Pages

Senin, 20 Februari 2012

RENCONG SENJATA TRADISIONAL DARI ACEH

Rencong (Reuncong) merupakan senjata tradisional dari daerah Aceh, Indonesia, bentuknya seperti huruf L, tetapi bila dilihat lebih dekat, seperti kaligrafi tulisan Bismillah. Rencong termasuk dalam kategori senjata dagger/belati (bukan pisau ataupun pedang).


















Asal usul

Sebelum rencong dikenal, masyarakat Aceh telah menggunakan senjata yang disebut siwah. Jenis senjata ini tidak memiliki gagang, sehingga cukup menyulitkan ketika digunakan untuk berperang, terutama ketika senjata ini sudah berlumuran dengan darah. Senjata ini menjadi licin dan mudah terlepas dari genggaman karena lumuran darah tersebut. Oleh karena itu, atas perintah Sultan Alaiddin Riayat Syah Al-Kahhar yang berkuasa pada waktu itu, maka dipanggil para pandai besi untuk mengubah siwah dengan model terbaru yang tidak menyulitkan ketika digunakan untuk berperang. Para pandai besi ini akhirnya menambahkan gagang yang berbentuk huruf Ba (huruf kedua dalam aksara Arab) pada siwah tersebut. Selanjutnya senjata ini dikenal dengan nama reuncong atau rincong, di dalam bahasa Indonesia disebut rencong.

Senjata rencong yang sudah ada sejak akhir abad ke-19 ini merupakan salah satu senjata yang digunakan untuk berperang melawan penjajah Belanda, khususnya pada perang Aceh yang berlangsung antara tahun 1873-1904 M. Secara simbolik, senjata ini cukup berjasa sebagai senjata pusaka yang membangkitkan semangat juang para perajurit Aceh. Hampir semua perajurit dan pimpinan gerilya Aceh menyelipkannya di pinggang selama mereka berjuang memepertahankan tanah kelahiran mereka, termasuk para wanita, seperti Tjut Nyak Dien dan pahlawan wanita lainnya.

Jenis-jenis
Ada beberapa jenis rencong di daerah Aceh ini, di antaranya: (1) reuncong meucugek, yaitu rencong yang gagangnya memiliki penahan dan perekat yang di dalam bahasa lokal dikenal dengan cugek atau meucugek; (2) reuncong meupucok, yang di atas gagangnya dibuat pucuk yang terbuat dari ukiran logam, umumnya dari emas. Pada bagian pangkal gagang dihiasi emas bermotif tumpal (pucuk rebung), di tampuk gagang diberi permata, sementara sarungnya dibuat dari gading yang diberi ikatan emas; (3) reuncong pudoi, yaitu rencong yang gagangnya hanya berbentuk lurus dan pendek sekali, sehingga dikenal pula dengan rencong yang belum sempurna. Ini diindikasikan pada nama pudoi, yang berarti kekurangan atau belum sempurna; dan (4) reuncong meukure, yaitu sejenis rencong yang matanya diberi hiasan tertentu seperti gambar ular, lipan (kelabang), bunga dan lain-lain.

Rencong pada umumnya dibagi menjadi empat bagian: mata rencong (bilah), punting rencong, ulee rencong (hulu, gagang atau pegangan) dan sarung rencong (warangka). Bentuk bilah rencong agak melengkung dengan bagian ujung yang runcing, tetapi tidak seperti keris. Oleh karena itu, sebagai senjata fisik, ia lebih kuat dan tampak kokoh bila dipegang. Seluruh sisi depannya tajam, sedangkan sisi punggungnya yang tajam hanya kira-kira tiga perempat bagian yang dekat dengan pucuknya. Sisi depan dekat hulu pada pangkal bilah terdapat bentuk ukiran seperti kembang kacang terbalik. Bagian ini disebut bengkuang rencong, dan merupakan stilisasi dari kuku burung garuda, atau rajawali.

