Pages

Rabu, 23 Februari 2011

KUMPULAN CERITA BIJAK


CINTA AYAH


Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya
yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun
yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan
minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif. Suatu hari, saat
pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat
sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kirakira
mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda
gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil impian mereka.
Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam
hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah
kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan
alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke
kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan
dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor. Saat
hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera
dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah
kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap
terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak
menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak
itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci
kembali ke kotaknya. Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja
di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan
sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat
meninggalkan pesan kepada putranya. Setelah masa berkabung selesai,
saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat
kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari.
Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya.

Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya
kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya. Saat membaca, tiba-tiba
sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia.
Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang
diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya. Sambil
berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil
kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil
yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun
bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang
tidak menghargai hadiahmu …. Walau terlambat, hadiah Ayah telah
kuterima…… Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA,
amin". Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan
dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena
kemudaan usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi
kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua.
Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan
kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu
menuntut permintaan.

ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA
MELIHAT JALAN MULUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG
YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP
TANTANGAN YANG MENGHADANG.


Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang
pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis, Tipe pertama
orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai
oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan,
tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah
goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan,
selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain
sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam
dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih
percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau
nasib semata. Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia
telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin,
maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana
mungkin nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik. Tipe ke 2 adalah
orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap optimis, kehidupannya
didominasi oleh pikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap
mengambil keputusan penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri
yang mantap. orang optimis bukanlah karena melihat jalan mulus di
hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam
melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan
sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi
krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!
Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan
yang merintanginya,
Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun
tidak akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses
pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami . Tentu orang yang
punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki
kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental,
yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik. Jika anda, saya
dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan
mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan
optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada
kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan
keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan
mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya
akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun
Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita
yang membangun Indonesia, lalu siapa……….???

Disadur dari www.andriewongso.com


KEPITING
Saat menjelang malam hari di tepi pantai, terlihat para nelayan
melakukan kegiatan yakni menangkap kepiting yang biasanya keluar
dari sarang mereka di malam hari. Kepiting-kepiting yang ditangkap
oleh nelayan, sebagian kecil akan menjadi lauk santapan sekeluarga,
sebagian besar akan di bawa ke pengumpul atau langsung ke pasar untuk
di jual. Para nelayan itu memasukkan semua kepiting hasil tangkapan
mereka ke dalam baskom terbuka. Menariknya, baskom tersebut tidak
perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri dari situ.
Ada yang menarik dari tingkah laku kepiting-kepiting yang tertangkap
itu. Mereka sekuat tenaga selalu berusaha keluar dengan menggunakan
capit-capitnya yang kuat, tetapi jika ada seekor kepiting yang nyaris
meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan
berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom. Begitulah seterusnya,
sehingga akhirnya tidak ada seekor kepiting pun yang berhasil kabur dari
baskom, sebab itu lah para nelayan tidak membutuhkan penutup untuk
mencegah kepiting keluar dari baskom. Dan kemudian mati hidupnya si
kepiting pun ditentukan keesokan harinya oleh si nelayan. Sungguh
menarik kisah dari sifat kepiting tadi, mengingatkan kita pada
kehidupan manusia. Kadang tanpa disadari, manusia bertingkah laku
seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil
mendaki ke atas atau berhasil mencapai sebuah prestasi, yang
seharusnya kita ikut berbahagia dengan keberhasilan itu, tetapi tanpa
sadar, kita justru merasa iri, dengki, marah, tidak senang, atau malahan
berusaha menarik atau menjatuhkan kembali ke bawah. Apalagi dalam
bisnis atau bidang lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, tidak
mau kalah akan semakin nyata dan bila tidak segera kita sadari, kita
telah menjadi monster, mahluk yang menakutkan yang akhirnya akan
membunuh hati nurani kita sendiri.
Gelagat manusia yang mempunyai sifat seperti halnya sifat kepiting
yaitu :

Selalu sibuk merintangi orang lain yang akan menuju sukses sehingga
lupa berusaha untuk memajukan diri sendiri. selalu mencari dan
menyalahkan pihak di luar dirinya
Tidak perlu cemas dengan keberhasilan orang lain, tidak perlu ada
menyimpan iri hati apalagi tindakan yang bermaksud menghalangi
teman atau orang lain agar mereka tidak maju. Buang pikiran negatif
seperti itu! Karena sesungguhnya, di dalam persaingan bisnis atau
persaingan di bidang apapun, tidak peduli berakhir dengan kemenangan
atau kekalahan, masing2 dari kita mempunyai hak untuk sukses! Jika
kita bisa menyadari bahwa ! Success is our right, sukses adalah hak kita
semua! Maka secara konsekwen kita bisa menghargai setiap keberhasilan
orang lain, bahkan selalu siap membantu orang lain utk mencapai
kesuksesannya. Untuk itu, dari pada mempunyai niat menghalangi atau
menjatuhkan orang lain, jauh lebih penting adalah kita siap berjuang
dan sejauh mana kita sendiri mengembangkan kemampuan dan potensi
kita seutuhnya. Sehingga hasil yang akan kita capaipun akan maksimal
dan membanggakan!

Disadur dari www.andriewongso.com

WAKTU

Suatu hari di sebuah rumah sakit, tampak seorang nenek berumur sekitar
70 tahunan, tiba di rumah sakit dengan tergesa-gesa, segera dia
mendaftarkan diri di bagian administrasi rumah sakit sebagai pasien
dokter penyakit dalam , dan tidak lama kemudian… si nenek berjalan
tertatih membawa kartu pasien dan menghampiri suster yang berada di
depan ruang praktek si dokter untuk memberitahu kedatangannya dan
memberikan nomer urut antriannya. "Suster, sekarang pasien nomer
berapa? Giliran saya masih harus menunggu berapa lama untuk ketemu
dokter?" Tanya si nenek. "Tunggu saja nek, nanti dipanggil sesuai nomer
urut" jawab si suster begitu saja. Rupanya nenek adalah pasien lama di
sana sehingga tanpa banyak bertanya lagi, ia pun menempati bangku,
bersama-sama dengan pasien lain menunggu giliran di panggil. Selang
beberapa saat, sikapnya terlihat gelisah, sebentar-bentar dia melihat ke
jam dinding, mulai mondar-mandir seolah tidak sabar menanti.
Diberanikan diri menghampiri suster dan bertanya dengan was-was
karena takut si suster marah. "Masih lama ya sus?" "Ya! Tunggu saja"
jawab suster. Saat giliran nomer urutnya sudah dekat, tiba-tiba ada
panggilan darurat dari rumah sakit karena ada pasien gawat yang harus
segera ditangani sang dokter. Bergegas dokter pun pergi meninggalkan
ruang prakteknya untuk menolong pasien yang lebih membutuhkannya.
Si nenek dengan kesal kembali duduk, kemudian berdiri, lalu mulai
berjalan mondar-mandir. Kejadian itu memancing reaksi 2 remaja yang
juga sedang menunggu di situ, "Si Nenek itu kelihatan gelisah dan tidak
sabaran ya. Sudah setua itu memangnya dia punya kesibukan apa kok
menunggu aja tidak sabar begitu" Kemudian ditimpali oleh temannya,
"Iya tuh, udah berumur setua itu, ngapain sih kok maunya buru-buru.

Waktu kan masih panjang, belum juga larut malam". Dengan tidak
terduga oleh kedua remaja tadi, si nenek menghampiri mereka dan
menyapa ramah, "Anak muda, nenek mendengar apa yang kalian
bicarakan tentang nenek. Memang nenek kurang sabar menunggu disini
tanpa melakukan sesuatu. Justru karena nenek sudah berumur, nenek
tidak memiliki banyak waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang belum
sempat nenek lakukan. Kesadaran bahwa sisa waktu nenek yang tidak
banyak inilah maka nenek tidak sabar menunggu di sini terlalu lama
tanpa bisa melakukan apapun. Tentu kalian bisa mengerti kenapa nenek
tidak sabar menunggu kan?" "Oh, iya.. iya nek. Maafkan kami nek. Kami
tidak berpikir panjang tentang waktu yang begitu berharga seperti kata
nenek. Sepantasnya kami yang muda pun harus berpikir tidak boleh
menyia-nyiakan waktu dengan tidak melakukan apa-apa seperti ini.
Terimakasih nenek telah mengingatkan kepada kami". Umur manusia
tidak ada seorangpun yang bisa mengukur secara tepat, kapan saat kita
lahir dan kapan saat kematian tiba. Jika kesadaran tentang nilai waktu,
yakni akan sisa waktu yang dimiliki dan mau memanfaatkan dengan
benar sesuai dengan peran kita saat ini, dimanapun kita berada, maka
saat itulah kehidupan se-nyatanya baru dimulai. Waktu adalah
kekayaan paling berharga yang dimiliki setiap manusia Mari kita
manfaatkan waktu dengan optimis dan diarahkan pada sasaran hidup
yang menantang, sehingga membuat hidup kita semakin hidup, penuh
gairah dan bahagia!


