif KAWUNG, belajar hidup tidak di permukaan. Belajar tidak mengidentikkan diri dengan external things. Karena kita bukan benda-benda canggih itu, karena kita bukan gelar-gelar di belakang nama, karena kita bukan setiap merk yang tertera di sepatu, handphone, dasi, dan kemeja yang kita pakai. Jika kita menggunakannya , pastikan betul kita paham tujuannya dan cara memaksimalkannya untuk kemslahatan, jangan menjadi terikat dengannya. Memerangkap diri kita dengan hal-hal eksternal ini sama saja dengan menggadaikan kemerdekaan kita, kedamaian kita, identitas sejati kita sebagai manusia dan value yang terkandung di dalamnya 



Sumber : http://adegusti.wordpress.com