Sarung rencong dan hulunya dapat dibuat dari kayu biasa, gading atau tanduk kerbau. Untuk memperkuat sekaligus memperindah, sarung ini diikatkan dengan beberapa kepingan logam berbentuk cincin yang disebut klah. Klah ini terbuat dari kuningan, perak, atau emas. Sedangkan ulee rencong dapat dihias dengan perak atau emas yang berukir.
Pada awalnya fungsi rencong hanya sebagai salah satu senjata untuk membela diri dan melawan musuh-musuh seperti penjajah Belanda. Selain itu, juga digunakan sebagai kelengkapan pakaian adat setempat. Cara mengenakannya adalah dengan menyelipkan di balik lipatan kain sarung pada perut si pemakai. Hulu rencong menghadap ke arah tangan kanan, sedangkan badannya diselipkan pada kedudukan miring, condong ke kanan pula. Secara simbolis, hal ini agaknya untuk memudahkan si pemakai mencabut rencong tersebut jika ada keperluan tertentu. Namun, fungsi rencong saat ini sudah bertambah. Ia juga dijadikan sebagai cendramata untuk diberikan kepada tamu-tamu seperti pejabat pemerintahan atau orang-orang yang datang berkunjung ke negeri Serambi Mekah ini.

Cara Membuat Rencong
Rencong dibuat dengan menggunakan peralatan tradisional seperti pembakaran besi hingga merah seperti bara api. Untuk membuat mata rencong, terlebih dahulu bahan bakunya dibakar hingga merah, lalu dipukul hingga terbentuk seperti sebilah pisau yang berujung lancip. Sedangkan untuk membuat gagang rencong adalah dengan cara mengebor bahan bakunya, kemudian mengukir sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, ada pula cara pembuatan gagang ini dengan menggunakan gerinda dan pisau. Untuk meluruskan tanduk kerbau yang masih bengkok digunakan kayu sebagai penjepitnya. Selanjutnya, gagang ini dihaluskan dengan gosokan amplas atau daun serumpit serta abu dapur. Setelah bilah dan gagang diolah, maka dilanjutkan dengan memasukkan bilah ke lubang yang ada di bagian ujung gagang, kemudian disarungkan dengan klah dan diikat dengan kawat tembaga, hingga bilah rencong tersebut benar-benar kuat di gagangnya.

Nilai simbolis
Berkaitan dengan nilai simbolis, senjata khas masyarakat Aceh ini memiliki keunikan dan mengandung nilai filosofis berkenaan dengan agama Islam. Hal ini terlihat pada model pembuatannya, khususnya pada gagangnya yang berbentuk huruh Ba, sebagai singkatan dari kata bismillah dalam bahasa Arab. Kata tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sangat berpegang teguh pada ajaran Islam. Selain itu, kata rencong sudah menjadi bahasa simbol bagi daerah yang berada di paling barat Indonesia ini. Ketika Aceh disebut, biasanya selalu diiringi dengan frase Tanah Rencong. Selain itu, ada pula frase Serambi Mekah, yang menegaskan bahwa masyarakat daerah Aceh ini sangat kental dalam mengamalkan ajaran agama Islam.


Sumber : http://magistre-sejarah.blogspot.com

Indahnya Kastil Kapas di Turki

Ada sebuah tempat wisata menarik di Turki yang disebut kastil kapas (cotton castle), atau dalam bahasa Turki "Pamukkale". Lokasinya di Provinsi Denizli, di lembah Sungai menderes, merupakan situs alam berisi air panas. Bentuknya menarik, berupa teras mineral karbonat.

Kota Yunani-Romawi dan Bizantium kuno Hierapolis dibangun di atas "kastil" putih ini. Panjangnya sekitar 2.700 meter (8.860 kaki), dengan lebar 600 m (1.970 kaki) dan tingginya 160 m (525 kaki)

Pariwisata di tempat ini sudah terkenal sejak ribuan tahun lalu. Banyak orang yang memanfaatkan pemandian di kolam ini. Namun, baru sejak pertengahan abad ke-20, hotel dibangun di atas reruntuhan Heropolis, yang secara tak langsung sebenarnya menyebabkan kerusakan pada Pamukkale.



Untungnya, ketika daerah itu dinyatakan sebagai situs warisan dunia, hotel-hotel yang ada akhirnya dihancurkan dan dijadikan kolam-kolam buatan.


Di Pamukkale juga terdapat museum berisi sejarah artefak dari Hierapolis, artefak dari Laodiceia, Kolose, Tripoli, Attuda dan kota-kota lain dari Lycos (Çürüksu) lembah. Selain itu, koleksi museum juga berisi artefak yang ditemukan di Beycesultan Huyuk yang mencakup beberapa contoh yang paling indah dari Zaman Perunggu.