Disadur dari www.andriewongso.com

 SALAM  SUKSES.........................???

PARIWISATA DI SUMATERA

PARIWISATA PROPINSI SUMATERA  SELATAN 

Tempat Obyek Wisata Di Sumatera Selatan. Perjalanan liburan seorang wisatawan yang berlibur ke Sumatera, tidak akan lengkap jika tidak berkunjung ke obyek wisata yang terdapat di provinsi Sumatera Selatan.

Dunia Wisata Indonesia memang sangat mempesona sehingga menarik wisatawan asing atau lokal yang suka pergi jalan-jalan. Sumatera Selatan merupakan salah satu contoh tempat menarik untuk tujuan liburan keluarga. Untuk wisatawan yang punya rencana berlibur ke Pulau Sumatera, Ada beberapa pilihan mengunjungi obyek wisata menarik yang juga terdapat di Sumatera, seperti misalnya wisata Batam, Sumatera Barat, Aceh atau Sumatera Utara.

Salah satu obyek wisata yang juga landmark dari Sumatera Selatan adalah Jembatan Ampera yang terdapat di Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan. Namun Wisatawan juga bisa mendatangi tempat wisata lain yang terdapat di provinsi Sumsel seperi tempat obyek wisata liburan menarik yang ada di Sumatera Selatan.

Sejarah Jembatan Ampera Dan Proses Pembuatannya
Sejarah Jembatan Ampera




Pembangunan jembatan gerak ini dimulai pada bulan april 1962, setelah mendapat persetujuan dari presiden soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana rampasan perang jepang dalam kata lain semua di tanggung oleh pemerintah jepang dari kontraktor dan pekerja.

Pada awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai jembatan bung karno. Menurut sejarawan djohan hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada presiden ri pertama itu. Bung karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas sungai musi.









Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi sungai musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah jembatan ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.
Sejak tahun 1970, jembatan ampera sudah tidak lagi dinaikturunkan. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini, yaitu sekitar 30 menit, dianggap mengganggu arus lalu lintas antara seberang ulu dan seberang ilir, dua daerah kota palembang yang dipisahkan oleh sungai musi.













Jembatan ampera pernah direnovasi pada tahun 1981, dengan menghabiskan dana sekitar rp 850 juta. Renovasi dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan ancaman kerusakan jembatan ampera bisa membuatnya ambruk.

Bersamaan dengan eforia reformasi tahun 1997, beberapa onderdil jembatan ini diketahui dipreteli pencuri. Pencurian dilakukan dengan memanjat menara jembatan, dan memotong beberapa onderdil jembatan yang sudah tidak berfungsi. Warna jembatan pun sudah mengalami 3 kali perubahan dari awal berdiri berwarna abu-abu terus tahun 1992 di ganti kuning dan terakhir di tahun 2002 menjadi merah sampai sekarang.

sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/12/sejarah-jembatan-ampera-dan-proses.html#ixzz1EloXWr6X


PULAU KEMARO




Pulau ini tidak akan tergenang air atau kebanjiran meski air sungai pasang. Pulau ini akan terlihat dari kejauhan seolah-olah terapung-apung di atas perairan Sungai Musi.

Konon, legenda pulau ini adalah kisah cinta Siti Fatimah, putri Raja Palembang, yang dilamar oleh anak Raja China yang bernama Tan Bun Ann. Saat Tan Bun Ann ingin melamarnya, putri raja meminta syarat 9 guci berisi emas. Keluarga Tan Bun Ann pun menerima syarat itu. Untuk menghindar bajak laut saat di perjalanan membawa emas dari negeri China, maka emas yang didalam guci tersebut ditutupi dengan asinan dan sayur-sayuran tanpa setahu Tan Bun Ann.

Setibanya di Palembang, mengira bahwa guci-guci tersebut hanya berisi asinan dan sayur-sayuran, maka marah lah Tan Bun Ann. Ia lalu membuang seluruh guci tersebut ke sungai Musi. Namun guci terakhir yang dilemparnya, terhempas pada dinding kapal dan pecah berantakan sehingga terlihatlah kepingan emas yang ada didalamnya.




Rasa penyesalannya membuat anak raja China tersebut mengambil keputusan untuk menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam Melihat hal tersebut Siti Fatimah ikut menerjunkan diri ke sungai sambil berkata, “Jika ada tanah tumbuh di tepi sungai ini maka di situlah kuburan saya.”

Di pulau ini terdapat sebuah kelenteng Budha yang selalu dikunjungi penganutnya. Pada setiap perayaan Cap Go Meh, kelenteng ini tidak hanya dikunjungi masyarakat keturunan Tiong Hoa kota Palembang saja, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara seperti Singapura, Hongkong, China, dan lain-lain.


Danau Ranau


 

Merupakan danau terbesar dan terindah di Sumatera Selatan yang terletak di kecamatan Banding Agung Kabupaten UKO Selatan (dahulu masuk dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu). Berjarak sekitar 342 km dari kota palembang, 130 km dari kota Baturaja, dan 50 kilometer dari Muara Dua, ibu kota OKU Selatan, dengan jarak tempuh dengan mobil sekitar 7 jam dari kota Palembang. Sementara dari Bandar Lampung, danau ini bisa ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa. Secara geografis, danau ini terletak di perbatasan Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung.

Danau Ranau yang mempunyai luas sekitar 8×16 km dengan latar belakang gunung Seminung (ketinggian ± 1.880 m dpl), dikelilingi oleh bukit dan lembah. Pada malam hari udara sejuk dan pada siang hari cerah suhu berkisar antara 20° – 26° Celsius. Terletak pada posisi 4°51’45″ bujur selatan dan 103°55’50″ bujur timur.

Menurut legenda yang ada, danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi cekungan/belahan itu. Dan lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air. Kemudian di sekeliling danau baru itu mulai ditumbuhi berbagai tanaman, di antaranya tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau. Maka danau itu pun dinamakanlah Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih tersebut.




Pada sisi lain di kaki gunung Seminung terdapat sumber air panas alam yang keluar dari dasar danau. Di sekitar danau ini juga dapat ditemui air terjun Subik. Tempat lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa yang terletak tidak jauh dari air panas.

Kami, satu rombongan, menyempatkan menginap di wisma VARITA Pusri yang terletak di tepi danau Ranau ini. Tempat yang strategis untuk menikmati keindahan danau ini. Sayangnya, pengelolaan danau Ranau sebagai aset pariwisata dirasa sangat kurang. Beberapa infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan listrik, belum memadai.

SUMBER : http://infokito.wordpress.com/2007/11/25/wisata-danau-ranau/2/

PARIWISATA DI SUMATERA

 PARIWISATA  DIPROPINSI JAMBI
Jambi, terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Jambi yang merupakan ibukota Provinsi Jambi, menyimpan banyak potensi wisata. Jika Anda sedang berada di Jambi, tidak ada salahnya untuk sekadar mampir menikmati wisata jambi

DANAU KERINCI




Masyarakat di kabupaten KERINCI Jambi, pantas untuk berbangga. Pasalnya, mereka dianugerahi alam yang elok permai. Ada Gunung dan Danau Kerinci, Tanjung Pelita, Pesanggarahan dan Tanjung Hatta, Taman Husein, Pantai Indah, Danau Belibis, dan Danau Gunung Tujuh.
Untuk nama yang terakhir (Danau Gunung Tujuh), selain keasrian alamnya, danau ini juga merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Terbentuk akibat aktivitas gunung berapi di masa lampau (danau kaldera), Danau Gunung Tujuh berada di ketinggian 1.996 m dpl. Tak mengherankan jika suhu rata-ratanya mencapai 17 derajat celcius dan kabut suka “mampir” di kawasan seluas 960 hektar ini.
Asal nama Gunung Tujuh diambil dari adanya tujuh gunung yang “memagari” kawasan sekitar danau. Yaitu dimulai dari yang terrendah, Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Lumut (2.350 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), dan yang paling tinggi Gunung Tujuh (2.735 m).