Bila ada kesempatan jalan-jalan ke Turki, jangan lupa sediakan waktu untuk mengunjungi situs alam yang sangat indah ini, ya.
Sumber: listverse.com

Sumber : http://www.apakabardunia.com

Selasa, 14 Februari 2012

Dari pot bunga temukan lampu senter "Conrad Hubert"

Dari Pot Bunga Temukan Lampu Senter
Conrad Hubert (1856-01928) 

SEMENJAK cahaya dari sinar lampu ditemukan oleh si cerdas serba bisa, Thomas Alva Edison, manusia di dunia tidak perlu takut lagi menghadapi gelap.Dalam perkembangannya lampu didesain beragam bentuk sesuai dengan fungsinya. Seperti yang dilakukan oleh imigran Rusia bernama Conrad Hubert. Pada tahun 1897, ia berhasil menciptakan lampu senter. Uniknya, temuan itu terinspirasi oleh sebuah pot yang dipasangi baterai.
Conrad Huber yang bernama asli Akiba Horowitz, lahir pada 15 April 1856, di Minsk, Russia. Ia lahir di tengah keprihatinan, keluarganya bukan termasuk golongan berada, sehingga ia tidak merasakan pendidikan di bangku sekolah. Semenjak kecil, ia sudah membantu orang tuanya mencari uang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Bah- kan ia pernah bekerja di toko cerutu, membuka warung,dan bahkan jadi tukang jam. Apapun dikerjakannya, tetapi semua itu tidak menghasilkan cukup uang.
Ketika kebijakan antisemit merebak di tanah kelahirannya, aktivitas bisnisnya tergangu. Pada 1891, Hubert memutuskan untuk beremigrasi ke di Amerika Serikat (AS). Sesampainya di negeri paman sam ia memutuskan untuk berganti nama pada usia 35 tahun. Saat itu ia benar-benar tidak punya uang. Hubert berusaha apa saja untuk menghidupi diri. Di tengah tekanan dan kegelisahan, ia kemudian tertarik pada industri yang berhubungan dengan kelistrikan. Maka ia pun kemudian mencoba menjual berbagai macam alat yang berhubungan dengan listrik dan baterai, misalnya kipas angin portabel, lampu saku, hingga produk unik seperti pot bunga yang bersinar. Maka, ia pun makin tertarik dengan produk-produk berenergi baterai.
Suatu ketika, di negeri yang dikenal sebagai negara adikuasa itu, Hubert berkenalan dengan Joshua Lionel Cowen, yang juga memiliki pengalaman bisnis di bidang tenaga listrik. Bahkan di lingkungan komunitas bisnis tenaga listrik, Joshua dikenal sebagai orang yang kreatif dalam hal menciptakan inovasi baru. Salah satunya, ia berhasil menciptakan pot bunga yang dipasang baterai sehingga bisa menghasilkan cahaya. Karena tidak punya pekerjaan lain, Hubert memutuskan untuk membantu Joshua menjual pot bunga bercahaya ini. Namun, Joshua tidak menyenangi bidang bisnisnya ini. la lebih tertarik untuk berusaha di bidang kereta listrik. Joshua kemudian menjual ide pot bercahaya kepada Hubert dengan harga yang murah. 
Conrad Hubert yang memliki jiwa dalam bidang penemuan memanfaatkan kesempatan itu dengan memodifikasi pot yang memiliki cahaya dari tenaga baterai. Ia kemudian memutar otaknya untuk membuat lampu senter. Pada mulanya, lampu senter produksi Hubert dibuat secara sederhana dan alami, yaitu dengan menggunakan baterai, bohlam dan tabling kertas dari pot hasil buatan Joshua. Setelah dirancang sedemikian rupa, alat yang disebutnya sebagai "obor' lisrik" menjadi cikal bakal keberadaan lampu senter.
Untuk lebih menyempurnakan alat yang bisa menerangi dalam kegelapan ini, Hubert berkolaborasi dengan David Misell, seorang penemu handal, untuk menciptakan lampu sorot terang yang bisa dibawa ke mana-mana. Maka, terciptalah lampu senter yang pertama. Sebagian besar literatur menyebutkan, senter itu terbuat dari semacam kertas tebal yang digulung dan wadah fiber, serta lampu kecil yang dibungkus reflektor dari kuningan
Kemudian, daya kreatif Hubert mampu memperbanyak penemuan itu. Bahkan sebagai uji coba pertama, Hubert membagikan secara gratis karya briliannya ini kepada po- lisi di kota New York. Senter buatannya itu mendapat pengakuan dari para polisi di kota itu. Dari sinilah lampu senter makin dikenal orang dan kemudian dipatenkan oleh Hubert pada tahun 1903.
Temuan brilian Hubert ini menarik minat perusahaan besar untuk menjadi investor Perusahaan yang beruntung mendapatkan sahamnya yakni National Carbon Company Dari perusahaan ini, Hubert mendapatkan aliran dana segar senilai 200.000 dolar Amerika Serikat. Hubert pun bisa memproduksi ciptaannya secara massal, sekaligus membuat perusahaannya menjadi terkenal hingga saat ini, yaitu Eveready atau singkatan dari The American Ever Ready Company.
Pada tahun 1906, Hubert menjabat sebagai presiden direktur. Sejak saat itu pula merek dagang produk perusahaan itu menjadi Eveready. Berkat bisnis itu, Hubert pun menjadi orang kaya.
Conrad Hubert meninggal 14 maret 1928, saat berusia 72 tahun. Bahkan, sampai akhir hayatnya, Hubert masih menyumbangkan tiga perempat kekayaan yang dimilikinya. Berkat temuannya, lampu senter, ia mampu menciptakan revolusi dalam bidang penerangan.