Misteri di Balik Keindahan Danau

Bagi mereka yang hobi camping, Danau Gunung Tujuh memiliki beberapa kawasan berpantai. Di sini, Anda dapat menikmati matahari pagi menampakkan wajahnya sembari menghirup segelas kopi hangat. Dijamin, keindahan pemandangan danau pada momen tersebut akan menjadi pengalaman yang sukar dilupakan.
Danau Gunung Tujuh pun memiliki panorama lain yang tak kalah memikat. Ada Air Terjun Gunung Tujuh berketinggian puluhan meter dan berjarak tak jauh dari danau. Jika Anda ingin melihat dan menikmati kesegaran airnya, dapat melalui jalur setapak tak jauh dari bekas wisma peristirahatan di dekat pos jaga di kaki gunung.
Selain itu, pesona keasrian Danau Gunung Tujuh semakin diperkuat oleh aktivitas warga setempat. Setiap pagi dan sore, diselubungi kabut menutupi danau, warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan sering terlihat menyusuri danau menggunakan perahu. Memberikan pemandangan khas pedesaan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Keindahan danau dengan pesonanya itu semakin lengkap dengan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar danau. Diceritakan bahwa Danau Gunung Tujuh merupakan danau keramat, atau sekti (sakti) menurut istilah masyarakat setempat. Diyakini ada dua makhluk halus menyerupai manusia bernama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri Menanti” yang menjaga kawasan tersebut. Kedua makhlus ini mempunyai pengikut setia yang menyerupai harimau. Hewan yang seringkali jadi maskot kegaiban masyarakat Melayu di sepanjang Pulau Sumatera.
Banyak kejadian tak masuk akal sering terjadi di sini. Seperti perubahan cuaca yang tiba-tiba, pusaran air yang tak jelas penyebabnya hingga air danau selalu terlihat bersih tanpa satu pun daun-daun dari pepohonan sekitar danau. Hingga sekarang, kejadian aneh berselubung mitos tersebut terus hidup dan menjadi misteri yang memayungi keelokan Danau Gunung Tujuh.

Lokasi Menuju Danau

Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro berjarak sekitar 56 km dari Sungai Penuh. Untuk menuju ke sana, Anda memang harus sedikit berletih-letih mendaki dan melewati jalan setapak selama 2-3 jam. Tapi, itu tidak menjadi masalah. Selain keindahan danau yang sukar dicari tandingan, selama perjalanan Anda juga disuguhi panorama alam luar biasa indahnya.
Hal ini dikarenakan Danau Gunung Tujuh termasuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan menjadi salah satu surga keanekaragaman hayati di Indonesia. Beragam jenis flora dan fauna khas seperti harimau sumatera (panthers tigru surnatrensis), beruang madu, siamang, tapir, babi hutan, bermacam burung, berbagai jenis kupu-kupu dan anggrek alam serta bunga kantong semar, ada di sini.
Salah satu alternatif pendakian adalah melalui gerbang Pos TNKS di Desa Pelompek, Kabupaten Kerinci. Ini adalah rute favorit. Hanya saja, Anda harus siap dengan jaket atau baju tebal. Dengan ketinggian 1.600 meter dpl, desa ini memiliki udara dingin dan angin kencang. Apalagi di malam hari, suhu udara dapat menjadi sangat dingin.
Tetapi jangan khawatir, selain bisa memanfaatkan rumah penduduk di sekitar pos, Anda dapat menginap di homestay yang ada di sana. Bisa juga menyewa homestay di Desa Kersik Tuo, beberapa kilometer dari Desa Pelompek (lokasi danau). Untuk urusan makan dan minum, Anda pun bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, yaitu beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang tersohor itu.
Tertarik untuk melancong ke Danau Gunung Tujuh? Segeralah, jangan tunda lagi.

TAMAN NASIONAL BUKIT DUA BELAS

Salah satu komunitas masyarakat tradisional yang tinggal di kawasan TNBT adalah orang Kubu atau "Orang Rimba". Mereka masih hidup nomaden atau berpindah-pindah di belantara hutan Bukit Tigapuluh. Sebagian besar mereka menempati kawasan TNBT di wilayah Propinsi Jambi yang mempunyai kelerengan cenderung lebih datar.
Suku Kubu yang ada di TNBT berasal dari kelompok besar di TN. Bukit Dua Belas. Karena hutan di sekitar Bukit Duabelas telah terfragmentasi akhirnya kelompok suku ini mencari sumber daya hutan hingga ke kawasan TNBT. Selain itu kepindahan suku Kubu dari Bukit Duabelas ke wilayah ini juga akibat melanggar adat atau istilah mereka "keno campok adat" sehingga diharuskan pergi dari wilayah Bukit Duabelas. Orang Rimba/Kubu pada umumnya berada di sebelah selatan Bukit Tigapuluh. Ada juga kelompok yang bermigrasi ke wilayah bagian utara dan barat Bukit Tigapuluh di wilayah propinsi Riau.
Pandangan rimba sebagai tempat hidup mereka melekat kuat pada perilaku keseharian, seperti kebiasaan berburu, meramu makanan, mengumpulkan hasil hutan dan berladang. Kegiatan berburu merupakan pola ekonomi subsistensi yang berimplikasi pada hubungan sosial, hal ini terlihat dari kebiasaan pendistribusian daging hasil berburu yang dikelola oleh pihak perempuan di mana hasil buruan akan didistribusikan kepada seluruh anggota kelompoknya. Kegiatan meramu hasil hutan menjadi perekonomian subsistensi mereka.
Cara hidup berburu dan meramu dan di samping kegiatan berladang menunjukkan bahwa masyarakat ini sangat bergantung sekali dengan lingkungan hutan, sebagai tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka
Selain itu Orang Rimba juga menganggap hutan merupakan tempat hidup yang paling aman, karena dengan hidup di dalam hutan mereka dapat melakukan berbagai kegiatan keseharian mereka tanpa terganggu oleh pengaruh dari luar. Upaya ini sejalan dengan usaha mereka mempertahankan pola kebiasaan yang membedakan mereka dengan kelompok masyarakat lainnya.


Rasa aman dalam hutan, menjadi faktor pendorong bagi Orang Rimba untuk tetap memilih kehidupan dalam hutan, rasa aman ini terutama dimaksudkan sebagai perumpamaan perlindungan bagi perempuan dan anak-anak mereka.
Perempuan mempunyai peran penting dalam kehidupan Orang Rimba sebagai pemilik dan pendistribusi sumber daya dalam keluarga. Peran perempuan sebagai pemilik dan pendistribusi sumber daya tersebut merupakan alasan laki-laki untuk selalu melindungi perempuan dengan memberikan rasa aman bagi perempuan terutama dari gangguan yang mungkin timbul dari kehadiran pihak luar, sehingga timbul kesan bahwa perempuan Orang Rimba tidak mempunyai peran yang dominan dalam kehidupan sosial mereka.
Interaksi dengan pihak luar yang umumnya dilakukan oleh laki-laki Orang Rimba, berkaitan dengan aktivitas ekonomi mereka. Di mana laki-laki berkewajiban mencari hasil hutan dan menjualnya ke pasar dengan perantara toke. Peran toke di sini menghubungkan Orang Rimba dengan aktivitas ekonomi pasar. Dalam aktivitas ekonomi pasar, baik toke maupun Orang Rimba berada dalam pola saling ketergantungan yang lebih menguntungkan toke.

Toke berperan sebagai pihak yang membiayai kegiatan pencarian hasil hutan. Biaya yang dikeluarkan toke selama pencarian harus dibayar dalam bentuk hasil hutan oleh Orang Rimba, namun dengan situasi hutan sekarang di mana kesediaan hasil hutan sudah berkurang maka Orang Rimba terjerat hutang kepada toke.
Orang Rimba/Kubu di Bukit Tigapuluh berbeda secara signifikan dengan Talang Mamak dan Melayu. Suku ini juga hidup dari mengumpulkan hasil hutan dan menjualnya ke luar, dan sebagian melakukan perladangan berpindah. Mereka ini mempunyai areal untuk berpindah-pindah yang cenderung mereka lindungi untuk mencari sumberdaya liar sebagai pemburu pengumpul. Ketika membuka hutan untuk perladangan berpindah, mereka cenderung melindungi daerah ini sebagai camp untuk persediaan makanan daripada membuka lahan baru.