Sumber :http://kamusarea.blogspot.com

Pengetahuan asal-usul ulat sutera

Menurut sebuah kisah, konon kain sutra berasal dari negeri Tiongkok alias negeri Cina. Makanya, tembok Cina yang tersohor itu juga dikenal sebagai jalur jalan perdagangan sutra Menurut cerita ini, benang sutra yang didapat dari ulat sutra, pertama kali ditemukan oleh Ratu Xi Ling-Shi ribuan tahun lalu. Ceritanya, suatu hari ketika Ratu Xi Ling-Shi sedang bertamasya, ia menemukan kepompong ulat sutra. Karena penasaran, kepompong itu pun disentuh dengan jarinya. Ia pun mencoba menarik selembar benang yang keluar dari Kepompong itu. Dan, sungguh menakjubkan, semakin ia tarik benangnya semakin panjang hingga menutupi dan membalut jarinya. Ratu pun berhenti menarik benang karena tangannya terasa panas. Ketika benang itu habis, ratu melihat kepompong kecil. Akhirnya dia menyadari bahwa kepompong itu merupakan sumber benang yang kemudian disebut benang sutra. Ratu pun lalu bercerita Kepada semua orang sehingga penemuan ini dikenal secara luas. Benang tersebut kemudian dipintal dan dijadikan kain yang ternyata memiliki kualitas bagus. Selain sangat halus, Kain sutra juga sangat lembut hingga banyak orang yang suka. Jadi, jangan heran jika harga kain sutra cukup mahal.

Minggu, 12 Februari 2012

Di Titik Pertemuan

Langkahku berirama menjemput pesan singkat
dan sebuah titik pertemuan
ketika malam masih bercumbu
dengan trotoar,
lampu-lampu jalan, genangan hujan.

Di sana tercipta kerinduan.
Terbingkai rapi
dalam emperan toko
dan lalu lalang kendaraan
 
Dalam percakapan
dan buih-buih minuman
dan asap yang leleh senada kuhisap
ingatan tentang
kalimat-kalimat yang pernah kita perbincangkan.

Aku terduduk kemudian.
Mencari janji di sebuah titik pertemuan.
Menanti langkah yang seirama
datang dari arah yang berlawanan.

Kubaca lagi pesan singkatmu.
Dua lewat lima.
Trotoar itu masih sama.
Seperti jumpa kita yang pertama.
 
Juga lampu-lampu jalan
emperan toko
genangan hujan
lalu lalang kendaraan
dan malam yang serakah mencumbui semuanya.
Tapi sadarku masih sempat lari
dibawa pergi oleh lantang suara adzan.