Budaya

Ada beberapa budaya yang sangat menarik seperti:
tradisi mencari hasil hutan : jernang, rotan, damar, dan lain-lain.
tradisi berburu : untuk memenuhi protein orang kubu berburu bai, nangui, kancil, rusa dan ular.
Kegiatan ini sangat menarik jika bisa dijadikan objek dalam kegiatan ekoturisme di TNBT. Namun yang paling sulit adalah menemukan posisi/tempat kelompok Orang Rimba.
Sesudungon yaitu tempat berteduh/rumah sederhana berukuran 2x2 dan beratap daun atau plastik. Sesudongan ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan nomaden dan beberapa budaya seperti "melangun".
Melangun adalah tradisi berpindah lokasi tinggal jika ada keluarga yang meninggal. Mereka akan meratap dan meninggalkan semua harta benda tidak bergerak untuk beberapa waktu, bisa 2 hingga lima tahun.
Orang Rimba juga memiliki konsep dan pembedaan diri dengan orang di luar mereka. Mereka menyebut dirinya sebagai Orang Rimba yang memiliki makna orang di dalam hutan dan tidak mau bercampur dengan orang Melayu atau di luar orang Rimba. Hal ini karena adanya anggapan bahwa orang Melayu/orang di luar Rimba akan membawa penyakit bagi mereka. Sehingga Orang Rimba sampai saat ini tidak mau hidup bercampur dengan orang di luar rimba. Namun interaksi dengan orang Melayu telah berlangsung lama terutama untuk menukarkan hasil-hasil dari hutan dengan kebutuhan dari luar mereka seperti gula, tembakau dan beras. Orang Rimba juga memantangkan makanan yang berasal dari luar karena makanan dari luar dianggap mendatangkan penyakit, hal ini juga sesuai dengan sistem kesehatan yang berlaku bagi Orang Rimba.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kebudayaan akan berdinamika, saat ini ada beberapa kelompok Orang Rimba di TNBT yang sudah menetap layaknya orang Melayu dan Talang Mamak yaitu kelompok Becukai, mengadaptasikan sebahagian adat dengan suku Talang Mamak yang lebih dahulu hidup di Dusun Semerantihan.


Candi Muaro Jambi





Keberadaan situs purbakala Muaro Jambi diketahui pertama kali oleh seorang perwira tentara Inggris, Letnan SC Crooke, tahun 1820, ketika ditugaskan mengunjungi daerah pedalaman Batanghari untuk pemetaan Sungai Batanghari. Situs Candi Muara Jambi diperkirakan dibangun pada zaman Kerajaan Sriwijaya dengan luas 12 kilometer persegi.

Di lokasi situs Candi Muaro Jambi terdapat banyak candi, diantara sekian banyak candi ada beberapa candi yang telah direnovasi oleh pemerintah daerah Provinsi Jambi. Diantaranya adalah: Candi Tinggi pada tahun 1978 dan selesai 1987; Candi Gumpung pada tahun 1982 dan selesai tahun 1988; Candi Astano pada tahun 1985 dan selesai pada tahun 1989; serta Candi Kembar Batu yang dilakukan pada tahun 1991 dan baru selesai pada tahun 1995.

Keistimewaan

Di lokasi situs Candi Muaro Jambi terdapat sembilan candi besar. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kuto Mahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astomo. Selain candi besar, juga terdapat beberapa candi kecil yang bertebaran di sepanjang lokasi tersebut.
Sementara itu, di dalam komplek candi terdapat museum. Di dalam museum tersimpan beberapa peninggalan yang tersimpan secara baik. Dapat dijumpai Arca Dwarapala (arca penjaga bangunan suci dari abad ke-13, yang ditemukan April 2002 di Candi Gedong II), belanga dari perunggu (ditemukan di Candi Kedaton tahun 1994), padmasana (tempat duduk arca), tiga patung gajah dari batu, puluhan batu bata kuno, rata-rata berukuran 18x32 cm dengan tebal 6 sentimeter. Tidak hanya itu, koleksi berupa tembikar, artefak perunggu, belanga logam dengan berat 160 kg serta tinggi 0,67 meter dengan lingkar bibir berdiameter 1,06 meter, pecahan keramik dan porselen kuno dari abad ke-9 hingga ke-11 masehi, juga terdapat di museum ini.


Wisata Sejarah di Masjid Agung Pondok Tinggi


Anda pernah ke Kerinci? Nah, jika anda sedang berada di kabupatan yeng berhawa sejuk itu, jangan hanya sekedar mampir di wisata alamnya. Tapi, cobalah singgah ke Masjid Agung Pondok Tinggi di Dusun Pondok Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kota otonom Sungaipenuh.
Masjid Agung Pondok Tinggi merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Kabupaten Kerinci. Ia merupakan saksi nyata penyebaran Islam pada tahun 1874 M di Kabupaten Kerinci.
Bukan sekedar mendapatkan wawasan, tapi anda juga bisa menikmati arsitekturnya yang khas. Keindahan yang pertama nampak dari Masjid Agung ini adalah desain atapnya yaitu desain tumpang berlapis tiga. Makin ke atas makin kecil dan lapisan atap paling atas berbentuk piramida.
Selain itu dinding dan tiang-tiang masjid semua berbahan dari kayu. Berbagai macam motif ukiran pada dinding dan tiang masjid menghiasi mesjid sehingga tampak indah.
Desain arsitektur masjid ini merupakan refleksi dari sebagian pandangan hidup masyarakat berkaitan dengan adat istiadat dan ketuhanan. Masjid setinggi 100 kaki atau sekitar 30,5 meter dari lantai dasar hingga ke puncak atap ini ditopang oleh 36 buah tiang yang besar dan kokoh.
Tiang itu dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu Tiang panjang sambilea (sembilan), berjumlah empat buah, membentuk segi empat pada ruang masjid yang paling dalam. Keempat tiang yang berasal dari batang pohon yang utuh dan kuat tersebut dinamai tiang tuo. Tiang tuo tersebut diberi paku emas untuk menolak bala, dan pada puncaknya diberi kain berwarna merah dan putih sebagai lambang kemuliaan. Kemudian Tiang panjang limau, berjumlah delapan buah, membentuk segi empat pada ruang tengah, lalu 24 buah Tiang panjang duea, yang membentuk segi empat pada bagian ruang yang paling luar.
Selain itu, masih ada beberapa tiang yang dirancang menggantung, tidak menancap (tertajak) ke tanah. Desain menggantung ini dimaksudkan agar tiang tersebut memiliki daya lenting dan elastis, sehingga tahan terhadap gempa bumi yang memang sering terjadi di Kabupaten Kerinci. Tiang-tiang tersebut juga dihiasi dengan ukiran bermotif flora.
Nah, jadi ketika anda berada di Kerinci jangan melulu menikmati wisata alam seperti Gunung, air terjun, perkebunan teh. Bagi anda yang muslim, tak ada salahnya singgah ke masjid Agung pondok Tinggi.
Arsitektur Kaya Makna

Arsitektur Masjid Agung Pondok tak sekedar tat bangunan tanpa makna. Tapi lebih dari itu. Sebut saja susunan atap berlapis tiga, misalnya. Menurut masyarakat setempat, atap tiga lapis ini merupakan lambang dari tatanan hidup masyarakat Kerinci, yakni bapucak satau (berpucuk satu), barempe juroi (berjurai empat) dan batingkat tigae (bertingkat tiga).
Makna filosofis dari ungkapan di atas adalah berpucuk satu berarti menghormati satu kepala adat dan menjunjung tinggi kepercayaan pada Yang Kuasa, kemudian berjurai empat artinya di Dusun Pondok Tinggi terdapat empat jurai. Di setiap jurai terdapat seorang ninik mamak atau pemangku adat dan seorang imam. Jadi, terdapat empat orang pemangku adat dan empat orang imam, Lalu bertingkat tiga artinya masyarakat Pondok Tinggi tidak pernah melepaskan seko nan tigo takakpusaka tengganai, pusaka ninik mamak dan pusaka depati. (pusaka tiga tingkat) yang terdiri dari
Konon Masjid Agung Pondok Tinggi ini dibangun secara bergotong-royong oleh warga Dusun Pondok Tinggi, Kerinci pada tahun 1874 M. Menurut masyarakat setempat, awal pembangunan dimulai pada hari Rabu 1 Juni 1874 dan selesai pada tahun 1902.
Sebagian besar warga baik laki-laki dan perempuan bergotong-royong mengumpulkan kayu untuk pembangunan masjid.
Mesjid Agung ini merupakan bukti kecerdasan masyarakat lokal dalam mendirikan sebuah bangunan. Proses pembangunan masjid ini juga menunjukkan kultur komunal yang masih kuat berakar pada masyarakat Kerinci saat itu.


Museum Negeri Jambi


MUSEUM ini dibangun tahun 1981 di atas tanah seluas 13.350 meter persegi, dengan luas bangunan 4.000 meter persegi. Bangunannyaselesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 dengan gaya arsitektur Kajang Loko, yang menjadi ciri khas arsitektur rumah adat masyarakat Jambi. Museum ini menyimpan beraneka ragam benda peninggalan sejarah dan budaya Jambi. Koleksi yang terdapat dalam Museum dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti: biologika, geologika, arkeologika, etnografika, numismatika, heraldika, dan keramalogika.
Keistimewaan koleksinya berjumlah sekitar 2.855 buah.
Dari sekian banyak koleksi tersebut, terdapat 5 koleksi utama yang menjadi icon museum, Seperti 2 buah Arca Avolokiteswara yang terbuat dari emas yang ditemukan di situs Rantau Kapas Tuo pada tahun 1991, Medali emas bersegi tujuh yang bertahun 1298 Hijriyah merupakan hadiah dari Kerajaan Turki Ustmani kepada Sulthan Thaha Saifuddin selaku Raja Jambi, Ssabuk Emas dan Kalung Emas.
Selain lima koleksi utama, terdapat 100 buah keramik kuno Cina yang ditemukan oleh para penyelam di perairan yang terletak di perbatasan antara Jambi dan Riau. di samping itu, juga terdapat koleksi benda-benda bersejarah lainnya, seperti: mesin cetak uang kuno, perahu lajur kuno, alat tukar kuno untuk produk karet, koleksi flora fauna dan busana adat tradisional Jambi. Dengan koleksi benda-benda bersejarah tersebut, Museum Negeri Jambi menjadi salah satu museum yang menarik untuk dikunjungi.

Taman Nasional Kerinci Seblat 

Terletak di 4 wilayah provinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan.




Taman Nasional Kerinci, Seblat. Jambi. Foto: jambiprov.go.id
Taman Nasional Kerinci Seblat secara resmi diumumkan pada tanggal 4 Oktober 1982, bertepatan dengan Kongres Taman Nasional Sedunia di Bali. Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan penyatuan kawasan Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa huku Lakitan-Bukit Kayu Embun dan Gedang Seblat. Serta hutan-hutan lindung di sekitarnya.
Taman Nasional Kerinci Seblat termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, DAS Musi, dan DAS wilayah pesisir bagian barat. Taman nasional ini juga merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan dataran rendah hingga ekosistem sub alpin serta beberapa ekosistem khas, seperti rawa gambut, rawa air tawar, dan danaunya  yang indah untuk di kunjungi




SELAMAT BERPARIWISATA.................

PARIWISATA DI SUMATERA

PARIWISATA  PROPINSI RIAU
Daftar tempat wisata Riau. Letak provinsi Riau yang sangat strategis karena berdekatan dengan Batam, memungkinkan obyek wisata Riau mampu menarik wisatawan lokal atau mancanegara.
Provinsi Riau yang beribukota di Pekanbaru ini terletak di Pulau Sumatera. Ada beberapa obyek wisata Riau yang menarik karena salah satu potensi wisata indonesia di Sumatera ini bisa di jadikan sebagai tempat tujuan berlibur oleh wisatwan asing atau lokal. Obyek wisata di Riau seperti Alam Mayang
Mal SKA, Danau Limbungan, Bandar Serai, Kubang Zoo, Pasar Bawah, Air Terjun Guruh Gemurai serta Air Terjun Batangkuban merupakan tempat wisata kebanggaan warga provinsi Riau. Namun ada beberapa obyek wisata lain yang menarik minat wisatawan di antaranya adalah :

Wisata Alam Riau ;

Pulau Jemur

Pulau wisata ini berjarak sekitar 45 mil dari ibukota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, dan hanya 45 mil dari negara Malaysia. Pulau Jemur memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Di Pulau Jemur ini juga menyimpan beberapa potensi wisata lain seperti Goa Jepang, Mercusuar, Taman Laut dan pantai berpasir kuning emas.
Obyek wisata alam lainnya yang menarik di Riau adalah Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Pantai Rupat Utara Tanjung Medang, Air Terjun Aek Martua, serta Objek Wisata Bono.

Wisata Bahari di Kabupaten Siak Riau
Dinamakan Danau Pulau Besar yang lokasinya terletak di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Sri Indrapura. Luas obyek wisata ini sekitar 28.000 Ha. Terdapat keanekaragaman jenis hewan satwa liar di Suaka Marga Satwa danau Pulau Besar.

Wisata Budaya Riau

Upacara Bakar Tongkang


Wisata budaya Raiau ini bernama Upacara Bakar Tongkang. Wisata budaya ini menjadi unggulan Provinsi Riau yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir. Upacara Bakar Tongkang merupakan salah satu kekayaan buday dari provinsi Riau dan telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. Wisata budaya Ritual Bakar Tongkang merupakan sebuah kisah pelayaran dari masyarakat keturunan Tionghoa yang melarikan diri dari si penguasa Siam di daratan Indo China pada abad ke-19.

Mesjid Raya Pekanbaru


Di Mesjid Raya ini terdapat Makan Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Lokasi Mesjid Raya Pekanbaru berada di daerah Kecamatan Senapelan dan memiliki keindahan arsitektur tradisional yang amat menarik. Masjid ini merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru.

Candi Muara Takus



Obyek wisata Candi Muara Takus berlokasi di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Di dalam kawasan candi ini juga terdapat beberapa bangunan candi Tua, candi Bungsu dan Mahligai Stupa serta Palangka. Kompleks candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan bersejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi ini juga membuktikan bahwa di Riau pada jaman dulu pernah tersebar agama Budha........

Selasa, 22 Februari 2011

PARIWISATA DI SUMATERA

 PROPINSI RIAU

Riau merupakan salah satu propinsi tujuan wisata Melayu di Pulau Sumatera. Ikon kebudayaan Melayu menjadi salah satu andalan nilai pariwisata propinsi.
Secara geografis, propinsi ini tak memiliki gunung seperti layaknya propinsi tetangga Riau yakni Sumatera Barat. Hal ini menyebabkan Riau dianggap miskin dengan Objek Wisata Alam yang biasanya banyak terdapat di daerah pegunungan.
Namun betulkah anggapan ini? Ternyata jika kita menyusuri kabupaten-kabupaten propinsi ini, kita akan menemukan banyak tempat-tempat pariwisata yang tersembunyi.
Ada banyak objek wisata di daerah Riau yang tidak terekspos dan tidak diketahui oleh para wisatawan. Disamping promosi yang kurang maksimal, pengelolaan dari tempat-tempat wisata ini pun masih butuh usaha yang lebih baik lagi. Berikut beberapa tempat objek wisata alam yang akan kita temukan di daerah-daerah kabupaten di Riau.

 Air Terjun Guruh Gemurai





Objek wisata ini terletak di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Selain terkenal dengan pacu jalur, Kuantan Singingi juga menyimpan salah satu wisata alam yang menarik di Riau.
Air terjun Guruh Gemurai berlokasi di Kecamatan Kuantan Mudik (Lubuk Jambi), tepatnya di Desa Kasang. Tempat ini hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Taluk Kuantan, Ibu kota Kuantan Singingi.Lokasi objek wisata alam ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun umum, tersedia jalan beraspal menuju lokasi tempat ini.
Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa lokal masyarakat Kuantan Singingi. Guruh berarti suara gemuruh dari air terjun tersebut, sementara Gemurai bermakna suara percikan air yang berserakan. Jadi Guruh Gemurai diartikan menjadi air terjun yang memiliki suara gemuruh dengan percikan airnya.



Taman Pemancingan Alam Mayang


Objek wisata ini terletak di ibu kota Propinsi Riau, yakni Pekanbaru. Taman Alam Mayang terletak di kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru.
Para pengunjung di lokasi objek wisata ini akan disuguhi kawasan memancing yang cukup luas. Lokasi ini menjadi salah satu objek wisata favorit warga Kota Pekanbaru. Bentuk lokasi yang luas dengan pepohon rindang yang nyaman menyebabkan lokasi ini ramai dikunjungi. Tempat ini biasanya akan mengalami pelonjakan pengunjung pada hari-hari libur, hari raya dan hari ahad.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh 
 
Objek wisata alam yang satu ini terletak di Kabupaten Indragiri Hulu, tepatnya di Desa Pematang Rebah, Rengat.
Uniknya, di kawasan ini Anda juga akan menemukan suku asli pedalaman Talang Mamak. Suku asli ini masih menjaga kelestarian komunitasnya di daerah hutan menuju ke lokasi Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ini.