Lalu tiba-tiba kulihat sosok itu dari sudut
menuju tepat ke titik pertemuan.
Aku kenal betul siapa
: sang penulis pesan.
Kusaksikan.
 
Dia menunggu, mondar-mandir mengutuk malam
yang sama.
Yang pernah mecumbui kita berdua pula
dulu,di bawahnya.
 
Ya.Dia ada disana.
Menunggu.
Hingga bayangannya hilang
jadi abu
di depan sepatuku.

Sambil membaca pesan singkatmu,
Aku tau pasti
tak ada yang berubah di titik pertemuan itu.

Hanya saja
aku tak pernah datang kembali kesana.
Aku tak pernah menemuimu untuk kedua kalinya.


                                                  dhika agusta [lord_heart86@...]

Jumat, 10 Februari 2012

BERCERMIN PADA SETITIK AIR

Tak selamanya kebenaran dibawa oleh banyaknya gelombang manusia
tak pasti pula kebenaran selalu hinggapi mereka yang mengaku langka coba tegakkannya
coba tanyakan pada air yang mengalir karenaNya
Dia, Yang Ciptakan Kebenaran itu sendiri…

Saat banyak manusia di sekitarku
Inginkan tuk cepat sambut pagi
Kenapa diri ini Inginkan malam agar tak cepat berlalu

Entah mengapa
Sesekali kutemui diri ini berbeda
Saat banyak manusia di sekitarku
Inginkan agar waktu terulang kembali

Kenapa diri ini
Inginkan hari tuk sambut wujudnya yang baru

Entah mengapa
Terkadang kutemui diri ini berbeda
Ketika penghuni Bumi
Bisikkan rendah suaranya

Mengapa jiwa ini
Lantangkan teriakannya
Ku tak tahu sebabnya
Tak jarang diri ini berlaku tak sama
Ketika penghuni Bumi
Mendongak tertawa bahagia

Mengapa jiwa ini
Tertunduk ratapi jalan hidup tak semestinya
Ku tak tahu sebabnya
Terlampau sering diri ini berlaku tak sama

Aneh,Memang tidak seharusnya terjadi
Ku sadar akan hal ini
Tapi apa kuasaku
Bukan Tuhan diriku
Tentukan apa yang seharusnya terjadi
Tak bisa kumengerti
Kuingin berlari

Kala semua orang
Nikmati langkah berjalan
Tak bisa kupahami
Kuingin berontak lawan

Kala semua orang
Patuhi apa yang mereka sebut aturan
Tak bisa kuakui

Kala aku masih sibuk mencari
Bagaimana bisa semua orang
Sudah temukan tentang keyakinan
Tak bisa kuresapi
Kala aku sedang berkutat dengan nurani

Bagaimana bisa semua orang
Sudah sempurnakan kesimpulan hakiki
Lelah aku bertanya
Pada diri yang haus akan jawaban
Sampai kapankah
Bermain dalam lingkar perbedaan

Apa memang ini
Yang Penguasa alam kehendaki

Apa memang ini
Yang Penguasa waktu ingini

Entahlah
Aku hanyalah sebuah pion
Sedang Dia
Yang punyai percaturan semesta

Tak sanggup ku ketahui
Aku hanyalah seorang pemain
Sedang Dia
Yang punyai panggung fana dunia

Tapi kumengerti
Aku bagian dari setitik air
Yang paham pula kuakui
Bagian dalam milyaran arus makhlukNya
Buatku resahkan satu hal

Bisakah aku bertahan
Tegar resapi birunya lautan
Sanggupkah titik air ini melawan
Menampar angin yang menghajarnya
Angin yang terus hembuskannya
Hingga tersesat tanpa tujuan

Sanggupkah titik air ini teguh tergenang
Hiraukan mentari yang inginkannya
Mentari yang terus mencari kawan
Yang ternamakan awan

Tuhan, lelah aku mendebat diri ini
Kembalikan tanya pada diri sendiri
Tuhan, tolong dengarkan aku
Jawab segala tanyaku

Bisakah aku tetap melaju
Meski aku hanyalah setitik air
Bisakah aku terus melangkah
Lawan semua arus yang berbalik menahan

Mungkinkah setitik air
Buat mimpinya di tengah damai lautan
Meski milyaran arus gelombang
Berusaha balikkanku ke daratan

Tuhan bukankah Engkau
Yang liputi 7 langit
Tuhan bukankah Engkau
Yang kuasai 7 lautan

Satu pintaku padaMu
Yakinkan segenap diri ini
Akan apa yang sedang kujalani
Kuatkan segenap diri ini
Untuk lalui apa yang akan tersudahi

Tuhan, Ijinkanku utarakan
Apa yang sedang usik khawatirku
Sebelum benar benar kuakhiri lamunanku
Ada di manakah sebenarnya aku ini
Pada siapakah Kau berpihak
Benarkah apa yang sedang kulampaui
Adakah ridhaMu atasku

Tuhanku, Allah..
Kuucap lagi satu harapku padaMu
Di manapun aku saat ini
Pada siapapun Kau berpihak

Buatlah aku, tolong pastikan aku
Untuk terus mengalir sesuai kuasaMu
Untuk terus hidupi Bumi tulus karenaMu
Hingga nanti berakhir di sisiMu

Oleh : http://falahluqmanulhakiem.wordpress.com

Mengenal 4 Mimpi yg Mengubah Dunia

Setiap orang sudah pasti pernah bermimpi saat tidur. Entah itu mimpi yang indah atau pun buruk. Ada juga sejumlah mimpi yang membingungkan, di mana kita tidak tahu-menahu peristiwa yang terjadi dan orang-orang yang terlibat di dalam mimpi itu.

Lebih aneh lagi, ada sejumlah mimpi yang begitu nyata yang kemudian benar-benar terjadi, karena itu, banyak orang yang percaya dengan mimpi, bahkan sengaja mencari orang pintar untuk mengartikan makna mimpi yang dialaminya. Berikut ini empat kasus mimpi yang benar-benar realistis sehingga pernah menggemparkan dunia.
1. Kimiawan Jerman, F.A.Friedrich Augustkekul
Suatu hari di musim dingin tahun 1864, kimiawan asal Jerman, F.A Friedrich Augustkekul von Stradonitz (829-1896) duduk mengantuk di depan tungku dinding, atom-atom dan molekul-molekul mulai berdansa (bergerak) dalam halusinasi, se-ikatan atom karbon bagaikan ular menggigit erat ekornya sendiri dan berputar-putar di depannya.

Seketika setelah sadar dari tidurnya, Friedrich akhirnya mengerti ternyata molekul benzena itu adalah sebuah rantai. Semua bukti yang ada menunjukkan molekul benzena itu begitu simetris, 6 buah atom karbon dan 6 atom hidrogen berurut sempurna secara simetris, serta membentuk molekul yang stabil. Puluhan tahun sebelumnya, para ilmuwan masih belum mengetahui strukturnya secara pasti. Atas penemuannya yang tak terduga ini, ia dikenal sebagai dewa cincin karena berhasil mengungkapkan bagaimana 6 atom karbon molekul benzena berikatan dengan 6 atom hidrogen.
2. Ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev
February 1869, ini berhubungan dengan konstitusi dunia kimia, struktur tabel periodik. Waktu itu sudah ditemukan 63 jenis elemen, tanpa terelakkan ilmuwan harus mempertimbangkan, apakah dunia alam itu memiliki hukum tertentu, agar supaya elemen tersebut bisa secara berurut dibagi dalam berbagai kategori, dan memainkan fungsinya masing-masing? Profesor kimia yang berusia 35 tahun, Dmitry Ivanovich Mendeleyev berpikir keras mengenai masalah ini, dan dalam kelelahannya ia terbenam ke alam mimpi.

Dalam mimpinya itu ia melihat sebuah daftar, dan secara berturut-turut unsur-unsur itu jatuh ke dalam petak yang sesuai. Setelah bangun ia segera mengingat ide rancangan daftar tersebut: karakter elemen itu bertambah mengikuti nomor urut atau tabel atom, memperlihatkan perubahan yang teratur.