Objek Wisata Pantai

Jika Anda ingin menikmati suasana wisata pantai di Riau, maka Anda perlu mengunjungi Kabupaten Bengkalis. Ada banyak lokasi pantai yang menarik sebagai objek wisata alam di daerah ini. Diantaranya; Pantai Rupat, Pantai Selat Baru, Pantai Pasir Panjang.

Objek Wisata Kepulauan Riau

Jika Anda mengunjungi daerah Riau Kepulauan, niscaya Anda akan mendapati aneka tempat objek wisata alam yang sungguh menarik.
Riau kepulauan atau saat ini telah menjadi Propinsi Kepulauan Riau merupakan daerah yang terpisah dari Riau daratan. Propinsi ini diresmikan pada 1 Juli 2004 sebagai hasil kebijakan otonomi daerah.
Beberapa kawasan wisata menarik propinsi ini diantaranya; Pantai Bintan, Gunung Daik Bercabang Tiga, Pulau Penyengat, Gunung Bintan, Wisata Sungai Sebong, Pantai Nongsa, Gunung Ranai, Pantai Lagoi, Pantai Trikora, Pantai Penat, Air Terjun Temurun, Pemandian Tengku Ampuan Zahara, Air Terjun Cik Latif, Dermaga Daik (Lingga), Pantai Ranai, Sungai Natuna,

PARIWISATA DI SUMATERA

Sumatera Barat
adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak tempat wisata yang indah. Disana Danau Maninjau, Jam Gadang, Ngarai Sianok, Panorama Tabek Patah, serta Danau Singkarak.


Danau Maninjau 





adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.

Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai Batang Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti penginapan dan restoran.

Ngarai Sianok
adalah dua dinding bukit yang berdiri berhadapan hampir tegak lurus. Tingginya sekitar 100-120 meter dan panjang sekitar 15 km. Dindingnya membentuk semacam jurang dimana terdapat sawah yang membentang luas dan kelokan sungai di dasarnya. Di bagian atas ngarai ditumbuhi pepohonan dan rerumputan. Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko)
Ngarai ini terbagi dua lokasi menjadi dua bagian, kawasan Bukit Tinggi dan Gunung Singgalang. Jika dinikmati dari Taman Panorama yang sengaja dibangun oleh pemerintah daerah di bagian kawasan Bukit Tinggi, keindahan Ngarai Sianok tampak mencengangkan. Cadas yang sangat tangguh, tidak kunjung berubah meski panas dan hujan silih berganti. Keindahan Ngarai Sianok juga dapat dinikmati dengan turun langsung ke dasar jurangnya yang merupakan area pemukiman dan persawahan penduduk. Di Taman Panorama, pengunjung juga dapat menikmati lokasi wisata Lobang Jepang yang berlokasi di bawah tanah kawasan Ngarai Sianok.

Di dalam kawasan taman juga terdapat sebuah panggung teater mini yang sesekali digunakan untuk pertunjukan budaya pada waktu-waktu tertentu.
Panorama Tabek Patah terletak di pinggang gunung berapi antara kota Bukittinggi dan Batusangkar, Indonesia. Hawanya dingin dan sering berkabut. Bila cuaca cerah, pemandangannya sangat indah. Disini terdapat dua danau kecil yaitu Pakih dan Aie Taganang. Didanau ini juga terdapat ikan khas Tabek Patah yang oleh penduduk setempat disebut ikan Puyu.
Jam Gadang. Bila ditanya, apa kebanggan orang minang?pasti jawabannya adalah Jam Gadang. Jam merukapan jantung sekaligus ikon kota Bukittingi. Kenapa namanya jam gadang? Dalam bahas minang, gadang artinya besar. Julukan Jam Gadang sangat pas denagn bentuk jam itu sendiri Jam Besar karena jamini memang berukuran besar. Di kawasan ini tersedia andong atau sado yang disebut Bendi untuk berkeliling-keliling di kawasan pusat kota. Di dekatnya, terdapat Pasar Atas yang merupakan pusat perdagangan di Bukittinggi. Di kawasan ini ditanam sejumlah pohon sehingga makin terasa rindang. Maka dari itu banyak orang yang menjadikan tempat untuk bersantai.

Danau Singkarak
berada di dua kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten Solok dan merupakan danau terluas ke-2 di Pulau Sumatera. Air danau ini sebagian dialirkan melewati terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, Padang Pariaman. Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau ini, dan menjadi salah satu makanan khas. Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektar dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter. Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.

Senin, 21 Februari 2011

PARIWISATA DI SUMATERA

TEMPAT WISATA  SUMATRA  UTARA 
2.MESJID RAYA AL-MAKSUM ( Mesjid Kesultanan Deli ) 



Masjid Raya ini adalah salah satu peninggalan Sultan Deli di Sumatera Utara setelah Istana Maimoon. Masjid ini masih dipergunakan oleh masyarakat muslim untuk sholat setiap hari. Sebahagian bahan - bahannya yang terbuat dari Itali dipergunakan untuk dekorasi masjid ini.
Masjid ini dikunjungi oleh Wisatawan mancanegara dari berbagai negara di seluruh Dunia. Masjid ini adalah masjid yang terindah dan terbesar di Sumatera Utara. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 oleh Sultan Makmun Al Rasyid. Masjid Raya ini hanya kira-kira 200 meter dari Istana Maimoon.
Mesjid dengan arsitektur yang istimewa diilhami oleh Morrish Style. Selain Masjid Raya Medan ada lagi masjid milik peninggalan kesultanan Deli yang dibangun pada Tahun 1886 yaitu Masjid Labuhan. Mesjid Labuhan adalah salah satu masjid dengan rancangan yang unik bergaya India dengan Kubah segi delapan. Masjid Labuhan terletak di jalan raya Medan Belawan sebelah utara dari pusat kota Medan.
Kubah pada Mesjid Al Ma'sum yang gepeng dan persegi juga pada puncak atap terdapat hiasan bulan sabit yang lazim pula kita temukan pada bangunan-bangunan Islam lainnya seperti Mesjid dan menara yang menurut para ahli sering dihubungkan sebagai lambang kedamaian, dimana Islam disiarkan tanpa kekerasan.
Selain denah, atap kubah, lengkungan-lengkungan (arcade), hiasan bulan sabit pada puncaknya, pengarauh kesenian Islam ini akan lebih nampak lagi pada Ornamentasinya, baik pada dinding, plafon, tiang-tiang, dan permukaan lengkungan (face Arcade) yang kaya dengan hiasan bunga-bunga dan tumbuh-tumbuhan yang berkelok-kelok dengan cat minyak. Hiasan floralistis ini selain digayakan (distilir) mengingatkan pada motif tumpal dan mekara, juga dilukiskan secara Naturalistis kecuali motif flora, motif geometris juga amat menonjol adalah kombinasi antara hiasan Poligonal (bersegi banyak), Oktagonal (segi delapan) dan lingkaran-lingkaran. Motif semacam ini terutama sekali terdapat pada dinding-dinding, permukaan lengkungan, plafon dan sebagainya. Disamping itu motif semacam ini terlihat pula pada bentuk trali besi tingkap-tingkap segi empat maupun yang berbentuklengkungan yang mengingatkan kita pada ukiran dinding gaya India. Di Indonesia hiasan semacam ini sering disebut hiasan Terawangan atau Kerawangan, selain sebagai hiasan, hiasan ini dapat berfungsi sebgai fentilasi atau lobang angin.


3.Bangunan Peninggalan Tjong A Fie

 


Siapakah Tjong A Fie? Dia adalah Mayor China di Medan, seorang Milioner pertama di Sumatera. Hingga kini namanya terus dikenang di Kota Medan , meski ia sudah meninggal pada tahun 1921.
Pada Tahun 1870 Tjong A Fie dan kakaknya, Tjong Yong Hian meniggalkan desa Moy Hian, Kanton di daratan China untuk merantau ke Tanah Deli sebagai kuli kontrak di perkebunan Tembakau.
Kakak beradik ini sangat jeli melihat peluang bisnis.Pada suatau kesempatan mereka tinggal menetap di ibu kota Labuhan Deli dan membuka kedai dengan nama Ban Yun Tjong. Tjong A Fie tahu betul kebutuhan kuli-kuli China dan perantau lainnya yang baru tiba di Tanah Deli, sehingga dalam waktu singkat saja ia sudah jadi kaya raya. Keberhasilan usahanya semakin bertambah. Sampai saat ini bangunan tua bersejarah yang berada di areal Kesawan adalah merupakan tempat tinggal keluarga Tjong A Fie dan keturunannya yang pertama kali dibangun di kawasan tersebut.




4. PANTAI CERMIN



HAWA panas dan kebun kelapa sawit. Dua hal itulah yang pertama kali dirasakan saat memasuki wilayah Serdang Bedagai. Pantai Cermin, kira-kira 55 km dari Medan, sepanjang perjalanan Medan-Sei Rampah, pemandangan tidak pernah berubah, hamparan kebun kelapa sawit yang masih muda ataupun yang sudah menghasilkan. Sesekali, diselingi oleh sawah yang di tengahnya terdapat lintasan rel kereta api
DARI dulu, wilayah yang berbatasan dengan Selat Malaka ini dikenal sebagai daerah perkebunan. Berbeda dengan kabupaten induknya, Deli Serdang, yang lebih dikenal dengan perkebunan tembakau, Serdang Bedagai hanya mewarisi perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan sedikit tembakau. Selain itu, daerah ini juga mendapat sebagian wilayah dataran rendah Deli Serdang di sebelah timur.
Perikanan, pertanian tanaman pangan, industri, dan perdagangan sedikit banyak mulai berkembang sebelum Serdang Bedagai memisahkan diri. Wilayah yang dilewati jalan trans- Sumatera, mengelilingi Kota Tebing Tinggi, dan berbatasan dengan Selat Malaka merupakan keuntungan tersendiri untuk modal awal pembangunan sebuah kabupaten baru.
Tanaman palawija dan hortikultura juga tumbuh subur. Bahkan luas lahan kering 44.121 hektar melebihi areal sawah. Ubi kayu merupakan unggulan palawija dengan produksi terbesar 272.173 ton. Pisang barangan menjadi unggulan tanaman hortikultura yang didominasi buah-buahan, 14.388 ton. Produksi palawija dan hortikultura diolah di Serdang Bedagai. Industri kecil dan rumah tangga mengolah menjadi makanan kecil keripik ubi jalar, keripik nangka, keripik sanjai khas Sumatera Barat, dan emping melinjo. Industri kecil yang sebagian besar berlokasi di Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan ini cukup berkembang.

Perikanan merupakan harta karun yang belum maksimal dikembangkan. Didukung oleh garis pantai 98 kilometer dan melewati lima kecamatan. Produksi perikanan darat 10.027 ton tidak sebesar perikanan laut. Namun, budidaya air tawar ini patut dikembangkan lebih lanjut. Ikan lele dan nila gip merupakan ikan yang banyak dipelihara, di Kecamatan Pantai Cermin ini juga melakukan pembibitan ikan nila.
Pantai Cermin yang berada di tepi Selat Malaka dengan pemandangannya yang indah ini kita dapat mandi-mandi serta memancing




5. BUKIT LAWANG


Kekayaan alam Sumatera Utara tak akan pernah habis habisnya jika kita mau mengunjunginya, Jika kita melihat dan berjalan jalan keluar daerah kota Medan, seperti daerah Bahorok terdapat tempat untuk berekreasi yakni Bukit Lawang kita bisa menyaksikan berbagai tempat memukau yang tak akan pernah kita lupakan selama hidup kita. Jika kita menuju ke Bukit Lawang, kita bisa menyaksikan orang utan makan atau orang sering menyebutnya Nonton Orang Utan Sarapan .
jarak Medan - Bukit Lawang kira-kira 88 km. Butuh waktu sekitar dua jam jika ditempuh dengan kendaraan pribadi.
Kekayaan alam Sumatera Utara tak akan pernah habis habisnya jika kita mau mengunjunginya, Jika kita melihat dan berjalan jalan keluar daerah kota Medan, seperti daerah Bahorok terdapat tempat untuk berekreasi yakni Bukit Lawang kita bisa menyaksikan berbagai tempat memukau yang tak akan pernah kita lupakan selama hidup kita. Jika kita menuju ke Bukit Lawang, kita bisa menyaksikan orang utan makan atau orang sering menyebutnya Nonton Orang Utan Sarapan .
Jarak Medan - Bukit Lawang kira-kira 88 km. Butuh waktu sekitar dua jam jika ditempuh dengan kendaraan pribadi.

6. DANAU TOBA





Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Asal-usul
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Akhirnya tibalah kita di Samosir. Kawasan yang selama ini dikenal sebagai pulau, awalnya adalah semenanjung, yang menyatu dengan daratan Sumatera pada bagian lehernya sepanjang 200 m. Di situ Belanda membangun terusan air selebar
10 m. Tentu merupakan langkah pragmatis saat itu, namun apakah penduduk setempat bersedia menimbunnya lagi? Memang bagi pengunjung baru melalui jalur Medan-Parapat, danau sebesar itu membuat Samosir tampak bagai pulau megah menakjubkan. Perairannya terbentang luas seakan mengelilingi suatu wilayah dataran tinggi. Lagi pula selama puluhan tahun orang telah menyeberanginya dengan perahu bermotor. Begitu pun, perspektif pulau niscaya memudar dengan meningkatnya pengunjung dataran tinggi Toba, Nias dan tujuan-tujuan lainnya di selatan, melalui rute darat Medan-Berastagi.

Terlepas asal-usulnya, Samosir memang menduduki posisi geografis yang sentral di kawasan dataran tinggi Toba. Letaknya persis di jantung tanah Batak. Dengan lahirnya Kabupaten Toba Samosir (penduduk 302.000 jiwa, luas wilayah termasuk danau 3.440 km²), kelak ia terangkat dari sekedar bayangan. Apa lagi, luasnya melebihi Singapura (647 km²), bahkan danaunya hampir dua kali lebih besar dari negara tetangga itu. Citra Samosir dalam buku-buku pariwisata sebagai tujuan backpackers harus dibuang karena tempat bersejarah ini perlu memulihkan kebesaran masa lalunya.
Anda juga bisa mengunjungi Tuk untuk mencari penginapan. Sepanjang 42 km dari pangururan ke Tuk Tuk, satu jam dengan mobil. Diperkirakan terdapat 50 penginapan dalam berbagai ukuran dan kelas di Tuk Tuk. Ada beberapa hotel berukuran besar disini. Dari segi positif, pariwisata jelas menunjang bisnis setempat. Sebaliknya, pembangunan fisik praktis mengabaikan prinsip-prinsip bisnis dan tata-kota ketika para pengusaha mengebu-gebu membangun hotel, wisma tamu, dll, bagai sedang “memburu emas”.
Memasuki Tuk Tuk seperti mendatangi Legian atau sanur Bali pada tahap awalnya. Terdapat sejumlah toko memajang pakaian warna-warni dan benda-benda seni, berikutnya kafe, disko dan tentu sederetan hotel-hotel. Kala malam menjelang, banyak turis bersukacita mengelilingi api unggun sambil memainkan alat musik dan lagu khas Batak.

Legenda Danau Toba
Di rangkum dari Hasil cerita orang tertua setempat.