Dalam daftarnya, Dmitry Ivanovich Mendeleyev menyisakan kolom kosong terhadap elemen yang belum diketahui, dan dalam beberapa tahun sesudah itu, 11 jenis elemen yang diprediksikannya secara berturut-turut ditemukan, dan secara teratur menetap ke dalam tabel periodik, khususnya helium, neon, krypton, xenon dan radon yang belakangan ditemukan yang memberi tambahan kategori yang baru pada struktur tabel periodik, berbagai macam karakter cocok secara mengejutkan dengan prediksinya. Dan dunia elemen jelas sudah dengan sekali pandang, ia tak ubahnya seperti sebuah peta besar, dan riset kimia di masa yang akan datang semuanya akan tergantung pada gambar petunjuk ini.
3. Ahli biologi dari Austria, Otto Loewi (1873-1961)
Malam sebelum hari kebangkitan Isa Almasih tahun 1921, ahli biologi Austria yakni Otto Loewi sadar dari mimpinya, ia mengambil secarik kertas dan tanpa sadar menulis sesuatu, lalu terkulai dan tertidur lagi. Pada pukul 6 pagi keesokan harinya, tiba-tiba teringat dirinya kemarin menulis sesuatu yang sangat penting, namun, ia tidak mengerti dengan simbol gambar yang ditulisnya sendiri. Untungnya, pada hari kedua pukul 3 dini hari, pemikiran baru yang telah berlalu itu kembali lagi, yaitu sebuah metode rancangan percobaan, bisa digunakan untuk membuktikan apakah hipotesa itu benar terhadap hal yang dikemukakan Otto Loewi pada 17 tahun silam.

Loewi bergegas bangkit dari ranjang dan segera ke laboratorium, menyembelih 2 ekor kodok, jantung kodok itu dikeluarkan dan direndam ke dalam garam fisiologis, salah satu kodok yang pertama itu membawa saraf kelana, sedangkan kodok yang kedua tidak. Dengan menggunakan elektroda Loewi merangsang saraf kelana pada jantung kodok pertama agar denyut jantungnya menjadi lamban, beberapa menit kemudian air garam yang merendamnya itu dialihkan ke dalam wadah tempat jantung kodok nomor dua, dan hasilnya denyut jantung kodok nomor dua juga menjadi lamban.

Hasil percobaan tersebut menunjukkan, bahwa saraf tidak secara langsung berefek pada otot, melainkan melalui pelepasan zat kimia, ketika saraf kelana pada jantung kodok pertama itu mendapat rangsangan menghasilkan zat-zat tertentu, mereka atau zat-zat itu larut dalam air garam dan menimbulkan efek terhadap jantung kodok nomor dua. Demikianlah penyebaran kimia dari impuls syaraf diketahui, ia telah membuka sebuah bidang riset yang baru, sekaligus membuat Loewi memperoleh hadiah nobel fisiologi dan ilmu kedokteran tahun 1936.
4. Bangsa Amerika bernama Illyas Hall menemukan mesin jahit
Realitas atas penemuan sesuatu dari pemikiran yang terinspirasi melalui mimpi tidaklah sedikit, berikut ini adalah sebuah contoh yang sangat terkenal. Sebab mimpi ini membuat kerja manual berubah menjadi mekanis, lagipula hingga sekarang digunakan di seluruh dunia, karena itu orang-orang selalu mengingatnya.

Sebelum menghasilkan pakaian secara industrial, jarum jahit yang ada dalam pandangan semua orang adalah sama yakni lubang benang dimasukkan pada ujung mata jarum, dengan demikian, ketika jarum menembus masuk ke kain, benangnya baru bisa masuk. Bagi penjahit manual ini tidak ada masalah, namun, mesin jahit industri perlu membuat agar benang menembus dulu ke kain. Para penemu atau pencipta waktu itu menggunakan jarum ganda atau cara polijarum, namun, tidak efisien.

Pada tahun 1940-an, seorang bangsa Amerika bernama Illyas Hall dalam kebingungannya karena tidak bisa menyelesaikan masalah itu akhirnya tertidur, dan dalam tidurnya bermimpi bertemu dengan sekelompok manusia liar hendak memenggal kepalanya atau memasaknya untuk dimakan. Seluk beluk mengenai hal ini terdapat versi yang berbeda, pendek kata berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan, dengan sekuat tenaga hendak keluar dari kuali atau menghindari parang, namun, oleh para manusia liar itu ia diancam dengan tombak panjang, tepat di saat itu ia melihat lubang di ujung tombak itu.