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara pulau Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Pemuda itu hidup dari bertani dan mendurung ikan, hingga pada suatu hari ia mendurung,sudah setengah hari ia melakukan pekerjaan itu namun tak satu pun ikan di dapatnya.
Maka dia pun bergegas pulang karena hari pun mulai larut malam, namun ketika ia hendak pulang ia melihat seekor Ikan yang besar dan indah , warnanya kuning emas. Ia pun menangkap ikan itu dan dengan segera ia membawa pulang ikan tersebut, sesampainya di rumah karena sangat lapar maka ia hendak memasak Ikan itu tetapi karena indahnya ikan itu.Dia pun mengurungkan niatnya untuk memasak ikan itu, ia lebih memilih untuk memeliharanya, lalu ia menaruhnya di sebuah wadah yang besar dan memberi makannya, keesokan harinya seperti biasanya ia pergi bertani ke ladangnya, dan hingga tengah hari Ia pun pulang kerumah, dengan tujuan hendak makan siang, tetapi alangkah terkejutnya dirinya, ketika melihat rumahnya, didalam rumah nya telah tersedia masakan yang siap untuk di makan, ia terheran heran, ia pun teringat pada ikannya karena takut di curi orang, dengan bergegas ia lari ke belakang, melihat ikan yang di pancingnya semalam. Ternyata ikan tersebut masih berada di tempatnya, lama ia berpikir siapa yang melakukan semua itu, tetapi karena perutnya sudah lapar , akhirnya ia pun menyantap dengan lahapnya masakan tersebut. Dan kejadian ini pun terus berulang ulang, setiap ia pulang makan, masakan tersebut telah terhidang di rumahnya. Hingga pemuda tersebut mempunyai siasat untuk mengintip siapa yang melakukan semua itu, keesokan harinya dia pun mulai menjalankan siasatnya, Ia pun mulai bersembunyi diantara pepohonan dekat rumahnya. Lama ia menunggu, namun asap di dapur rumahnya belum juga terlihat, dan ia pun berniat untuk pulang karena telah bosan lama menunggu, namun begitu Ia akan keluar dari persembunyiannya, Ia mulai melihat asap di dapur rumahnya, dengan perlahan lahan ia berjalan menuju kebelakang rumah nya untuk melihat siapa yang melakukan semua itu. Alangkah terkejutnya dirinya ketika ia melihat siapa yang melakukan semua itu, Dia melihat seorang Wanita yang sangat cantik dan ayu berambut panjang , dengan perlahan lahan Ia memasuki rumahnya, dan menangkap wanita tersebut. Lalu Ia berkata,“hai .. wanita, siapakah engkau, dan dari mana asalmu?”
Wanita itu tertunduk diam, dan mulai meneteskan air mata, lalu pemuda itu pun melihat ikannya tak lagi berada di dalam wadah. Ia pun bertanya pada wanita itu, “hai wanita kemanakah ikan yang di dalam wadah ini?”
Wanita itu pun semakin menangis tersedu sedu, namun pemuda tsb terus memaksa dan akhirnya wanita itu pun berkata“Aku adalah ikan yang kau tangkap kemarin” .
Pemuda itu pun terkejut, namun karena pemuda itu merasa telah menyakiti hati wanita itu , maka pemuda tsb berkata, “Hai wanita maukah engkau menjadi Istri ku..??”,
Wanita tsb terkejut, dia hanya diam & tertunduk, lalu pemuda tsb berkata
“Mengapakah engkau diam ..!!” .
Lalu wanita tsb pun berkata, “ aku mau menjadi istri mu .. tetapi dengan satu syarat, apakah syarat itu balas pemuda itu dengan cepat bertanya, wanita itu berkata,
“Kelak jika anak kita lahir dan tumbuh, janganlah pernah engkau katakan bahwa dirinya adalah anakni Dekke (anaknya ikan)”.
Pemuda itu pun menyetujui persyaratan tsb dan bersumpah tidak akan mengatakannya, Dan menikahlah mereka. Hingga mereka mempunyai anak yang berusia 6 tahunan , anak itu sangatlah bandal (jugul) dan tak pernah mendengar jika di nasehati, Lalu suatu hari sang ibu menyuruh anaknya untuk mengantar nasi ke ladang ketempat ayahnya, anak itu pun pergi mengantar nasi kepada ayahnya, namun di tengah perjalanan ia terasa lapar, Ia pun membuka makanan yang di bungkus untuk ayahnya, dan memakan makanan itu. Setelah selesai memakannya, kemudian ia pun membungkusnya kembali dan melanjutkan perjalanannya ketempat sang ayah, sesampainya di tempat sang ayah Ia memberikan bungkusan tersebut kepada sangayah, dengan sangat senang ayahnya menerimanya, lalu ayahnya pun duduk dan segera membuka bungkusan nasi yang di titipkan istrinya kepada anaknya, alangkah terkejutnya ayahnya melihat isi bungkusan tersebut. Yang ada hanya tinggal tulang ikan saja, sang ayah pun bertanya kepada anaknya “hai anakku., mengapa isi bungkusan ini hanya tulang ikan belaka”, anaknya nya pun menjawab, “ di perjalanan tadi perutku terasa lapar jadi aku memakannya”, sang ayah pun emosi, dengan kuat ia menampar pipi anaknya sambil berkata
"Botul maho anakni dekke (betul lah engkau anaknya ikan),"
Sang anak pun menangis dan berlari pulang kerumah, sesampainya dirumah anaknya pun menanyakan apa yang di katakan ayahnya
“mak .. olo do na di dokkon amangi, botul do au anakni dekke (mak .benarnya yang dikatakan ayah itu , benarnya aku ini anaknya ikan)” mendengar perkataan anaknya ibunya pun terkejut, sambil meneteskan air mata dan berkata di dalam hati.
“Suami ku telah melanggar sumpahnya, dan sekarang aku harus kembali ke alamku,” Maka, langit pun mulai gelap, petir pun menyambar nyambar, Hujan badai pun mulai turun dengan derasnya, sang anak dan ibu raib, dari bekas telapak kaki mereka muncul mata air yang mengeluarkan air sederas derasnya, hingga daerah tersebut terbentuk sebuah Danau, yang Diberi nama Danau TUBA yang berarti danau tak tau belas kasih, tetapi karena orang batak susah mengatakan TUBA, maka danau tersebut terbiasa disebut dengan DANAU TOBA..
Menurut Warga setempat, sang ibu kembali berubah menjadi Ikan yang sangat besar (penunggu danau), dan sampai sekarang belum ada yang bisa mengukur dalamnya Danau tersebut. Karena telah banyak turis-turis yang coba menyelam ke danau namun tak pernah kembali, kedalaman air danau yang ada di buku hanyalah perkiraan saja bukan sebenarnya.

disadur dari  www.indonesiacoder.forumotion.com

PARIWISATA DI SUMATERA

TEMPAT WISATA  SUMATRA  UTARA
 Neh yang mo tahu tempat - tempat tujuan wisata or rekreasi di Sumatera Utara , MEDSEK = MEDan dan SEKitarnya......;
1. Danau Toba
2. Berastagi
3. Bukit Lawang
4. Tongging
5. Pantai cermin

Detailnya, tunggu setelah tayangan berikut...

1. Kita mulai dari yg berada di tengah kota MEDAN....,dan sisa peninggalan budaya Melayu Deli, yaitu      Istana Maimoon ;

Warna kuning mendominasi bangunan ini. Jangan hubungkan dengan warna sebuah partai politik. Kuning adalah warna khas Melayu. Di dalamnya terdapat foto-foto keluarga, perabotan, dan senjata-senjata kuno. Inilah Istana Maimun yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli.
Istana Maimun terletak di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Istana ini didirikan oleh Sultan Kerajaan Deli, Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pendesainnya adalah seorang arsitek Italia, dan rampung pada tahun 1888. Di atas tanah seluas 2.772 m2 bangunan istana berdiri menghadap timur, dan menjadi pusat kerajaan Deli. Istana ini terdiri dari dua lantai terbagi dalam tiga bagian, yakni bangunan induk, sayap kiri, dan sayap kanan. Di depannya, sekitar 100 meter, berdiri Masjid Al-Maksum yang lebih dikenal dengan nama Masjid Raya Medan.



Memasuki ruangan tamu (balairung) Anda akan menjumpai singgasana yang didominasi warna kuning. Lampu-lampu kristal menerangi singgasana, sebuah bentuk adanya pengaruh kebudayaan Eropa. Pengaruh itu juga tampak pada perabotan istana seperti kursi, meja toilet dan lemari hingga pintu dorong menuju balairung. Ruangan seluas 412 m2 ini digunakan untuk acara penobatan Sultan Deli atau acara adat lainnya. Balairung juga dipakai sebagai tempat sultan menerima sembah sujud dari sanak familinya pada hari-hari besar Islam.

Lebih jauh lagi, Anda pasti akan merasa lelah menelusuri kamar-kamar di dalamnya. Jumlah kamarnya ada 40: 20 kamar di lantai atas tempat singgasana Sultan dan 20 kamar di bagian bawah, tidak termasuk 4 kamar mandi, gudang, dapur, dan penjara di lantai bawah.
Menarik jika mengamati disain arsitektur istana ini. Perpaduan antara tradisi Islam dan kebudayaan Eropa amat terlihat. Selain yang terlihat di balairung, dasaran bangunan juga menunjukkan penaruh Eropa. Sebagian material bangunan istana memang didatangkan dari Eropa, seperti ubin, marmer, dan teraso.

Pola arsitektur Belanda dengan pintu serta jendela yang lebar dan tinggi, serta pintu-pintu bergaya Spanyol menjadi bagian dari Istana Maimun. Pengaruh Belanda juga terlihat pada prasasti marmer di depan tangga pualam yang ditulis dengan huruf Latin berbahasa Belanda.
Pengaruh Islam terlihat pada bentuk lengkungan atau arcade pada sejumlah bagian atap istana. Lengkungan yang berbentuk perahu terbalik itu dikenal dengan Lengkungan Persia, banyak dijumpai pada bangunan di kawasan Timur Tengah, Turki, dan India.
Istana Maimun merupakan salah satu bangunan terindah di Medan. Lokasinya mudah dijangkau, baik dari Bandara Polonia (sekitar 10 km) maupun Pelabuhan Belawan (sekitar 28 km). Bangunan bersejarah ini terbuka umum setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00.