Karena mimpi itu, ia memutuskan meninggalkan cara menjahit dengan tangan karena ada alasannya. Ia merancang lubang jarum yang pada tahun 1845 contoh pertama mesinnya diperkenalkan, kecepatan mesin bisa menjahit 250 jarum per menit, lebih cepat dibanding beberapa penjahit profesional, dan mesin jahit untuk industri yang benar-benar efisien akhirnya terwujud.

Sebenarnya, semua orang tidak asing lagi dengan yang namanya mimpi, namun konon katanya, hanya ingatan mimpi-mimpi yang sangat jelas baru bisa bertalian erat dengan pemimpi. Sedangkan mimpi-mimpi yang membingungkan tidak mengandung nilai pertimbangan apa pun. Dikarenakan mimpi menjadi sukses sehingga ke-4 orang tersebut di atas benar-benar membuat orang iri, sebenarnya dari manakah mimpi itu?
Sumber : http://falahluqmanulhakiem.wordpress.com

TENTANGMU

Kau membuatku luluh dengan semua yang ada pada
dirimu…

Kau membuatku tersenyum ketika aku melihat kau
tersenyum meski itu bukan untukku…

Kau membuatku terkagum ketika kau menunjukkan
kelebihanmu..

Kau membuatku akan selalu mencintaimu ketika kau bisa
menjaga dirimu sendiri dengan baik…

Kau membuatku akan tetap menjadi diriku sendiri ketika
kau mulai mengerti apa yang kumau…

Kau membuatku khawatir ketika kau harus pulang sendirian
di gelapnya malam… Dan aku menangis karena, aku tak
bisa ada disampingmu untuk menjagamu dari semua yang
ada di kegelapan malam…

Kau membuatku gugup ketika kau berada disebelahku…

Kau membuatku ingin tersenyum ketika kau berjalan
berlawanan arah lalu, menatap mataku…

Kau membuatku malu ketika aku tak bisa berucap sepatah
katapun untukmu…

Kau membuat hatiku terpukul ketika kau terdiam tanpa
sedikit berucap karena, suatu hal…

Kau membuatku tak akan pernah menyesal akan semua
yang tlah terjadi ketika, kau menunjukkan
jiwa muslimahmu yang penuh dengan teka-teki tersembunyi…

Kau membuat hatiku yang mati, menjadi hidup ketika kau
memberikanku semangat…

Kau membuatku bingung ketika kau menyembunyikan
sesuatu yang tak boleh aku tahu…

Kau membuatku terlalu mencintaimu…
Hingga aku sering melamuni semua tentangmu…

Kau membuatku semakin mengerti kenapa aku bisa jatuh
cinta kepadamu…

Kau membuatku semakin paham tentang bagaimana aku
harus bertindak…

Kau membuatku semakin menyayangimu ketika aku
mendengar komentar dari orang yang sebenarnya, aku
tahu kau tidak seperti itu…

Aku tahu, aku tak-kan selalu bisa untuk ada di
sampingmu…
Namun, aku akan berusaha tuk bisa menjagamu meski itu
hanya dari kejauhan…

Aku tahu, aku hanyalah manusia yang selalu diam dan diam…
Namun, aku akan bertindak ketika aku harus bertindak…

Aku tahu, aku terlalu lemah untukmu…
Namun, aku akan menunjukkan seberapa tangguhnya
diriku disaat waktu mulai membuat hatiku terpaksa
menunjukkan ketangguhanku…

Jutaan kata tentangmu tersusun rapi di hatiku…
Kan kurawat kata-kata itu agar tidak ternodai dengan apapun…

Terkadang kata-kata yang tlah kurangkai untuk diriku sendiri…
Tidak bisa kupertanggung jawabkan dengan baik…
Hingga aku harus memperbaiki kata-kata itu…
Namun, disaat kau memberiku semangat untuk bisa
memperbaikinya…. Kata-kata itu menjadi sesuatu yang lebih berharga…
Dan aku merasa semakin sanggup tuk mempertanggung jawabkannya…

Kau adalah satu-satunya bunga yang bisa menghiasi
hidupku dengan indahnya warnamu…
Kau kan selalu membuatku terkagum hingga akhir
hidupku…

Oleh : YANUAR SATRIYA PERKASA